Share

Bab 58: April

Penulis: Ayusqie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-23 23:56:32

**

Di suatu mall yang cukup megah, di bilangan Jakarta Barat.

“Autum!” Panggil seorang wanita pada Widya.

Autum alias Widya yang dipanggil pun serentak menoleh pada asal suara.

“April!” Pekiknya pula girang pada si pemanggil.

Widya lantas berjalan cepat, setengah berlari, membawa wajahnya yang sumringah dan kedua tangannya yang terkembang lebar.

Widya dan April bertemu pada satu titik, tepat di depan sebuah dinding kaca milik store terkenal. Kedua sahabat ini pun berpelukan.

“Hei, lama tidak ketemu, kamu makin gendutan ya?”

“Ah, masak sih??”

Widya begitu gembira akhirnya bisa bertemu dengan April, sahabat karibnya semasa SMP dan SMA di Lokananta International School.

“Iya, pipi kamu semakin chubby.” April mencubit gemas pada pipi Widya.

“Aaah, kamu juga makin endut.” Balas Widya sembari mencolek perut April.

“Hahaha..!&rdqu

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Jagoan Kampung Merantau Ke Kota   Bab 62: Chemistry

    **“Siapa namanya?” Tanya April lagi, masih ingin melanjutkan perbincangan tentang ajudan Widya. “Gending.”“Gending?” Ulang April tak percaya.“Iya.”“Itu nama asli?”“Lha iya.”“Nama yang aneh. Gending, itu kan nama sejenis komposisi alat musik tradisional.”“Memang itu nama dia kok.”“Nama lengkapnya siapa?”“Gending hemm..,” Widya mendadak berhenti. Tentu saja ia mengetahui nama asli dan nama lengkap dari ajudannya itu. Akan tetapi, ia sengaja tidak memberi tahu April.“Ya, hanya Gending saja. Asyik kan? Jadi kalau aku jengkel sama dia, aku panggil saja ‘gendeng’, begitu.”“Kok segitunya sih kamu sama ajudan kamu itu? Kasihan, tahu.”“Biarin,” cetus Widya menjawab.“Belum tahu saja nih April,” bisik

  • Jagoan Kampung Merantau Ke Kota   Bab 61: Dua Pengintai

    **Dua orang laki-laki baru saja keluar dari sebuah mall. Mereka berjalan beriringan, menelusuri selasar dan sesekali berselisihan dengan pengunjung yang lain.Tak berapa lama kemudian mereka menuruni sebuah tangga, mengambil jalan turun menuju ke basement gedung.Sesampainya di basement, area parkir yang sangat luas pun menyambut mereka. Ada banyak mobil dengan aneka macam jenis yang terparkir.Sangat berbeda dengan suasana di atas tadi, suasana area parkir di bawah sini cukup sepi dan lengang. Meski kenyataannya sekarang hari masih siang.Jika pun ada orang itu hanya sesekali yang melintas. Yaitu para pengunjung mall yang baru mau masuk atau pun mau keluar gedung perbelanjaan mewah ini.Lampu-lampu penerangan di bawah sini cukup, meskipun juga di beberapa bagian ada yang redup. Ada pula beberapa spot yang gelap dan temaram.Sesekali terdengar suara klakson dari sembarang arah, dan suaranya seakan menggema di tiang-tiang pondasi gedu

  • Jagoan Kampung Merantau Ke Kota   Bab 60: Biiip..!

