Share

03. Jadwal Baru

Author: Die-din
last update Last Updated: 2022-12-21 13:35:03

"Ehm maafkan ananda, Ibunda Ratu." Jasper memaksakan otak untuk berpikir lebih cepat. Agar bisa mengubah situasi yang sangat tidak menguntungkan baginya ini menjadi sedikit menguntungkan.

"Terima kasih atas perhatian Ibunda Ratu kepada ananda. Tentu tidak ada keraguan lagi atas pilihan Ibunda. Karena kecakapan perdana mentri Kunzite sudah tidak diragukan lagi, maka Ananda dengan senang hati akan menerima keputusan ini.” Jasper berhenti sejenak sebelum melanjutkan.

“Akan tetapi ananda memiliki satu permintaan kepada Ibunda Ratu."

"Permintaan apa? Katakanlah, Jez." Nefrit bertanya dengan penasaran.

"Gear. Tolong izinkan ananda untuk bisa mendapatkan pengetahuan tentang Gear." Jasper memberanikan diri membahas tentang Gear kepada Nefrit.

Terlihat perubahan mimik yang nyata di wajah cantik Nefrit demi mendengar kata Gear yang keluar dari mulut Jasper. Mungkin apa yang dikatakan oleh Agatha benar, bahwa kematian mendiang raja ada hubungannya dengan benda itu. Mungkin hal itu yang memberikan sebuah trauma tersendiri bagi beliau.

"Perkembangan teknologi tentang Gear saat ini sudah sangat pesat. Ilmu dan wawasan tentang Gear pasti akan dapat memperdalam pengetahuan ananda serta akan sangat berguna bagi masa depan." Karena

Nefrit tak kunjung bereaksi, Jasper semakin memberikan desakan yang masuk akal.

"Gear?" Nefrit akhirnya membuka suaranya. "Mau apa kau dengan benda berbahaya itu?" Nada suara Nefrit terasa sedikit bergetar.

"Ananda hanya ingin tahu bagaimana pengoperasiannya, spesifikasi dan cara mengendalikannya. Bukan untuk berperang ataupun perusakan." Jasper mencoba beralibi lebih jauh lagi.

Nefrit kembali terdiam beberapa saat sebelum akhirnya memberikan jawaban. "Baiklah nanti akan Ibunda pertimbangkan masalah Gear ini dengan Mentormu."

"Sekarang sudah larut malam, masuklah ke kamar dan beristirahatlah karena mulai besok paman Kunzite akan memulai tugasnya. Besok beliau juga akan memberikan jadwal kegiatan baru untukmu." Nefrit menambahkan sebelum Jasper sempat menjawab.

Wanita itu memberikan belaian lembut di puncak kepala putranya, sebagai ucapan selamat malam untuk mengakhiri pertemuan mereka. Membuat Jasper mau tidak mau harus membalas untuk memberikan penghormatan juga. Lalu meminta undur diri dari hadapan beliau.

Jasper berbalik dan melangkahkan kaki menjauh dari sang Ratu, kembali ke kamarnya. Hanya bisa menyesali segala ketidakberdayaan untuk bisa menentang perintah dari sang Ratu.

‘Kalau dipikir-pikir, mana mungkin ibunda ratu akan mau bersusah payah mempertimbangkan tentang Gear? Jika beliau bahkan tidak pernah mengizinkan aku untuk menyentuh benda itu?’

Gear selama ini umum digunakan dalam dunia militer. Tidak jarang juga dipakai sebagai senjata perang dan alat penghancuran masal. Akan tetapi tetap saja semua kembali kepada pilotnya masing-masing. Kembali kepada manusia yang mengendalikan Gear itu sendiri. Jadi bukanlah Gear yang berbahaya melainkan pilot yang mengendalikannya, hawa nafsu manusia yang jauh lebih berbahaya daripada Gear itu sendiri.

