Share

50. Gaun Cantik Untuk Nona

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2025-08-18 13:33:20
Beberapa hari setelah mempertimbangkannya secara matang, orang pertama yang dipilih oleh Samantha untuk melakukan kerjasama dalam pembukaan cabang Harvest Table adalah Chef Mason. Chef terkenal yang hari itu menjadi bintang tamu pada acara bazar yang diikutinya.

Pagi ini, Samantha dan Chef Mason melakukan meeting di restorannya.

Hampir tengah hari saat Chef Mason berpamitan untuk undur diri karena harus menghadiri event di tempat lain.

“Apa memang selalu seramai ini, Nona Samantha?” tanya Chef Mason saat mereka berdua berada di teras depan, dengan Samantha yang mengantarnya.

“Sejak mengikuti bazar itu, kami memang mengalami perkembangan yang baik, Chef.”

“Mengesankan. Pernah ada di posisi yang baik, lalu redup dan bahkan dipaksa tutup, kemudian bangkit lagi dengan lebih bersinar.”

“Terima kasih untuk pujiannya.”

Chef Mason mengangguk, senyum terkembang di kedua sudut bibir pria paruh baya itu.

“Saya pergi dulu, Nona.”

“Terima kasih untuk sudah berkunjung ke tempat ini
Almiftiafay

today: 50 and 51, jangan lupa tinggalkan komentar like vote 😍✨ terima kasih....

| 9
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Eva
Nona di ratukan selingkuhan di jungkir balikan wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    55. Dipandang Sebagai Wanita Terhormat

    Sekalipun melihat, Samantha tak ingin terpaku pada Erick. Mengabaikan ia yang sepertinya tidak suka akan kehadirannya di sini. Samantha memilih untuk mengikuti Damien yang membawanya berkenalan dengan orang-orang yang ada di sana. Pada beberapa pria yang menundukkan kepalanya kala Damien mendekat, Samantha menunduk dengan sopan. “Tuan-Tuan, izinkan saya memperkenalkan seorang teman yang saya hormati,” kata Damien. “Nona Samantha Celestine, pemilik Harvest Table. Kita sudah pernah membicarakannya, restoran potensial yang beberapa waktu terakhir berhasil menarik perhatian banyak kritikus kuliner di Berlin.” Sejenak, Samantha terpana dengan bagaimana cara Damien memperkenalkannya pada semua partnernya. Tanpa menyebut kekurangannya. Menekankan apa yang ia dapatkan, prestasinya. Dan yang lebih mengejutkan bagi Samantha, para tamu Damien memberi respon dengan rasa hormat. Sehingga Samantha dipandang sebagai wanita mandiri dan hebat. ‘Bagus sekali.’ ‘Nice!’ ‘Mengesankan, Nona.’ Semua

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    54. Datang Dengan Tuan Muda

    Samantha tidak pernah berpikir akan datang ke pesta semewah itu selama sisa hidupnya jika bukan Damien yang membawanya. Beberapa hari sebelumnya …. Pagi itu, Samantha bersiap meninggalkan rumah. Langkah mengantarnya melewati pintu gerbang untuk menuju ke Harvest Table, seperti kegiatan rutin yang setiap hari ia lakukan kini. Ia mendadak berhenti saat melihat sebuah sedan mewah terparkir di dekatnya. Tadinya ia berpikir bahwa itu adalah taksi yang ia pesan. Tapi Samantha baru ingat ia bahkan belum memesan taksi. Namun, keberadaan pria tinggi menjulang nan mempesona dalam balutan setelan jas hitam yang dikenakannya, yang berdiri tak jauh darinya itu telah memberinya jawaban milik siapa mobil mengkilat itu. Damien. Pria itu berjalan mendekat pada Samantha yang bingung mengapa sepagi ini ia sudah berada di sini. “S-selamat pagi,” sapa Samantha seraya menundukkan kepalanya. “Selamat pagi.” “Apa yang ... Tuan Damien lakukan di sini?” “Mengantar sesuatu,” jawabnya. “Ya

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    53. Kedatangan Tak Terduga, Dia kembali Dengan Lebih Tinggi

