Share

75. Pertemuan Tak Terduga

last update Dernière mise à jour: 2025-12-05 21:24:43

**

Setelah pergi bepergian singkat bersama Aidan waktu itu, Daniel kembali kepada rutinitasnya yang biasa. Tidak ada yang berbeda selain pekerjaan menjadi lebih banyak. Sang Direktur bahkan nyaris menghabiskan dua puluh empat jam waktunya di kantor. Ia jarang pulang ke apartemen. Selain karena teror rasa cemas yang kian berlebihan jika ia sendirian, ia juga sangat menekan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan dan citra StarTech yang belakangan semakin menurun.

"Tidakkah sebaiknya anda istirahat dulu, Pak Direktur?" Sang sekretaris menyarakan dengan penuh perrhatian saat Daniel sedang menekuri sebuah dokumen siang ini. "Meeting baru akan dimulai dua jam lagi. Anda bisa beristirahat sebentar. Nanti saya bangunkan setengah jam sebelum mulai."

Daniel melirik arloji Rolex yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia menggeleng pelan. "Tidak perlu. Aku akan mempelajari berkasnya sembari menunggu. Aku tidak bisa membiarkan calon investor kita kali ini lepas lagi."

"Tapi anda kelihatan san
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Jangan Jatuh Cinta Padaku, Tuan Addams   88. Semakin Rumit

    **"Tidak bisa, Pak Direktur. Memangnya jika anda mendatanginya begitu saja dan tiba-tiba berkata yang tidak-tidak, dia akan percaya? Tidak akan! Clara bisa saja justru kabur menjauh alih-alih percaya.""Tentu saja dia akan percaya. Dia mencintaiku!"Em mengerutkan dahi sementara memandang sang atasan yang kelewat percaya diri itu. Walaupun nyatanya Daniel memang benar. Clara memang mencintainya, dan bukan Gerard. Em menyimpan rapat-rapat semua rahasia itu, sebab berpikir bahwa Clara dan Daniel tidak akan bersatu kedepannya. Jadi cukuplah semua jadi cerita saja."Jika kau tidak mau memberitahuku, tidak masalah. Aku akan mencarinya sendiri. Ini bukanlah hal yang sulit bagiku. Bahkan di ujung dunia sekalipun, aku akan tetap menemukan Clara." Daniel menegakkan diri. Wajahnya yang dingin dan angkuh tampak bagai pahatan patung dewa. Sepasang mata gelapnya menyorot tajam, membuat ciut dua yang lain."Tapi jangan salahkan aku jika nantinya aku akan membawa Clara pergi dengan caraku sendiri."

  • Jangan Jatuh Cinta Padaku, Tuan Addams   87. Ya, Aku Sengaja

    **"Kau!"Emmeline melonjak kaget di dalam kubikelnya saat tiba-tiba saja sang direktur sudah muncul di hadapannya dan memanggil dengan suara dalam."Ada yang bisa saya bantu, Pak Direktur?" Em mengangkat kedua alis. Ia tidak merasa sudah membuat kesalahan apapun yang mengharuskan Daniel mendatanginya seperti ini."Ke ruanganku sekarang!" Daniel memandang ke seluruh penjuru ruang kerja lantai tiga yang ramai siang itu. Ia berdecak sebelum menggeleng dan meralat ucapannya. "Tidak, ikut aku ke ruang meeting di sebelah saja sekarang. Ke ruanganku terlalu jauh."Em tidak bertanya ada apa, sebab dengan melihat gelagat sang atasan yang gelisah saja ia sudah tahu ini pasti perkara urgent. Maka gadis itu kemudian berdiri dari kursinya dan mulai mengikuti Daniel yang sudah keluar ruangan terlebih dulu. Keduanya lantas memasuki ruang meeting yang kala itu sedang sepi tak berpenghuni.Daniel berbalik dan segera bertanya tanpa basa-basi. "Clara masih tinggal denganmu sampai sekarang, kan?"Sonta

  • Jangan Jatuh Cinta Padaku, Tuan Addams   86. Maafkan Aku

    **"Di mana gadis brengsek itu sekarang? Biar kubunuh dia sekalian! Aku sudah muak dengan kelakuannya yang seperti iblis itu!" Hailey berseru penuh amarah. Ia berdiri dari kursi kafetaria, kacamata hitamnya terjatuh hingga manik emerald-nya yang cantik memerah. "Katakan kepadaku di mana dia sekarang, atau kucari sendiri?""Nona, tolong jangan begitu. Jangan buat kekacauan di tempat umum seperti ini ....""Jalang sialan itu tidak berhak melakukan ini kepada siapapun! Memangnya dia pikir dia itu siapa?""Nona, tenanglah. Tenang ...."Gerard meraih tangan Hailey dan membantunya duduk kembali. Ia menyodorkan tumbler berisi air mineral yang dibawanya ke arah gadis itu. "Minumlah dulu agar kau tenang."Alih-alih tenang, Hailey justru memandang Gerard dengan sangat muak. "Kau sudah disakiti demikian besarnya, Gerard Reese! Bagaimana bisa kau masih setenang itu? Tunanganmu sendiri bermain belakang saat kau sakit sampai dia hamil dengan pria lain! Terbuat dari apa hatimu itu?""Dia pasti punya

