Share

33. Dewa Mabuk

Setelah tahu nama dan arah yang pasti guna mencapai tujuannya, Jagat mulai melangkah menuju kedai makan yang cukup ramai. Di sana terlihat begitu penuh pengunjung hingga tidak ada bangku kosong untuk dia duduk.

Beberapa bangku telah dipenuhi oleh para pendekar tangguh yang satu pun tidak dia kenal. Namun, hal itu tidak menyurutkan niatnya mengisi perut. Jagat melangkah langsung pada penjual yang sedang melayani antrian pria bersenjata pedang tipis.

Mungkin hanya Jagat yang berdiri tanpa senjata bahkan terlihat begitu lemah tanpa aura yang jelas. Jagat terhenyak kaget saat bahunya ditepuk keras oleh pria buncit sambil memegang kendi dam menyodorkan padanya dan berkata, "Antrikan aku tuak di sini, Kisanak!"

Jagat termangu menatap pada pria buncit itu, samar ingatannya menampilkan wajah yang tidak asing. Namun, hingga gilirannya tiba dia masih belum bisa ingat akan sosok itu. Jagat memesan nasi dengan ayam bakar dan lalapan tidak lupa dia juga memesan tuak.

"Silakan duduk di tempat An
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status