공유

Sarah Di Hongkong

Dua bulan kemudian ....

Ting ... tong ... suara bel pintu apartemen Arman berbunyi. Arman segera menghampiri layar monitor kecil untuk melihat siapa tamu di depan pintu.

"Sarah?" Arman mengerutkan dahinya.

Arman pergi membukakan pintu depan.

"Kejutan," senyuman mengembang di wajah Sarah.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Arman sambil memasang raut wajah masam.

"Begitukah caramu menyambut istri yang datang jauh-jauh kemari," ujar Sarah dengan kecewa.

Dia menyingkirkan badan Arman yang menghalangi pintu, lalu berjalan masuk ke dalam sambil menarik kopernya.

"Apartemen yang bagus. Kukira kamu menginap di hotel,"

Arman menutup kembali pintu apartemen, lalu berjalan lesu menghampiri Sarah.

"Aku punya apartemen di Hongkong. Kenapa harus menginap di hotel,"

"Kamu gak pernah cerita kalau punya apartemen di sini,"

"Sekarang kamu tahu, kan," ucap Arman dengan sedikit cuek.


잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status