Jadi Miskin Di Hadapan Mertua

Jadi Miskin Di Hadapan Mertua

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-15
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.5
9 Peringkat. 9 Ulasan-ulasan
403Bab
42.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Adinda Salsabila harus menjalankan pernikahan dengan jalan ta'aruf tanpa saling mengenal terlebih dahulu atau perjodohan dengan seorang lelaki bernama Hasan Ashari seorang kepala cabang perusahaan pemasaran batubara. Awalnya perjalanan rumah tangga mereka baik sebagaimana harapan Dinda. Ibu Hasan, Nasyifah yang terbiasa hidup mewah dengan segala geng sosialitanya tak mau menurunkan gengsinya. Ini yang menyebabkan Ibu mertuanya membenci Dinda karena dia dianggap sebagai pembawa sial dalam keluarga, karena tidak dapat memenuhi keinginan sang Ibu mertua. Berbagai konflik rumah tangga hadir dalam perjalanan bahtera rumah tangga Dinda dan Hasan, mulai dari cekcok ringan sampai berat. Bagaimanakah nasib kelangsungan rumah tangga Dinda dan Hasan? Akankah mereka terus bersama atau Dinda memilih menyerah karena tak sanggup jika harus dipandang sebelah mata dengan mertuanya sendiri? Selamat membaca Jadi Miskin Di Hadapan Mertua.

Lihat lebih banyak

Bab 1

GUBUK MERTUA

“Dinda...Dindaaa...! Keluar kamu!” teriak bu Nafis mertuanya.

Gedoran pintu yang keras dari luar, membuat Dinda segera berdiri. Dia mengusap air mata. Dinda tak ingin mertuanya tahu jika dia menangis.

“Nggih (ya),” kata Dinda,

“Kau mengadu lagi pada Hasan? Iyakan? Hahahaha! Dinda... Dinda sampai kapanpun Hasan itu surganya ada di telapak kakiku! Dia akan selalu menuruti semua perkataanku sebagai seorang Ibu yang telah melahirkannya, kau hanya wanita asing yang baru di nikahi kemarin sore, jadi jangan harap kau bisa mempengaruhi anakku, mengerti!” bentak bu Nafis.

Bu Nafis berdiri sambil berkacak pinggang di depan pintu. Dinda hanya mampu beristigfar dalam hati dan berkali-kali sambil mengelus dada, kemana perginya Hasan. Andai saja Hasan mengetahui semua perlakuan ibunya, mungkin dia akan membela Dinda. Mungkin, karena semakin ke sini Dinda juga ragu dengan ketegasan suaminya.

“Sudah, sana kau cuci semua perkakas kotor di dapur bekas memasak tadi pagi! Kau pikir hidup itu gratis, semua butuh duit, cepat cuci! Menumpang seperti benalu tak tahu diri!” teriak bu Nafis.

Dia bergegas pergi meninggalkan Dinda yang berdiri mematung. Bu Nafis tak pernah menjaga lisan.

“Oh ya, kalau Ifah mencari aku sepulang mengajar les nanti, bilang saja sedang ikut senam PKK di kantor kecamatan! Jangan bilang Hasan, kalau ikut senam, awas kau! Heran si Hasan dapat istri kok males, semua orang di rumah ini bisa cari duit, hanya dia yang menganggur di rumah!” kata bu Nafis.

Bu Nafis berbalik badan pergi mengendarai sepeda motor. Rasanya telinga Dinda sudah kebal dengan semua perkataan menyakitkan dari Ibu mertua. Bu Nafis selalu menganggap menantu sama dengan benalu di rumah. Bukan mau Dinda tak bekerja seperti ini. Hasan melarang Dinda bekerja, dan mertuanya tahu hal itu. Tetapi bu Nafis berpura- pura lupa jika anaknya yang harus di salahkan.

“Astagfirulloh,” gumam Dinda.

Dia segera pergi ke dapur, mencuci semua perabot dan perkakas yang di gunakan bu Nafis untuk berjualan tadi pagi. Ibunya memang bekerja membuat aneka sayur, nasi, dan jajanan yang di jual ke salah satu Kantin Rumah Sakit di kotanya. Sedangkan yang bertugas untuk menjaga jualan di kantin adalah kakak perempuan Hasan, Alif.

“Dek, Ibu dimana? Kok sepi? Pergi senam lagi ya?” tanya Hasan.

Dinda yang sibuk mencuci perkakas kotor kaget dengan kemunculan Hasan yang tiba- tiba di hadapannya.

