Share

Hari Yang Melelahkan

Mama mengepak barang-barangnya dalam koper besar. Cukuplah tiga hari di Jakarta untuk menghadiri pernikahan anaknya, Mario. Kini mama harus kembali ke Medan karena tidak ada yang mengurus sawah, dan Sarah tinggal sendiri mengurus rumah.

“Ma, sampai sana kabarkan kami, yaa. Hati-hati kecapean, kami cuma mampu beli oleh-oleh benda begini. Mudah-mudahan suka,” kata ibu sambil membantu mama menyusun oleh-oleh dalam kardus mie.

“Makasih banyak, bu. Alhamdulillah ini lebih dari cukup,” kata mama, senyum terukir dari bibirnya.

Ada daster, celana pendek hawaii, jilbab dengan berbagai corak bunga yang cantik, ada juga gantungan kunci berbentuk guci dari kayu, hasil menjelajah di Kota dan sisa souvenir pernikahan berbentuk kipas bertuliskan photo Mario dan Violet dengan inisial nama mereka.

“Sudah jam satu, ayok kami antar ke terminal, ma.”

Mario membawa tas mama dan memasukkannya dalam mobil,

“Ma, hati-hati yaa.” Viana menyalami tangan mama.

“Jaga kandungan kamu ya, Via…
dinaqomaria

Cinta dari kekasih ternyata tidak lebih berarti dari hubungan baik dengan pendukung di sekitar kita, kan?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status