Beranda / Urban / Jatah Malam Untuk Mertua / Bukan Sekedar Ancaman

Share

Bukan Sekedar Ancaman

Penulis: WAZA PENA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-30 16:13:53

Leo mengangguk pelan. "Yah, karena tidak ada lagi yang tahu permasalahan ini selain ibumu."

"Ini sudah keterlaluan," suara Dinda bergetar. "Dia menyebarkan fitnah, Mas!"

Leo menutup laptopnya. "Dia sedang main api, dan aku tak akan diam saja. Kalau dia pikir aku akan mundur karena ancaman seperti ini, dia salah besar."

Dinda memeluk suaminya dari samping. “Kamu yakin bisa melawannya?"

Leo memejamkan mata sejenak. “/"Aku tak mau kamu lagi yang jadi korban. Sudah cukup. Sekarang aku yang akan menghadapi dia."

**

Malam harinya, ponsel Leo kembali berdering. Kali ini bukan pesan biasa, tapi voice note dari nomor yang tak dikenal, tapi Leo tahu, itu suara Bu Mela.

“Leo, seharusnya kamu tahu posisimu. Aku bisa membuat reputasimu hancur dalam semalam. Kalau kamu tidak datang dan bicara baik-baik denganku, aku akan sebarkan semuanya, termasuk rekaman CCTV di ruangan itu. Ingat, kamu bukan siapa-siapa di dunia ini tanpaku…"

Leo memutar rekaman itu berulang-ulang, sementara wajahnya mulai menge
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Jatah Malam Untuk Mertua    Demi Berkas Rahasia

    "Aku hanya ingin tahu tentang istriku,"potong Leo tenang. "Kalau anda benar-benar tidak menyembunyikan apa-apa, seharusnya ini bukan masalah besar."Bu Mela mencibir, lalu melangkah pergi dengan kasar tanpa pamit. Tapi sebelum menutup pintu, dia menoleh sekilas."Kalau kau tidak menurutiku, aku akan pastikan hidupmu hancur. Penjara itu bukan tempat yang menyenangkan!" ancamnya datar sebelum akhirnya menghilang di balik pintu.Leo berdiri diam di ruangan itu, matanya menatap tajam ke arah pintu yang baru saja tertutup. Ancaman itu bukan hal baru, tapi kali ini terasa lebih dingin. Lebih nyata.Namun Leo sudah membulatkan tekad. Ia tidak akan mundur. Ia akan mencari tahu siapa sebenarnya orang tua Dinda. Ia akan bongkar semua yang Bu Mela tutupi, meskipun harus menyusup lebih dalam ke dalam jaringan manipulasi wanita itu.Dengan langkah pelan, ia mengambil ponselnya. Ia membuka daftar kontak lama, mereka yang pernah bekerja di perusahaan itu sebelum Bu Mela berkuasa. Tapi sayangnya, sa

  • Jatah Malam Untuk Mertua    Masa Lalu Yang Dirahasiakan

    Suasana hening sejenak di antara mereka, hanya terdengar suara detak jam dinding dan hembusan angin dari jendela yang sedikit terbuka. Leo memperhatikan wajah istrinya yang tampak lelah dan bersedih, namun tetap mencoba tersenyum setiap kali mata mereka bertemu. Ia tahu, waktunya sudah tepat untuk membicarakan hal yang selama ini mengganggu pikirannya."Sayang..." ucap Leo pelan, sambil menggenggam tangan istrinya.Dinda menoleh pelan. "Iya, Mas?"Leo menarik napas dalam. "Ada sesuatu yang perlu kamu tahu. Tapi aku butuh kamu tenang dulu, yah "Ekspresi Dinda berubah. Tatapannya mencerminkan kebingungan dan kekhawatiran. Namun, ia mengangguk. "Katakan aja, Mas."Leo menunduk sebentar, lalu berkata dengan hati-hati, "Waktu aku bertemu Bu Mela kemarin... dia bilang sesuatu yang mengejutkanku. Dia bilang kalau kamu... bukan anak kandungnya."Mendengar perkataan Leo, seketika Dinda membeku. Matanya membelalak. "Apa?maksudnya?"Leo memeluk pundaknya. "Aku juga nggak langsung percaya. Tap

