/ Romansa / Jadi Budak Kakak Ipar / SEBUAH PERUBAHAN

공유

SEBUAH PERUBAHAN

작가: Ummu Amay
last update 최신 업데이트: 2024-02-01 16:10:59

Udara hangat mulai menyapa hingga membuat Felisha membuka mata. Perlahan ia melihat ruangan yang sudah mulai sedikit terang meski gorden yang menutupi jendela masih tertutup rapat.

Gadis itu masih belum bergerak. Rasa nyeri di sekujur tubuhnya membuatnya malas bangun. Bayangan akan kejadian semalam langsung terekam dengan jelas. Mengingatkan Felisha bahwa sekarang ia sudah bukan lagi gadis perawan. Kesuciannya telah terenggut paksa oleh sang kakak ipar. Alan yang melakukannya dengan sadar, seperti seorang penjahat yang tak peduli akan kelemahan mangsanya.

Sontak air mata kembali mengalir ke kedua pipi Felisha. Sedih ia rasakan karena kesalahan sang kakak membuatnya harus kehilangan sesuatu yang paling berharga di hidupnya.

Gadis itu semakin takut sekarang. Ia takut bila bertatap muka lagi dengan lelaki itu sebab khawatir jika kejadian semalam kembali terulang. Trauma ia rasakan atas aksi keji yang Alan lakukan kepadanya.

Karena itulah Felisha enggan bergerak. Ia takut jika Alan mas
이 책을.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Juniarth
alan nakaaalll
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Jadi Budak Kakak Ipar   SYARAT

    Di luar, kota berdenyut dalam ritmenya sendiri. Dan di antara banyak langkah yang masih harus diambil, Felisha akhirnya tahu satu hal, ia tidak lagi berjalan untuk menyenangkan siapa pun.Ia berjalan untuk dirinya —dan untuk kehidupan kecil yang sedang tumbuh bersamanya.Sedetik kemudian saat kantuk mulai menyerang, bayangan Alan mendadak hadir dengan wajahnya yang sendu. Felisha —anehnya, tak terpengaruh sedikit pun.Namun, ketika sosok lelaki itu tiba-tiba menangis, ada rasa tak nyaman yang menggelayut hatinya. 'Bagaimana bisa ia serapuh itu?'Bayangan itu datang begitu saja, tanpa undangan. Wajah Alan yang sendu, matanya yang selama ini selalu tampak dingin dan penuh kendali, kini basah oleh sesuatu yang tidak pernah Felisha bayangkan sebelumnya. Tangis. Bukan isak yang keras. Bukan pula tangisan yang memohon. Hanya bahu yang turun perlahan, kepala yang tertunduk, dan sepasang mata yang kehilangan pijakan. Felisha membuka matanya. Langit-langit kamar kos kembali menyambutnya

  • Jadi Budak Kakak Ipar   RENCANA DALAM DIAM

    Mobil melaju meninggalkan kawasan itu perlahan, seperti memberi waktu bagi Felisha untuk benar-benar melepaskan dan melupakan.Matahari mulai menuju barat ketika Felisha menatap keluar kaca jendela. Tampak bayangan membingkai wajahnya dengan cahaya yang mulai menurun. Kota berubah rupa menjelang sore —mulai bising oleh keadaan lalu lintas yang sibuk. Jujur, itu membuat ketenangan jiwa Felisha terganggu. Tapi, ia berusaha mengabaikan. Felisha menutup mata sejenak. Di benaknya, wajah Rafael kembali muncul. Senyum polos bocah itu, caranya menatap dan tersenyum membuat rasa rindu itu hadir. Ada rasa bersalah yang menggelayut, tapi kali ini bukan rasa bersalah yang melumpuhkan —melainkan rasa tanggung jawab sebagai seorang tante sebab sosok sang ibu yang seolah tak peduli.“Aku tidak berniat meninggalkanmu, tapi papa dan mamamu adalah orang yang berkuasa atasmu,” gumamnya lirih.“Hanya saja, aku juga tidak tega kamu menderita dengan tinggal dan besar di keluarga itu.”Felisha membuka pons