***

Keesokan harinya, pintu kamar Jasper sudah diketuk pagi-pagi sekali. Pada saat dia masih baru selesai mandi serta memakai kemejanya.

"Silahkan masuk." Jasper segera menjawab dan mengijinkan siapapun yang mengetuk pintu untuk masuk ke dalam kamar.

Tepat seperti dugaan Jazper, Kunzite adalah yang tadi mengetuk pintu. Sang perdana mentri kerajaan yang telah menjadi mentornya mulai hari ini.

"Selamat pagi, Pangeran Jasper," sapa Kunzite kepada Jasper dengan nada formal yang menjadi andalannya.

"Selamat pagi, Perdana Menteri Kunzite." Jasper menjawab dengan tak kalah formal. Jasper dapat nelihat pria berambut keperakan itu menghentikan langkah sejenak saat melihatnya. Seperti sedang tertegun karena melihat sesuatu yang janggal.

"Apa ada yang salah dengan penampilan saya?" Jasper bertanya kepada Kunzite, risau jika pemilihan pakaian yang dia kenakan hari ini tidak sesuai dengan kehendak beliau.

Padahal Jasper merasa tidak ada yang aneh dengan pakaian yang dia kenakan hari ini. Hanya kemeja berwarna merah yang dipadukan dengan celana panjang putih. Pakaian dengan formal yang biasanya dikenakan dalam keseharian istana.

"Tidak, hanya saja anda terlihat sangat cocok untuk memakai perpaduan warna itu." Kunzite menjawab setelah sedikit berdeham mengatasi kecanggungan.

"Akan tetapi pagi ini kita akan memulai kegiatan dengan latihan fisik. Jadi sebaiknya anda mengenakan pakaian yang lebih nyaman saja."

"Latihan fisik?" Jasper balik bertanya kebingungan.

"Benar sekali. Ini adalah jadwal kegiatan anda mulai hari ini. Silahkan anda periksa dengan seksama, mungkin ada yang belum jelas atau mungkin perlu ditanyakan." Kunzite menyerahkan beberapa lembar kertas kepada Jasper.

"Jika anda sudah siap, pelajaran pertama akan segera kita mulai." Sang perdana menteri betkata dengan nada yang lebih serius lagi, bahkan lebih kaku dari biasanya. Membuat Jasper langsung menurut tanpa membantah.

Jasper mengarahkan kedua matanya untuk membaca dan mempelajari jadwal kegiatan baru di kertas itu.

JADWAL HARI SELASA

08.00-10.00 Latihan kekuatan fisik.

10.00-13.00 Latihan teknik dan jurus beladiri serta bersenjata.

13.00-14.00 Istirahat dan membersihkan diri

14.00-15.00 Makan siang bersama pejabat istana

15.00-19.00 Ilmu taktik perang dan ketatanegaraan

19.00-20.00 Istirahat dan membersihkan diri

20.00-21.00 Makan malam bersama ratu dan mentor untuk evaluasi harian

21.00- Istirahat di ruangan pribadi

Dahi Jasper berkerut dalam demi membaca daftar acara untuk hari ini. Namun dia hanya bisa mengumpat dalam hati, “Gila! Apa-apaan ini? Padat sekali!”

Jasper mengamati lembaran-lembaran kertas yang lain. Jadwal kegiatan untuk besok dan besoknya lagi yang sama padatnya. Hanya menu pelajaran sore yang berbeda setiap harinya. Dan setelah mengamati lebih jauh, bahkan dia tidak mendapat liburan akhir pekan!

"Maaf paman …" Jasper berkata sedikit ragu, setelah memeriksa semua jadwalnya selama seminggu dengan seksama. "Mengapa tak ada pelajaran mengenai Gear di sini?"

"Gear?" Kunzite balas mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan dari Jasper. Akan tetapi sedetik kemudian beliau memberi jawaban. "Saya rasa anda masih belum siap untuk saat ini."

