Share

Surat-Surat

Dia tahu Saba tentu tidak menceritakan semua yang terjadi di masa lalu Bahari yang bersinggungan dengan dirinya dan Faryn yang asli. Kalau dia memang menceritakan semuanya, pasti ada bagian di mana pria itu menutupinya dengan kebohongan.

Lava tidak peduli kalau pun memang dia sudah dibohongi oleh Saba.

Yang dia pedulikan saat ini adalah dia sudah mengetahui sendiri apa yang terjadi pada kehidupannya.

Rasa sakit, sedih, terluka, marah, kecewa, semua bekecamuk menjadi satu. Terlebih lagi saat dia memutuskan untuk mengunjungi rumah masa kecilnya ketika masih tinggal bersama sang ibu.

Selintas wajah ibunya yang cantik mampir di kepalanya. Kenangan buruk dan lebih buruk yang diciptakan oleh Mama begitu jelas di ingatannya seperti sebuah film hitam putih yang ditayangkan di dalam otaknya.

"Anak laki-laki nggak boleh menangis!"

Suara hardikan Mama terngiang di telinganya. Bayangan sabetan penggaris kayu panjang yang mengenai punggungnya, terasa begitu nyata. Lava memeluk dirinya sendiri sepe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status