Share

Sampai kapanpun, aku tidak akan pernah ikhlas melayaninya.

Setelah melakukannya sebanyak 3 kali, Briyan meninggalkan Alena di kamar. Dia meminta pelayan wanita untuk mengurusnya.

Tentu Rati merasa sedih melihat kondisi Alena, bahkan dia sampai meneteskan air mata melihat wanita cantik itu tertidur pulas di atas ranjang, dengan tubuh lemah dan polos tanpa pakaian. Ini kedua kalinya Rati menemukan bercak darah di atas seprai Alena.

Darah itu bukanlah darah luka, melainkan darah perawan Alena. Rati membersihkan tubuh polos Alena dengan air hangat, di sana terlihat jelas tanda kepemilikan Briyan. Seluruh leher, dada hingga kedua paha mulus Alena, dipenuhi tanda kiss mark.

Selesai membersihkan tubuh Alena, Rati bergegas menemui tuannya ke ruang kerja di lantai tiga. Ia mengeluhkan kondisi tubuh Alena yang terasa hangat.

"Bibi, jika Alena sakit! Tidak perlu mengatakannya padaku. Cukup ambil ponselmu dan hubungi dokter untuk memeriksanya." Ucap Anjas dengan santai.

"Baik tuan." Rati menunduk sopan lalu pergi.

Dia menghubungi dokter pribadi keluarga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tetesan air
kren tor, aku yang penulis juga, tertarik untuk membacanya. benar-benar senior ni author.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status