    Di mata Damien, Erick yang tertunduk dalam berlututnya itu sedang mengesampingkan apapun termasuk rasa malunya. Lihat siapa yang sedang tersungkur dan merangkak memohon bantuan di kakinya sekarang. Erick Elton. Pria arogan yang beberapa waktu lalu menelantarkan anak istrinya dan menghancurkan hidup seseorang tanpa rasa bersalah. Erick tak menjawab Damien, matanya bersembunyi, tak memberikan balasan bahkan sekalipun Damien mengatakan sesuatu yang menyakitinya. “Kamu tidak tertawa?” tanya Damien. “Aah … aku kira bisa mengajakmu bercanda, Erick.” Pria itu perlahan mengangkat wajah suramnya pada Damien yang menunjukkan seulas senyum saat memintanya untuk bangun. “Berdirilah, kenapa kamu berlutut? Aku bukan sesuatu yang patut kamu sembah.” Damien mengedikkan dagunya ke sofa yang ada di seberang meja. Isyarat agar Erick duduk di sana alih-alih berlutut di lantai seperti yang tengah ia lakukan ini. Erick menurut, ia bangun dan duduk di tempat yang ditunjuk oleh Damien. Pr

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    52. Dia Samantha Yang Berbeda

    “Lihat sikapmu itu, Samantha!” tunjuk Eliza, wajahnya merah padam akibat Samantha menyebutnya sebagai ‘perempuan tanpa harga diri’. “Kamu pikir kamu siapa? Jangan hanya karena kamu sedang dibela banyak orang sekarang kamu bisa bersikap angkuh!” “Berhentilah berteriak, Eli,” pinta Samantha, menjaga nada bicaranya bicaranya agar tak terprovokasi. “Aku khawatir urat di lehermu akan putus kalau kamu berteriak terus.” “Apa?!” Samantha selangkah maju, senyumnya masih terkembang saat ia berujar, “Mungkin sekarang kamu masih belum melihat. Tapi nanti kamu akan tahu seperti apa Erick yang sebenarnya. Saat itu terjadi, aku harap kamu mengingat dengan baik bahwa yang kamu rebut dariku itu hanyalah sampah. Dan terima kasih sudah mengambil sampah dariku.” “Kamu—“ Bibir Eliza hanya bergerak-gerak, banyak kata yang tertahan dan tak mampu ia ucapkan. “Nona Samantha,” panggil suara seorang pria dari belakang Samantha. Chef Mason, pria itu mengisyaratkan agar Samantha kembali ke depan deng

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    51. Istri Sah Vs Selingkuhan Pemarah

    Orang-orang yang ada di sana tanpa sungkan menunjuknya padahal tadinya Eliza datang dengan senyum lebar berharap ia mendapat sambutan. Namun, para relawan yang sebagian besar perempuan itu justru hanya memberinya tatapan dingin. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan bersuami, di mana Eliza bisa mengerti maksud dirinya tak diterima di sini. Mereka tak menyukai orang ketiga di dalam sebuah hubungan pernikahan. Dirinyalah lah orang ketiga itu! Eliza Heidi. “Lihat hidungnya, apa mungkin wajahnya dioperasi?” tanya suara dari sudut kebun saat Eliza melakukan apapun yang bisa ia lakukan karena terlanjur berada di sana. “Sudah tidak begitu cantik, hatinya malah busuk!” “Kalau memang bermoral dia pasti tidak akan merebut suami orang!” “Hei, aku dengar, kabarnya itu malah suami sahabatnya.” “Astaga! Serius?!” Tangan Eliza yang baru saja mengambil tanaman untuk dipindahnya ke dalam polibag kian kebas. Tubuhnya tak bisa bergerak saat ia menggenggam tanah hingga berubah bentu

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    50. Gaun Cantik Untuk Nona

    Beberapa hari setelah mempertimbangkannya secara matang, orang pertama yang dipilih oleh Samantha untuk melakukan kerjasama dalam pembukaan cabang Harvest Table adalah Chef Mason. Chef terkenal yang hari itu menjadi bintang tamu pada acara bazar yang diikutinya. Pagi ini, Samantha dan Chef Mason melakukan meeting di restorannya. Hampir tengah hari saat Chef Mason berpamitan untuk undur diri karena harus menghadiri event di tempat lain. “Apa memang selalu seramai ini, Nona Samantha?” tanya Chef Mason saat mereka berdua berada di teras depan, dengan Samantha yang mengantarnya. “Sejak mengikuti bazar itu, kami memang mengalami perkembangan yang baik, Chef.” “Mengesankan. Pernah ada di posisi yang baik, lalu redup dan bahkan dipaksa tutup, kemudian bangkit lagi dengan lebih bersinar.” “Terima kasih untuk pujiannya.” Chef Mason mengangguk, senyum terkembang di kedua sudut bibir pria paruh baya itu. “Saya pergi dulu, Nona.” “Terima kasih untuk sudah berkunjung ke tempat ini

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status