"Belum siap? Saya sudah dewasa saat ini, Paman. Sudah saatnya untuk mempelajari tentang Gear!" Sela Jasper tidak puas kepada Kunzite, merasa didiskriminasikan.

"Untuk masalah Gear, harus dilakukan beberapa ujian sampai seseorang dapat dinyatakan layak untuk berhubungan dengannya." Kunzite mencoba beralibi.

"Apa maksud Paman saya bahkan lebih lemah daripada Diamond waktu dia pertama kali mengenal Gear?" Jasper semakin mendesak.

Masih lekat dalam ingatannya bahwa Diamond, putra sulung Kunzite sudah bisa dan diperbolehkan untuk mengendarai Gear pada usia 10 tahun. Usia yang jauh lebih mudah dari usia Jasper saat ini. Diamond bahkan sudah ikut pergi berperang dua tahun kemudian. Lebih jauh lagi, saat ini Diamond sudah menjabat sebagai Kolonel yang memimpin pasukan di wilayah perbatasan pada usianya yang masih 24 tahun.

'Sungguh tidak adil!'

"Baiklah, nanti akan saya coba bicarakan kembali masalah ini dengan paduka ratu." Kunzite pada akhirnya menjawab diplomatis, untuk menghindari perdebatan lebih jauh lagi. Kemudian Kunzite beranjak pergi mendahului dari kamar super mewah Jasper.

"Ayo kita mulai pelajaran hari ini! Cepatlah anda berganti pakaian, saya akan menunggu di tempat latihan lantai satu." Ujar Kunzite mendahului langkah Jasper ke arah arena latihan.

Jasper menghela napas panjang sebelum bergegas mengganti pakaian yang dia kenakan dengan pakaian latihan. Kemudian dia lanjut melangkah menuju ke tempat latihan yang berada di lantai satu istana.

"Selamat pagi." Sapa Jasper saat tiba di tempat latihan. Di sana sudah berdiri Paman Kunzite bersama dengan dua orang pria yang telah menunggunya.

"Selamat pagi, Pangeran Jasper." Ketiga pria itu menjawab hampir bersamaan, disertai dengan penghormatan resmi pula.

"Begini Pangeran, karena saya tidak akan mungkin bisa mengikuti anda kapanpun dan kemanapun anda berada. Maka saya telah mempersiapkan dua pengawal pribadi untuk anda."

Sekali lagi Jasper mengamati kedua sosok pria yang berdiri bersama dengan Kunzite. Keduanya berbadan tegap dan berusia sekitar awal dua puluh tahunan, satu hal yang mencolok mereka memiliki wajah yang sama, kembar. Dengan mimik wajah yang sama seriusnya. Keduanya juga memiliki postur tubuh yang bagus layaknya seorang prajurit papan atas.

"Yang mengenakan baju merah bernama Dextra dan yang mengenakan baju biru Sinistra." Kunzite memperkenalkan kedua pengawal pribadi untuk Jasper.

"Salam kenal, Pangeran Jasper." Lagi-lagi kedua pengawal itu menyapa dengan hampir bersamaan.

"Salam kenal, mohon kerjasamanya." Jasper menyambut perkenalan mereka. Dan kedua pengawal tadi mengangguk sopan kepadanya sebagai balasan.

"Mereka berdua akan bertugas untuk mendampingi anda mulai hari ini. Jika masih berada di lingkungan istana anda bisa mengusir mereka saat menginginkan privasi. Apakah anda keberatan?" Kunzite memastikan kepuasan Jasper akan kedua pengawal pilihannya.

"Tidak." Jasper menggelengkan kepala cepat-cepat karena menolak pun tentu tidak akan ada gunanya.

'Paling tidak aku masih diberi sedikit privasi. Lebih baik daripada tidak sama sekali kan?'