    **“Itu? Yang pakai kemeja kotak-kotak lengan panjang digulung sebatas siku?”“Iya.”“Ya elaaah April! Itu pembokat gua!” Cetus Widya.Mendengar itu April terhenyak.“Pembokat?? Pem.., pembantu kamu?”“Iya!”“Pem.., ban.., tu..??”“Iya.”“Kok?” April merasa heran.“Maksud aku, dia itu ajudanku.”“Serius kamu?”“Ya iya-lah, masak ya iya dong. Eh, eh, maaf ya, bukan aku bermaksud sombong lho.”April membungkukkan tubuhnya lagi ke arah meja. Ia menyembunyikan wajahnya, menggunakan sosok Widya sebagai tameng, lalu dengan hati-hati ia pun menatap lagi pada lelaki berkacamata hitam potrokromik di ujung sana.“Masak sih itu ajudan kamu?”“Iya.”“Ganteng amir! Beda banget sama ajudan yang dulu.”“Iya, i

  • Jagoan Kampung Merantau Ke Kota   Bab 59: Yang Belum Nikah

    **“Kenapa?”“Sepertinya, ada yang membuntuti kita.”Masih tetap berjalan Widya kemudian menoleh ke belakang. Kedua matanya mengedar ke sekeliling.Ia memang melihat banyak orang di sekitar mereka. Akan tetapi, sosok yang kira-kira mencurigakan sebagai sebagai penguntit memang tidak ia dapati.“Mana? Tidak ada pun. Jangan bikin parno kamu ah!” Cetusnya.Sekarang berganti April yang menoleh ke belakang.“Entah ya, perasaan aku tadi ada yang membuntuti kita deh.”“Perasaan kamu saja kali?”“Hemm, entahlah, mungkin iya.”“Kalau pun memang ada orang yang mau niat jahat ke kita, tenang saja kamu. Bakal aku embat tuh orang. Aku bikin riwayatnya jadi wassalam.”“Ciuuus..?” Tanya April dengan senyum yang menggoda.“Ya serius dong. Jangan lihat aku yang sekarang cantik dan gemulai begini. Ingat du

  • Jagoan Kampung Merantau Ke Kota   Bab 58: April

    **Di suatu mall yang cukup megah, di bilangan Jakarta Barat.“Autum!” Panggil seorang wanita pada Widya.Autum alias Widya yang dipanggil pun serentak menoleh pada asal suara.“April!” Pekiknya pula girang pada si pemanggil.Widya lantas berjalan cepat, setengah berlari, membawa wajahnya yang sumringah dan kedua tangannya yang terkembang lebar.Widya dan April bertemu pada satu titik, tepat di depan sebuah dinding kaca milik store terkenal. Kedua sahabat ini pun berpelukan.“Hei, lama tidak ketemu, kamu makin gendutan ya?”“Ah, masak sih??”Widya begitu gembira akhirnya bisa bertemu dengan April, sahabat karibnya semasa SMP dan SMA di Lokananta International School.“Iya, pipi kamu semakin chubby.” April mencubit gemas pada pipi Widya.“Aaah, kamu juga makin endut.” Balas Widya sembari mencolek perut April.“Hahaha..!&rdqu

  • Jagoan Kampung Merantau Ke Kota   Bab 57: Mobil Matik

    **Keesokan harinya..,Berhubung Pak Murad akan membawa salah satu mobil di rumah Acropolis ini ke bengkel untuk diservis, maka dengan amat terpaksa Widya memerintah Gending untuk mengantarkannya ke sebuah mall di kawasan Jakarta Barat siang ini.Sebenarnya, Widya ingin menyuruh Pak Budi yang mengantar. Tetapi ibunya melarang. Sang ibu beralasan supaya Pak Budi, si juru taman serba bisa itu stay saja di rumah, untuk antisipasi kalau-kalau ada keperluan mendadak di rumah ini.Widya mengalah. Ia sekarang sudah bersiap di depan rumahnya. CEO muda nan cantik dan manis ini mengenakan busana kasual yang santai.Ia memakai kaus oblong berwarna putih, ditutup blazer warna abu-abu, lalu ia padukan dengan bawahan berupa celana jins ketat berwarna biru.Ia tidak memoles wajahnya dengan make up yang maksimal. Minimalis saja dengan dengan saputan bedak yang tipis dan lipgloss.Toh, keperluannya ke mall ini hanya mau bertemu dengan sahabat lama. Ka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status