Beranda / Romansa / Jangan Salahkan Aku Mencintainya / Bab 8. Angkasa Khile Corp

Share

Bab 8. Angkasa Khile Corp

Penulis: Andriani _Rieni
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-24 20:59:48

Tatapannya berubah dingin dan angkuh, Radit memang pintar memakai dua wajah sekaligus setiap kali memainkan perannya.

“Ingat!” suaranya datar tapi menekan. “Jangan bertingkah disana nanti.”

Andini menunduk. Bibirnya bergetar menahan rasa sesak di dalam hatinya. Tidak ada sepatah kata pun keluar dari bibirnya.

Mobil melaju menembus jalanan kota yang dipenuhi cahaya.

Langit Kurta malam itu menyerupai lautan tinta hitam, ditaburi bintang dan disiram cahaya keemasan dari kerlap kerlip lampu yang terpancar dari gedung-gedung tinggi.

Di antara gemerlap itu, berdiri megah Hotel Estrella, tempat pesta yang disebut-sebut sebagai malam paling bersejarah di dunia bisnis kota itu.

Sebuah banner besar bertuliskan “Welcome to Angkasa Khile Corp Annual Gala” terpasang di depan ballroom utama.

Tatapan Andini sempat tertumbuk pada logo perak bertuliskan Angkasa Khile Corp. Entah kenapa, hatinya mendadak bergetar tanpa alasan.

Nama besar itu seakan-akan membuat debaran aneh dalam hatinya, ada apa? Mengapa Andini merasa tidak asing dengan nama itu.

Fokusnya kini beralih pada sekeliling, para tamu undangan terlihat mulai berdatangan dengan pakaian terbaik mereka.

Gaun berkilau, jas elegan, parfum mahal yang aromanya bercampur di udara, menciptakan suasana glamor namun penuh kehampaan.

Kamera media sibuk mengambil gambar, menyorot wajah-wajah terkenal dari kalangan pebisnis hingga pejabat tinggi negara.

Lampu-lampu kamera berkilatan seolah petir mini di tengah gemerlap pesta.

Di antara kerumunan tamu, Tiara juga hadir malam itu. Dia merupakan bagian dari Angkasa Khile Corp, ayahnya pemegang lima belas persen saham dan dirinya juga menjabat sebagai Senior Executive of Legal & Compliance.

Tiara tampil mempesona dengan riasan tegas, gaun maroon berpotongan terbuka di bagian dada dan paha menampilkan kesan sexy pada tubuhnya. Setiap langkahnya menarik tatapan banyak pria.

Senyum merekah terus tersungging pada wajah cantiknya. Akan tetapi, begitu matanya menangkap sosok Radit dan Andini yang baru memasuki ruangan, ekspresinya langsung berubah suram.

Radit menggenggam tangan Andini erat, bahkan saking eratnya membuat Andini merasa kesakitan. Jemarinya seperti dikunci dalam genggaman yang tak sekadar sentuhan, melainkan penguasaan.

Saat Andini merasakan kesakitan, justru Radit merasakan hal berbeda, baginya genggaman itu seolah ingin menunjukkan kepemilikan Andini. bahwa wanita di sampingnya adalah miliknya, sepenuhnya berada dalam kendali dirinya.

“Tersenyumlah,” bisiknya di telinga Andini, dingin dan terkesan menekan. Suaranya merayap halus namun sarat ancaman. “Biarkan semua orang tahu kalau kita ini pasangan yang bahagia.”

Andini menarik napas dalam-dalam. Ada desakan di dadanya, perih yang tak tampak tapi terasa sampai ketulang.

Di balik kilau gaun pastel dan make-up sempurna yang melekat pada tubuh dan wajahnya, tak ada kebahagiaan di sana, hanya kepura-puraan yang nyaris menjadi kebiasaan.

Lalu Andini mulai memasang senyum termanis, senyum yang sudah terlalu sering digunakan sebagai topeng, senyum milik seorang wanita yang dikenal dunia sebagai Nyonya dari Raditya Mahesa.

Andini berjalan di samping Radit dengan langkah pelan dan terukur, membiarkan sorotan kamera memuja kepalsuan mereka.

Blitz kamera memantul di wajahnya, membuat senyumnya tampak lembut di permukaan, padahal hatinya sedang retak berkeping-keping.

“Lihat, betapa beruntungnya Andini,” bisik seorang tamu wanita dengan nada kagum. “Suaminya tampan, kaya, romantis. Siapa yang tak iri padanya?”

“Dan sekarang, Raditya Mahesa juga sedang mencalonkan dirinya sebagai kepala daerah di Kurta,” sambung yang lain, penuh decak kagum yang terdengar seperti mantra kekaguman buta.

“Mereka benar-benar pasangan sempurna.”

Tawa-tawa ringan terdengar. Sebagian jujur, sebagian lagi milik penjilat yang pandai berpura-pura. Dunia memang mencintai kepura-puraan, dan malam itu, mereka adalah bintang utama di panggung kebohongan.