“Astagfirulloh, Mas! Kenapa tiba- tiba kau muncul dari situ? Untung Dinda ndak jantungan,” gumam Dinda sebal.

Berkali-kali dia mengelus dada dengan lengan tangan agar tak membasahi baju.

“Hehehe, habis memanen pisang di belakang rumah Dek, Ibu kemana? Apa ikut senam lagi?” tanya Hasan.

“Itu... emmmm... memang kenapa Mas tiba- tiba menanyakan Ibu?” tanya Dinda tergagap mengalihkan pertanyaan Hasan.

Apa yang harus Dinda katakan, dia tak berani berbohong pada suaminya. Tetapi jika jujur tentu Bu Nafis akan memarahinnya habis- habisan dengan perkataan yang menyakitkan hati.

"Lihat pisang ini mendadak Mas ingin di buatkan bolu pisang sama Ibu, Mas sudah cari ke depan tapi Ibu tak sada, sampai Mas balik ke belakang lagi Ibu juga tak ada, kemana ya Ibu Dek?" tanya Hasan.

Dinda gelisah, tak bisa menjawab. Bibirnya terkatup rapat.

"Dek? Mengapa kau menjadi gelisah begitu?" tanya Hasan heran.

"Emmm... Tak apa Mas, bagaimana kalo Dinda buatkan pisang goreng saja dulu dari pada mencari Ibu," ujar Dinda.

"Bolehlah, ini kau buat nanti saja Dek! Setelah pekerjaanmu selesai, tapi Mas tadi lihat motor di depan tak ada, jika Ibu keluar pasti dia akan pamit padamu, benar kan Dek? Apa tadi Ibu langsung pergi begitu saja?" tanya Hasan.

Dinda bingung harus memberikan jawaban apa pada suaminya. Jika dia jujur maka ibu mertuanya akan murka, jika berbohong dia juga masih takut dosa.

"Assalmualaikum, jamaah! Oh jamaah! Pada kemana? Fatimah pulang!" teriak seorang wanita dengan suara cemprengnya.

"Waalaikumsalam," jawab Hasan dan Dinda bersamaan.

"Itu si Ifah pulang, Mas," kata Dinda.

"Di belakang! Kemarilah," teriak Hasan.

Untung saja Ifah adik iparnya pulang, jika tidak apa yang akan di katakan pada Hasan.

"Ibu mana, Mas?" tanya Ifah.

"Ah, mengapa semua orang hari ini mencari Ibu mertuanya," gerutu Dinda dalam hati.

"Coba kau telpon," usul Hasan.

Ifah mengangguk, dia mengambil HP di dalam tas dan menghubungi sang Ibu.

"Assalamualaikum, Ibu di mana? Hati- hati ya, Bu," kata Ifah sambil menutup panggilan.

"Di mana Ibu, Dek?" tanya Hasan penasaran.

"Ekhm! Ehhkkkkmmm!" suara Dinda berdehem dengan keras.

Dinda berusaha memberi kode Ifah agar tak mengatakan dengan jujur keberadaan Ibunya.

"Oh, Ibu sedang di..."

BERSAMBUNG

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
kw kartini
Bagus banget kak, jangan lupa mampir juga ke karyaku ya Istri Penebus Utang Kesayangan Pewaris,,,
2024-03-20 22:57:02
0
user avatar
Zaid Zaza
Kerreen Bangeett! Rugi kalau nggak baca! izin promo ya Thor! Mampir yok di novel, "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-02-08 10:04:08
0
user avatar
Fieza Ghafar
saya penasaran mahu tahu pengakhiran cerita ini...best sangat ceritanya..salam dari malaysia...
2023-10-17 02:18:50
4
user avatar
amuza ahmad
suka membacanya
2023-10-02 19:49:41
4
user avatar
M Ramli
ceritanya menarik banget
2023-09-02 22:23:57
4
user avatar
Secilia Abigail Hariono
...️...️...️...️...️...️...️...️
2023-06-27 23:54:31
0
default avatar
Afifah Maulida
Sukses selalu ya Thor. Dua novelnya keren abis semua.
2023-06-19 20:24:58
1
user avatar
Secilia Abigail Hariono
Enjoy...️ Novel ringan yang pertamakali ku buat genre rumtang
2023-06-16 06:41:51
0
user avatar
Dita Rahmawati
good write. .
2023-10-11 20:39:21
1
403 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status