Share

Dua Puluh Dua

“Terserah kamu mau memenjarakan Ibu saya sampai kapan. Saya tidak peduli tentang itu, apalagi tentang permintaan konyol kamu.” Agra tertawa di hadapan Hana. Tidak semudah itu bisa menikah dengannya, apalagi jika mereka hanya bermain drama untuk menjeratnya dalam sebuah pernikahan.

Hana tidak menyangka Agra menolaknya. Padahal sudah ia rencanakan hal itu dengan matang. Sepertinya sampai kapan pun, Hana tidak bisa memiliki pria yang dicintainya. Sudah banyak pengorbanan yang dia lakukan, tapi tidak ada balasan. Cintanya bertepuk sebelah tangan.

“Kamu akan membiarkan Ibumu membusuk di penjara?” Hana kembali bicara saat pria itu melewatinya.

“Itu urusanmu dengan Ibuku, selesaikan dengannya. Hutang perusahaan sudah banyak, jika aku membayar hutang Ibu, kasihan karyawanku tidak bisa menghidupi keluarganya.” Sontak pernyataan Agra membuat Hana semakin panas.

Hutang Bu Sukma begitu banyak padanya. Apalagi saat Hana dengan sukar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Sanny Sonia
cerita ini agak menarik d baca....
goodnovel comment avatar
Inon Chantiik
kadang ada cerita sama tapi orang tuanya baik hati mau menerima cucunya karena kesalahan anaknya tapi disini itu orang tua terlalu memandang harta dan kedudukan jadi sedih bacanya kasian agnia
goodnovel comment avatar
Karsianah
typo nya ganggu banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status