Tiara hanya tersenyum tipis di tengah kerumunan. Tatapan matanya tenang tapi menusuk. Dia tahu kebenaran di balik semua itu, bahkan dia tahu betul jika cinta yang dijual malam ini hanyalah sandiwara yang rapuh.

Karena sejatinya, Raditya Mahesa hanya mencintai dirinya seorang.

Jamuan makan dimulai. Lampu kristal berkilau di langit-langit ruangan, memantulkan cahaya ke wajah-wajah yang penuh ambisi dan tipu daya. Musik lembut mengalun, membentuk harmoni yang begitu damai.

Bagi Radit, malam ini bukan sekadar undangan biasa. Ini adalah panggung, tempat di mana citra harus dijaga sempurna. 

Kesempatan emas untuknya memperluas jaringan, mendekati keluarga paling berpengaruh di kota ini, keluarga Khile, pemilik Angkasa Khile Corp, dengan pewaris tunggalnya, yang dikenal banyak orang bernama Evans Khile.

Sosok misterius yang selama ini tertutup dari publik, dan malam ini seluruh mata akan mengetahui bagaimana wajah dari pewaris kerajaan bisnis terbesar di Kurta itu.

Bergabung dengan nama besar itu berarti langkah menuju kekuasaan terbuka lebar. Dan Radit tahu, kekuasaan selalu lebih manis daripada cinta.

Baginya, cinta hanyalah alat, sementara kekuasaan adalah tujuan utama hidupnya.

Di meja wanita, Andini duduk di antara para istri pebisnis. Suara tawa dan denting gelas bergantian memenuhi udara.

Wajah-wajah yang tampak ceria itu, sebenarnya sebagian besar tidak jauh berbeda bernasib sama dengannya.

Mereka terjebak dalam permainan status dan citra demi mengejar ambisi dunia semata.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Jangan Salahkan Aku Mencintainya    Bab 78. Andini diculik

    Pintu ruangan terbuka sangat keras hingga memantul ke dinding. Semua orang di ruangan itu sontak menoleh.Seorang wanita dengan penampilan elegan memakai coat panjang, sepatu hak tinggi melangkah masuk dengan wajah penuh kemarahan. Mata itu adalah tatapan mata seorang ibu yang cemas serta khawatir tentang keadaan putrinya. Seketika dia memasuki ruangan, matanya langsung menatap lurus ke arah Jessica, putri tunggalnya.“JESSICA!” suaranya menggelegar, menusuk sampai ke ujung telinga. “Kau mengapa kesini dan ikut-ikutan bersembunyi? Kau mau menjatuhkan martabat keluarga kita?! Cepat ambil barangmu kita pulang, sekarang juga!”Semua orang terdiam, hanya suara napas Jessica yang kini tersengal.“Mami… ma-maaf, aku nggak bisa mengikuti permintaan mami untuk pulang.” Jessica berusaha bicara selembut mungkin. “aku, aku nggak bisa meninggalkan Andini, aku janji setelah urusan ini selesai, aku akan menjelaskan semuanya …”“Diam!” Ibunya maju, meraih lengan Jessica paksa. “Kau pikir mami akan

  • Jangan Salahkan Aku Mencintainya    Bab 77. Suasana semakin Panas

    Jessica tak bisa menjawab, suasana villa itu kembali sunyi. Hingga suara parau Andini kembali terdengar.“Jessi, tolong jujur padaku? Apa kau mencintai Naren?”Jessica yang tadinya tertunduk karena kehabisan kata-kata untuk menjelaskan apa lagi pada Andini, kini mendadak tubuhnya menegang seolah listrik tegangan tinggi sedang menyengat tubuhnya.Walau sedikit ragu tapi Jessica tetap harus menceritakan semuanya, “Awalnya aku memang mencintai Naren, sangat mencintainya terlebih lagi kedua belah pihak keluarga memang merestui.”Jessica menghentikan ucapannya lalu menatap kearah mata Andini, “Namun seiring berjalannya waktu aku semakin sadar, jika cintaku hanya bertepuk sebelah tangan Dan…”Belum selesai Jessi menjelaskan Andini tiba-tiba langsung memeluknya.“Maafkan aku Jessi, aku … aku nggak bermaksud untuk menyakiti perasaan mu. Tolong jangan benci aku.” tutur Andini terbata-bata.“Hei, aku belum selesai berbicara, lagian mana mungkin aku membencimu. Justru aku harus berterima kasih p

