Share

STRUk BELANJA

"Waalaikumsalam Dek, tumben telpon jam segini ada apa?" tanya Hasan heran.

Tak biasanya Dinda menelpon di jam kerja. Mengapa suara Dinda serak dan parau? Ah pastilah dia bertengkar lagi dengan ibunya. Hasan menarik nafas panjang.

"Kau kenapa Dek?" Hasan mengulangi pertanyaannya lagi.

"Huhuhu, Mas marilah kita pindah, apa aku saja yang ngekos jika Mas keberatan pindah! Dinda tak masalah kok Mas asal tak tinggal satu atap dengan ibu lagi, dulu aku juga terbiasa hidup sendiri di Kos," dengan terbata- bata Dinda menyampaikannya.

"Kenapa lagi dengan Ibu, Dek? Apa kau tadi sudah membelikan Ibu hadiah atau roti, bagaimana belanjamu?" Hasan masih terus mencoba mengalihkan pembicaraan Dinda.

"Mas, tolonglah Dinda, rasanya Dinda tak kuat lagi sekarang... huhuhu" isak tangis Dinda makin menjadi.

"Tunggulah," ujar Hasan mematikan telpon tanpa mengucapkan salam.

Hasan segera mengambil kunci mobil dan bergegas pulang.

"Her aku izin keluar sebentar ya, jika ada yang mencariku katakan suruh tunggu sa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status