Share

Tujuh Belas

Jefri memberi semangat karena Agnia memberikan kontribusi besar dengan memenangkan tender siang itu. Sementara, Agra tidak percaya jika dia bisa kalah oleh Agnia yang pikir tidak ada apa-apanya. 

Hana pun kesal mengapa mereka kalah dalam tender itu. Ia tidak henti mengumpat kesal pada Agnia. Ia pikir Agnia hanya ibu rumah tangga yang tidak bisa apa-apa dan hanya berdiri di belakang laki-laki.

Agnia melihat dari kejauhan wajah Hana memerah menahan amarah. Sudah pasti orang seperti dia akan sirik dengan kemenangan Agnia. 

“Jangan usah dipikirkan lagi, kamu sudah buktikan kalau kamu hebat, Ni. Sayang, pria itu membuang berlian.” Jefri menggenggam jemari Agnia dan melangkah melewati Agra dan Hana.

Sekali lagi Jefri berhasil membuat Agra geram sekaligus cemburu. Pria itu menahan diri untuk tidak emosi di depan Hana. Dengan hati yang terkoyak, Agra mencoba melangkah dengan tenang.

“Gila, aku rasa dia itu sudah menjadi simpanan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Jasmani Abbas
Makanya klu jadi suami percaya istri dong, rasain berlian di buang....
goodnovel comment avatar
Joya Mourin
ini kenapa ya bab 18?? kok bahasa planet gtu
goodnovel comment avatar
Lisnurwati Aliazarzen
baru tahu berliannya telah hikang nyesek deh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status