  • Jatah Malam Untuk Mertua    Mendapatkan Informasi

    Leo duduk sendirian di ruang tamu rumahnya. Tangannya memegang cangkir kopi yang sudah dingin, sementara pikirannya berkelana. Raut wajahnya tampak serius, gelisah, dan penuh pertimbangan.Ia baru saja kembali dari kunjungannya ke kantor cabang perusahaan Bu Mela, dan sejauh ini belum ada satu pun petunjuk berarti. Semua orang yang ditanyainya hanya tahu Bu Mela sebagai wanita cerdas, ambisius, dan pewaris dari mendiang suaminya yang kaya raya. Tidak ada satu pun informasi tentang masa lalunya, apalagi tentang Dinda."Bagaimana ini? Bagaimana caranya aku bisa menemukan informasi yang jelas tentangnya?" gumam Leo.Ia menghela napas panjang. Ia tahu waktunya semakin sempit. Bu Mela semakin agresif, terus mendesaknya untuk menceraikan Dinda dan menikah dengannya. Ancaman-ancaman terus dilontarkan dengan licik dan manipulatif. Dan sekarang Leo merasa harus mengambil risiko yang lebih besar.Leo teringat sesuatu. Dulu saat awal magang, ia sempat melihat foto tua di dalam laci ruang kerja B

  • Jatah Malam Untuk Mertua    Mencari Kebenaran

    Leo berjalan pelan menyusuri lorong kantor pusat yang sudah mulai sepi. Setelah pertemuan tegang pagi tadi dengan Bu Mela, pikirannya tidak bisa tenang. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan wanita itu, terutama soal Dinda.Ia mulai bertanya ke beberapa staf senior yang sudah lama bekerja di sana."Pak Reza, saya boleh tanya sedikit soal Bu Mela?" Leo membuka percakapan saat bertemu salah satu manajer senior di pantry.Pak Reza mengangkat alisnya, lalu tersenyum kaku. "Tanya apa, Tuan?""Soal masa lalunya. Pernah dengar nggak, siapa dia sebelum menikah sama Pak Haris?"Pak Reza terdiam sebentar, lalu menggeleng pelan. "Nggak banyak yang tahu. Dia muncul tiba-tiba, langsung nikah sama pemilik perusahaan, Pak Haris. Setelah suaminya meninggal, semua harta jatuh ke dia.""Dia punya anak?" tanya Leo, berharap ada celah."Setahu saya sih, nggak ada yang pernah lihat atau dengar dia punya anak. Hidupnya juga sangat tertutup."Leo mengangguk pelan. Keterangan itu membuatnya semakin curiga

  • Jatah Malam Untuk Mertua    Bukan Sekedar Ancaman

    Leo mengangguk pelan. "Yah, karena tidak ada lagi yang tahu permasalahan ini selain ibumu.""Ini sudah keterlaluan," suara Dinda bergetar. "Dia menyebarkan fitnah, Mas!"Leo menutup laptopnya. "Dia sedang main api, dan aku tak akan diam saja. Kalau dia pikir aku akan mundur karena ancaman seperti ini, dia salah besar."Dinda memeluk suaminya dari samping. “Kamu yakin bisa melawannya?"Leo memejamkan mata sejenak. “/"Aku tak mau kamu lagi yang jadi korban. Sudah cukup. Sekarang aku yang akan menghadapi dia."**Malam harinya, ponsel Leo kembali berdering. Kali ini bukan pesan biasa, tapi voice note dari nomor yang tak dikenal, tapi Leo tahu, itu suara Bu Mela.“Leo, seharusnya kamu tahu posisimu. Aku bisa membuat reputasimu hancur dalam semalam. Kalau kamu tidak datang dan bicara baik-baik denganku, aku akan sebarkan semuanya, termasuk rekaman CCTV di ruangan itu. Ingat, kamu bukan siapa-siapa di dunia ini tanpaku…"Leo memutar rekaman itu berulang-ulang, sementara wajahnya mulai menge

  • Jatah Malam Untuk Mertua    Kabar Buruk

    Pagi itu, suasana rumah masih hening. Matahari baru saja menyinari tirai tipis jendela kamar mereka. Dinda yang sedang duduk di tepi ranjang, menatap ponsel Leo yang berdering. Nama 'Bu Mela' terpampang di layar. Sekilas Dinda hanya menatapnya dengan perasaan yang sulit dijelaskan, namun akhirnya ia mengangkat panggilan itu."Halo,"ucap Dinda pelan."Dinda?" suara Bu Mela terdengar dari seberang, seolah kaget. "Mana Leo? Kenapa dia belum berangkat?"Dinda menarik napas panjang. "Mas Leo nggak masuk kerja hari ini, Mah," jawabnya singkat, berusaha menahan emosi yang masih menggantung dalam dirinya. Ia tidak ingin memperpanjang pembicaraan, tidak ingin menunjukkan betapa dalam luka yang ditorehkan ibunya sendiri. "Kami butuh waktu berduaan!"Tanpa menunggu respons lebih lanjut, Dinda langsung menutup telepon. Ia menatap layar ponsel sejenak, lalu meletakkannya di meja kecil di samping ranjang. Ia menunduk, menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah karena tekanan emosi.Tak lama, Leo

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status