Share

Bab 45

"Apa-apaan ini, Raya? Ya Tuhan ... kenapa kamu jadi gadis tidak tahu malu seperti ini? Siapa yang ngajarin kamu jadi wanita tidak berakhlak?" Kiara tak mampu lagi menahan emosinya setelah mereka sampai di rumah.

"Tenang dulu, Ma." Rendy mencoba menahan kemarahan Kiara.

"Ada apa, Pa?" tanya Nindya yang ke luar dari kamar setelah mendengar keributan di ruang tamu rumahnya.

"Masalah tadi, Nindya." Andy mencoba memberikan jawaban kepada Nindya.

"Jadi, Om, Tante. Maaf, inilah alasan aku ingin mengakhiri hubunganku dengan Raya. Bahkan tadi, istri dari pak Damar memergoki mereka secara langsung sedang berada di kamar hotel." Andy melirik ke arah Raya. Emosinya sudah sedikit bisa dikendalikan.

Kiara sendiri tengah menangis, ia merasa gagal mendidik Raya. Tak pernah terbayang di benaknya, jika putri kesayangannya itu berbuat hal yang memalukan. Tak ada lagi yang bisa ia ucapkan.

"Baiklah, kami paham, Andy. Kami terima keputusanmu. Tetaplah bersilaturahmi," jawab Rendy.

"Sayang, maafkan aku. P
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status