Share

Ya Tuhan, tolong aku.

Tanpa terasa, satu Minggu telah berlalu. Namun kondisi Alena sudah lebih baik, walaupun tenaganya belum pulih seutuhnya. Setiap hari Alena hanya berdiam diri di dalam kamar, sambil berkhayal kapan dia bertemu dengan ayahnya dan terbebas dari siksa neraka itu?

Kata-kata yang terucap dari Asep satu Minggu yang lalu, selalu terngiang-ngiang di telinganya dan berputar-putar di otaknya seperti baling-baling pesawat.

"Aku harus menemui pak Asep," ucap Alena pada dirinya sendiri.

Dia bergegas ke luar dari kamar, menuju dapur menemui Rati untuk bertanya di mana Asep.

"Untuk apa nyonya mencari pak Asep?" Tentu Rati bertanya demikian! Karena tidak biasanya Alena mencari Asep.

"Ada hal penting yang ingin aku tanyakan, bi." Jawab Alena.

"Baik nyonya, aku akan meminta pak Asep untuk menemui nyonya."

"Baik bi, terima kasih." Alena kembali ke kamar.

Hanya menunggu 15 menit, terdengar suara ketukan pintu.

"Masuk." Sahut Alena dari dalam.

Asep menjulurkan kepala dari balik pintu, "permisi nyonya."

P
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status