  • Jangan Salahkan Aku Mencintainya    Bab 76. Dilema

    Andini duduk termenung di tepi tempat tidur mewah yang berbahan kayu jati yang dihiasi ukiran mewah dari ciri khas suatu daerah. Dia masih mengenakan kemeja kerja yang dipakainya kemarin siang, kemeja itu sudah berantakan, ujung lengannya kusut karena sudah berkali-kali digunakan untuk menyeka air mata.Andini merasa tubuhnya benar-benar tidak ada energi yang tersisa, bahkan untuk sekedar berdiri dia pun tak mampu.Diluar villa kicauan burung terdengar riang saling bersahutan, menyambut sang mentari. Angin pegunungan membelai pucuk pohon pinus dengan lembut, menyapu udara dingin melewati tebing tinggi tempat villa mewah itu berdiri megah.Dari balik tirai kaca yang terhubung dengan balkon belakang villa, lautan biru terbentang luas tampak damai, tenang, keindahan alam yang jauh dari hiruk-pikuk dunia yang selalu menghakimi.Tapi kedamaian itu sama sekali tidak menyentuh hati Andini. Semalaman Andini tak bisa tidur, pikirannya berkelana tak tau kemana.Tok tok tokTerdengar suara pintu

  • Jangan Salahkan Aku Mencintainya    Bab 75. melacak keberadaan Radit

    Radit membalas pelukannya bukan karena cinta, tapi karena rasa bersalah. Dan itu terasa. Pelukan itu dingin. Hampa. Terkendali. Tiara tidak bodoh. Dia tahu sentuhan itu bukan sentuhan cinta.Tapi dia membiarkan dirinya menipu hati. Dia butuh ilusi itu.“Apa yang terjadi, mengapa aku bisa berada di sini?”Belum sempat Radit menjelaskan, Thomas sudah duluan bersuara.“Kamu mendadak pingsan, tadinya Daddy sangat khawatir. Tapi setelah dokter Pras memeriksa ternyata rasa khawatir itu hilang dan berubah jadi rasa bahagia.”Tiara sedikit mengerutkan keningnya, “Ma-maksud Daddy rasa bahagia yang seperti apa? Lalu apa hubunganya dengan aku?”“Kamu sedang mengandung Tiara, Daddy akan menjadi seorang kakek.”“A-apa, aku sedang hamil?” mata Tiara terlihat berkaca-kaca. “Radit, sayang apa benar yang diucapkan oleh Daddy?”Radit hanya mengangguk tanpa suara.“Berjanjilah untuk selalu bersama ku. Aku nggak bisa hidup tanpa kamu, Dit. Kamu milikku. Kita milik satu sama lain. Sekarang kita sudah puny

  • Jangan Salahkan Aku Mencintainya    Bab 74. Tiara Hamil

    Thomas kembali memberi tekanan.“Tiara, pastikan jika Radit tetap nggak mau kembali mengikuti rencana kita, kau harus temukan cara untuk mengendalikannya.”Mendapatkan tekanan dari sang ayah kepala Tiara seketika berdenyut, wajahnya terlihat meringis saat menahan sakit dikepalanya. “Aku akan berusaha, Daddy.”“Berusaha nggak akan cukup! Kalau kau nggak bisa mengendalikan Radit, maka Radit akan menjadi ancaman. Aku nggak akan membiarkan itu terjadi.”Ancaman dalam konteks yang diucapkan oleh seseorang yang bergelut dalam dunia hitam seperti Thomas Hilton itu bukan sekadar kata. Tiara tahu persis apa arti ucapan dari sang ayah.Jika Radit sampai keluar garis, maka Radit akan dihabisi. Seperti ini lah bahasa yang ingin disampaikan itu.“Kau mengerti kan, sayang?” dengan senyuman Thomas menepuk pipi Tiara, tepukan yang begitu lembut dan manis lebih mirip seperti sedang membelai, akan tetapi dibalik semua itu terselip ancaman yang begitu mematikan.Lutut Tiara terasa lemas.Dia keluar dari

  • Jangan Salahkan Aku Mencintainya    Bab 73. Ancaman

    Kemarin siang, beberapa menit sebelum pesawat Radit dan Tiara lepas landas.Andini yang merasa dirinya tertekan, begitu melihat kehadiran Naren seketika dia langsung memeluknya.“Hei, sayang kenapa menangis? Kamu aman sekarang.” suaranya berguncang, bukan karena takut tapi karena menahan gejolak yang terlalu berat untuk dijelaskan.Andini terus menangis menumpahkan rasa rindu, menumpahkan segala beban yang menumpuk dihatinya.Sementara Jessica berdiri di samping pintu, nafasnya masih memburu, ada senyum haru saat melihat Andini memeluk Naren seperti itu.Kenzo yang berdiri di sampingnya menggenggam tangan Jessica yang terlihat gemetar karena ketegangan.Menyadari gengaman tangan Kenzo, Jessica tersenyum.“Ada CCTV dari lobi belakang,” Kenzo berbisik pada Jessica. “Kita lihat rekamannya. Aku yakin jika mereka melarikan diri lewat pintu belakang dan kita menemukan petunjuk dari jejak mereka.”Jessica mengangguk. Mereka sengaja memisahkan diri dari Andini dan Naren membiarkan keduanya l

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status