  • Jadi Budak Kakak Ipar   MENYUDAHI YANG MENGGANJAL

    Langkah Felisha tidak melambat ketika ia melewati pagar besi itu. Begitu pintu tertutup kembali di belakangnya, suara dunia luar seolah kembali —deru kendaraan, suara burung yang hinggap di kabel listrik, dan angin sore yang menyapu rambutnya pelan.Ia berhenti sejenak di tepi trotoar. Bukan karena ragu. Bukan pula karena menyesal. Melainkan karena tubuhnya akhirnya menyadari satu hal penting, ia telah selesai berhadapan dengan masa lalu yang selama ini mencengkeramnya terlalu erat.Menjadi bagian dari keluarga Sumitra. Menjadi anak dari pasangan suami istri yang bahkan tidak pernah menganggapnya anak. Mereka hanya ingin merampas miliknya. Bahkan, ketika putri mereka ingin kembali ke pangkuan sang suami —padahal dulu ditinggalkan, ia juga yang harus berkorban. Diculik dan hampir dilecehkan oleh laki-laki yang telah membuatnya tega meninggalkan putra mereka satu-satunya."Rafael," sebut Felisha memanggil nama keponanakannya. "Bagaimana kabar anak itu sekarang? Ia tinggal di mana? Apak

  • Jadi Budak Kakak Ipar   BERAKHIR LEGA

    Mobil taksi online berhenti tepat di depan pagar besi tinggi itu. Felisha menatapnya beberapa detik lebih lama dari yang ia rencanakan. Cat hitamnya masih mengilap, kamera kecil di sudut atas bergerak pelan mengikuti setiap kendaraan yang melintas. Tidak ada yang berubah. Dan justru karena itu, dadanya terasa semakin sesak.Ia membayar ongkos, lalu turun.Langkahnya mantap ketika menekan bel. Tidak ada gemetar di tangan. Tidak ada ragu yang tersisa. Yang ada hanya satu kesadaran utuh —jika ia menunda hari ini, luka ini akan terus hidup.Masalah yang bertubi-tubi datang belakangan ini, telah membuat Felisha menjadi sosok yang kuat. Pintu terbuka setelah beberapa saat. Seorang asisten rumah tangga menatapnya kaget.“Non Felisha?”Felisha mengangguk. “Saya ingin bertemu ibu.”Perempuan itu ragu sejenak, lalu mempersilakan masuk. Felisha melangkah melewati ruang tamu luas yang terasa asing sekaligus terlalu dikenalnya. Setiap sudut rumah ini menyimpan kenangan —sebagian hangat, sebagian

  • Jadi Budak Kakak Ipar   GELISAH

    Alan menatap Alvaro tanpa berkedip. “Apa maksudmu?” suaranya tetap tenang, tapi rahangnya mengeras —tanda yang sangat dikenal Alvaro.“Salah satu orang kita tidak sengaja melihat Nona Felisha masuk ke kediaman Sumitra sekitar beberapa waktu yang lalu,” jelas Alvaro hati-hati. “Belum ada laporan lanjutan apakah beliau masih di sana atau sudah pergi.”Alan memejamkan mata sesaat. Nama itu —Sumitra, bukan keluarga yang pantas lagi ia hormati. Ia adalah pusat dari banyak luka yang Felisha simpan rapi selama ini. Keluarga yang tak pernah benar-benar menerima Felisha, bahkan sejak perempuan itu tinggal di kediaman mereka. “Siapa yang menyuruhmu melapor?” tanya Alan akhirnya.“Tidak ada, Tuan. Ini refleks. Saya pikir—”“Lain kali,” potong Alan pelan, “laporkan hanya jika Felisha dalam bahaya.”Alvaro terdiam, lalu mengangguk. “Baik, Tuan. Hanya saja, bukankah putri mereka, Ny. Dina sedang kita amankan sebab insiden penculikan yang beliau dalangi. Apakah bukan sesuatu yang membahayakan jika

  • Jadi Budak Kakak Ipar   MENCARI YANG TERTINGGAL

    Atmadi Wijaya mengangkat pandangannya dari koran pagi, menatap Erik dengan sorot mata yang tenang namun tajam. “Kampus?” ulangnya pelan, bukan curiga, lebih pada memastikan.“Iya,” jawab Erik mantap. “Tidak lama.”Atmadi mengangguk singkat. “Kerjakan yang perlu kamu selesaikan. Tapi setelah itu, langsung ke kantor. Ada rapat internal jam sebelas.”“Iya, Yah.” Erik menarik kursi, duduk sebentar untuk menghormati kebiasaan sarapan bersama, meski hanya menyesap kopi. Ibunya menunjukkan senyum puas—bagi perempuan itu, melihat putranya mulai menata hidup adalah kebahagiaan kecil yang tak perlu dirayakan berlebihan.Tak lama kemudian, Erik pamit.Di luar, pagi terasa lebih hidup. Erik menyetir dengan pikiran yang terasa lega dan optimis —tidak melayang pada kemungkinan yang belum tentu, tidak pula memikirkan hal negatif yang tidak seharusnya ia pikirkan. Ia memilih fokus pada apa yang ada di depannya.Sementara itu, Felisha tiba di kampus dengan jantung yang berdetak lebih cepat dari biasan

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status