Die-din

Selain di sini aku juga menulis di beberapa aplikasi lain, ungu, merah/biru dan hijau. Jadi kalian bisa kepoin juga beberapa karyaku yang bergenre romance di sana. untuk author name dan logo sama di semua aplikasi : DIE-DIN

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Die-din
pengawal pribadinya dua lagi ...
goodnovel comment avatar
Safrin Mahariyani
yak ketambahan pengawal pula.. makin jauhlah angan2 bisa terbang bebas..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jasper dan Misteri Sang Raja Kerajaan Almekia    Thank You

    Akhirnya buku pertama dari petualangan Jasper dapat selesai juga. Seneng banget rasanya aku bisa namatin novel bergenre fantasy pertamaku ini. Genre yang sangat berbeda dengan beberapa novelku lainnya, yang biasanya bergenre romance modern.Terima kasih banyak buat yang sudah mengikuti, membaca, memakai koin, bahkan memberikan vote untuk buku ini. I Love you all!Oiya kalian juga bisa baca novel karyaku di aplikasi ini dengan judul 'Menjadi istri Milyuner'. Serta beberapa novel lainnya yang tersebar di berbagai platform yang lain. Nama penaku tetap sama kok di aplikasi manapun, Die-din.Sebagai masukan, aku kepengen banget dengerin pendapat kalian tentang novel pertama Jasper ini. Apakah kalian sudah puas dengan endingnya? Apa masih penasaran dengan buku keduanya? Karena masih banyak misteri yang belum terpecahkan dari petualangan ini. Dan buku pertama memang hanya fokus untuk mengungkap tentang misteri sang raja kerajaan Almekia.Untuk buku kedua masih menjadi wacana, tapi aku sudah b

  • Jasper dan Misteri Sang Raja Kerajaan Almekia    130. Pesta Pertunangan

    Tepat setelah matahari tenggelam dan malam mulai menjelang, pesta pertunangan antara Zircon dan Ruby resmi dilaksanakan. Pesta yang cukup meriah dan dihadiri oleh cukup banyak orang. Sebagian besar tamu yang hadir adalah para peserta turnamen, terutama mereka yang berhasil memasuki babak kedua, babak Gear battle. Dan sebagian lainnya tentu saja panitia turnamen dan warga kota middle part ini. Keseruan pesta pertunangan diawali dengan Pesta keakraban. Acara ngobrol santai dengan para tamu dan makan-makan segala hidangan yang telah disiapkan oleh panitia acara. Konsep Private party yang dipakai dalam pesta kali ini begitu rapi serta sangat manis. Dekorasi rumah kemenangan dihiasi dengan berbagai pernak pernik yang bernuansa pink. Bebungaan segar ditata indah di seluruh ruangan. Pita-pita dan kain sutra pun ikut mempercantik suasana.Background musik pun tak ketinggalan telah dipilih sesuai dengan nuansa Padang pasir. Serta sajian makanan dan minuman melimpah untuk menjamu para tamu und

  • Jasper dan Misteri Sang Raja Kerajaan Almekia    129. Keberadaan Obsidian

    Sudah semingguan Diamond dan kawan-kawannya berada dan tinggal di kawasan middle part kota Bloody Hell ini. Wilayah yang sebenarnya sangat menyenangkan dan damai untuk memulai hidup baru. Kegiatan yang di lakukan bersama para pemenang turnamen selama seminggu ini cukup sibuk. Hampir setiap hari mereka menghadiri pertemuan dengan beberapa tetua di kota BloodyHell ini untuk menyapa, beramah-tamah atau sekedar mengenalkan kepada seluruh penduduk kota. Para pemenang turnamen dianggap seperti pahlawan di kota ini. Kota yang lebih menghargai kekuatan dibandingkan apapun, yang kuat lah yang berkuasa di kota ini. Persiapan pernikahan Ruby dan Zircon sedikit tertunda. Karena para panitia dan anak buah Ruby gagal untuk menemukan keberadaan Jade dan Obsidian Nightray. Hal ini membuat Ruby jadi tidak memiliki wali untuk memberikan restu pada pernikahannya. Dan sesuai adat di daerah ini pernikahan mereka tak bisa dianggap sah tanpa adanya seorang wali. Alhasil sebagai alternatif, Ruby dan pani