  • Jangan Jatuh Cinta Padaku, Tuan Addams   85. Bagaimana Keputusanmu?

    **"Apakah anda tersesat atau semacamnya? Biarkan saya membantu anda ...."Hailey bergerak dengan tidak nyaman. Dan karena beberapa orang di sana mulai notice dengan dirinya, ia terpaksa segera mengenakan masker serta kaca mata hitam demi tetap terjaganya privasi."Aku harus begini agar orang tidak semakin mengenali kehadiranku, maaf," tuturnya canggung. Namun sebalknya, Gerard justru tertegun."Astaga, apakah anda adalah publik figur? Bisa-bisanya saya tidak mengenal anda. Anda ini sebenarnya siapa, Nona?""Lebih baik tidak usah mengenal saja." Gadis itu menjawab dengan muram. Semakin tidak enak hati sebab menghadapi keramahan dan kebaikan Gerard yang tidak kira-kira. Kendati demikian, ia sudah sampai di sini. Ia tidak pergi sejauh ini hanya utnuk pulang dengan tangan hampa."Ini tentang tunanganmu," kata Hailey lirih. Lagi-lagi Gerard terlihat terperanjat."Oh, jadi anda mengenal tunangan saya, Clara Anderson? Apakah anda temannya?"Hailey mendesah pelan. "Clara tunanganmu itu, bers

  • Jangan Jatuh Cinta Padaku, Tuan Addams   84. What Do You Think?

    **"Dia sudah dua tahun bertunangan dengan seorang pria bernama Gerard Reese. Tunangannya sempat masuk rumah sakit selama berbulan-bulan. Belum lama ini mereka pindah dan tinggal di apartemen Orange Country, lantai empat nomor 295. Gerard bekerja di salah satu perusahaan lokal."Hailey tertegun membaca sebaris pesan virtual dalam layar ponsel yang baru saja dikirim oleh informan suruhannya. Selama beberapa saat ia diam, mencoba mencerna informasi itu."Tunangan?" gumamnya tak percaya. "Dua tahun? Jadi dia sudah punya tunangan saat merebut kekasihku? Demi Tuhan! Iblis betina macam apa dia ini?"Kemarahan membara dalam dada Hailey. Semua petaka yang ia dapatkan seperti berawal dari Clara. Tentang bagaimana Daniel yang semakin menjauhinya, dan puncaknya mendepaknya dari StarTech kemarin. Seperti tidak cukup sampai di situ, rekaman kamera pengawas mobilnya yang menabrak Clara di depan kafe itu juga entah bagaimana bisa tersebar luas. Nama besar Hailey runtuh dan semua orang menghujatnya h

  • Jangan Jatuh Cinta Padaku, Tuan Addams   83. Kenapa Denganmu?

    **Clara berlari ke kamar mandi. Selama beberapa saat, ia terpaku di depan wastafel. Perutnya yang mendadak bergejolak sudah reda dan lebih baik, tapi sepasang lututnya masih gemetar kecil. Gadis itu menyeka keringat dingin yang muncul di permukaan dahinya sembari bertanya-tanya dalam hati."Apakah mungkin radang lambungnya kambuh lagi? Tapi dokter bilang aku akan lebih baik setelah konsumsi obatnya dengan teratur."Minggu lalu, Clara memang sempat pergi ke dokter karena gejala serupa. Indera penciumannya menjadi sangat sensitif. Beberapa hari ia terus muntah-muntah. Sementara ini dokter mendiagnosis radang lambung dan memberinya obat jalan. "Sayang, kamu baik-baik saja? Apakah perutnya sakit lagi?" Suara Gerard terdengar dari luar kamar mandi disertai ketukan pelan. Clara menghela napas dalam-dalam sebelum menjawab."Aku baik-baik saja, Ger ....""Bolehkah aku masuk? Aku takut kamu tidak bisa jalan.""Pintunya tidak dikunci, Ger."Gerard mendorong pelan pintu kamar mandi. Wajahnya t

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status