  • Jasper dan Misteri Sang Raja Kerajaan Almekia    128. Promise

    Saphir mengambil beberapa lembar foto yang sedang dipegang erat di tangan Jasper. Dia mengamati foto-foto itu satu persatu. Sama halnya dengan Jasper, tangan gadis itu sedikit bergetar karena tidak percaya dengan apa yang sedang dilihantya saat ini. "Ini? Ini adalah foto pernikahan paduka raja dan ratu?" Saphir bertanya dengan nada dan pandangan tak percaya. Dan jasper hanya mengangguk sebagai jawaban kepada gadis itu."Jadi ini wajah mendiang paduka raja?...""Wajah beliau mirip sekali denganmu, Jez!" Saphir melemparkan pandangannya ke arah Jasper dan ke foto-foto itu bergantian. Seakan ingin mencari persamaan dan perbedaan di antara wajah Jasper dan wajah mendiang raja."Tidak hanya mirip. Kalian malah hampir sama persis, kau memang benar putra mereka Jez." Saphir sekali lagi memberikan komentar dengan takjub.Jasper sekali lagi hanya bisa mengangguk dan tersenyum menanggapi ucapan Saphir. Jasper memnag sudah tidak kaget lagi dengan wajah me

  • Jasper dan Misteri Sang Raja Kerajaan Almekia    127. Prasasti Suci

    *Dengan segala cinta dan kejayaan yang semoga selalu melingkupi kerajaan Almekia.Atas nama cinta abadi yang mengalir dalam aliran darah dan mengiringi setiap hembusan napas, kami putra putri Kerajaan Almekia berjanji akan mengikat janji pernikahan yang suci :Jasper Soltnse DurchlaucthdanNefrit Mesyats MountbattenHope our love will last forever. Happily ever after ... For the glory of Almekia Kingdom.*Di bagian bawah untaian kata-kata indah itu, kedua mempelai membubuhkan tanda tangannya. Tanda tangan sang ratu yang sangat Jasper kenal dan satu lagi tanda tangan milik ayahandanya. Tak ketinggalan kedua mempelai juga membubuhkan cap jarinya, cap jempol dengan tinta emas yang berdampingan."Ibunda ... Ayahanda ..." Jasper bergumam lirih sambil membaca lagi, lagi dan sekali lagi. Menghayati se

  • Jasper dan Misteri Sang Raja Kerajaan Almekia    126. Kuil Tepi Danau

    Jasper mengajak Saphir berjalan menyusuri kuil, mengamati setiap sudutnya lekat-lekat. Bentuk dan desain bangunan kuil ini sama persis dengan yang ada di mimpinya. Semakin membuat Jasper yakin bahwa ini adalah kuil itu, kuil sakral tempat pernikahan kedua orang tuanya. Seorang biarawati wanita keluar dari salah satu ruangan kuil dan menghampiri kedua anak muda itu Biarawati itu masih cukup muda, tetapi wajahnya sudah dapat menunjukkan ketenangan spiritual yang dimilikinya. Orang suci yang tidak memikirkan tentang segala hal duniawi, hanya mengabdikan dirinya kepada Tuhan atau Dewa yang dia percayai. Sang biarawati sedikit heran melihat kedatangan Jasper dan Saphir. Sehingga dia bertanya dengan sopan kepada mereka. "Mohon maaf Tuan dan Nona, kalau boleh tahu kalian berdua datang kemari untuk apa? Apakah ingin mendaftarakan pernikahan kalian?" Baik Jasper maupun Saphir kontan terkejut mendengar pertanyaan tak terduga itu. Saphir bahkan sudah salah tingkah

  • Jasper dan Misteri Sang Raja Kerajaan Almekia    125. Midle Part

    Sudah beberapa hari berlalu sejak turnamen Bloody Hell berakhir. Jasper dan teman-temannya semua telah pindah dari daerah perifer kota BloodyHell yang kumuh menuju daerah middle part kota BloodyHell yang lebih bersih, tertata dan teratur.Setelah kemenangan Zircon dan Diamond, mereka mendapatkan fasilitas dua buah rumah yang dapat ditempati bersama. Mereka pun membagi penghuni rumah itu agar dapat tinggal dengan nyaman. Jasper dan Amethys ikut menetap di rumah Diamond. Sementara Opal, Saphir dan Platina tinggal di rumah Zircon yang lebih besar.Pembagian ini berdasarkan jumlah kamar yang hanya ada dua per rumah. Jadi mereka mengatur agar dapat berpasang-pasangan tidurnya untuk keamanan dan kenyaman semua pihak. Jasper mendapat kamar bersama Diamond, sementara Amethys sendirian. Saphir akan tidur bersama Platina sementra Opal akan tidur sekamar dengan Zircon.Untuk para pemenang turnamen masih diharuskan mengikuti beberapa kegiatan ramah tamah atau pertemuan-pertemuan yang tidak jelas

  • Jasper dan Misteri Sang Raja Kerajaan Almekia    124. Hadiah Utama

    Dengan sangat amat dongkol Zircon berjalan perlahan memenuhi panggilan pembawa acara itu, ke tengah arena dan menaiki podium penghargaan. Dia memasang pocket face untuk tidak menghiraukan segala respon dan sambutan di sekelilingnya. Menempati mimbar paling tinggi untuk juara satu, dan berdiri tegak di sana. "Baiklah, terakhir mari kita panggilkan Nona Ruby Nightray yang merupakan ketua penyelenggara turnamen BloodyHell sekaligus menjadi hadiah utama turnamen tahun ini." Sang pembawa acara kali ini memanggil Ruby untuk ikut bergabung ke tengah arena. "Nona Ruby adalah putri dari Jendral Obsidian Nightray. Nona Ruby memiliki wajah yang sangat cantik ditambah lagi beliau juga ahli beladiri dan mengendalikan Gear. Sungguh beruntung sekali pria yang bisa mendapatkannya. Tetapi tentu saja tak mudah, karena harus memenangkan dulu turnamen BloodyHell tahun ini." Tiba-tiba suasana arena menjadi heboh karena teriakan dan pekikan bersemangat dari segala penjuru. T

  • Jasper dan Misteri Sang Raja Kerajaan Almekia    123. Para Juara Turnamen

    Panitia turnamen sudah berlarian ke sana ke mari mengatur segala keperluan dan peralatan untuk membuat podium penghargan di arena. Arena pertandingan Gear yang tadinya polos dengan hanya mimbar persegi dari bahan beton yang tidak menyenangkan. Kini telah disulap seketika menjadi lebih hidup dan meriah. Dengan berbagai pernak pernik podium. Mimbar penghargaan tiga tingkat telah berdiri di tengah arena pertandingan. Back drop setinggi dua meter yang dikelilingi vas berisi bebungaan kering pun telah ada di sana. Bertuliskan tentang acara turnamen dan berbagai macam brand yang mendukung dan mensuponsori jalannya turnamen.Seluruh juara tiga besar turnamen telah hadir pula di sudut arena pertandingan. Zircon sebagai juara pertama, Jade sebagai runner up, serta Diamond dan Simone yang menjadi juara tiga berdua sekaligus. Mereka semua dikumpulkan sambil menunggu jalannya prosesi penghargaan dan pembagian hadiah. "Hei ganteng, tak kusangka kau bisa mengalahkan Tuan Jade." sapa Simone kepada

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status