Home / Urban / Jatah Malam Untuk Mertua / Mendapatkan Bukti

Share

Mendapatkan Bukti

Author: WAZA PENA
last update Last Updated: 2025-08-02 14:38:33

Leo berusaha menjaga ekspresinya tetap tenang. Ia tersenyum pelan, meskipun dalam hatinya bergolak. Setidaknya sekarang ia tahu satu hal penting, map itu disimpan di kamar atas, di lemari sisi kiri yang dikunci, tempat yang selama ini selalu tertutup rapat dan tak pernah ia perhatikan sebelumnya.

"Akhirnya aku tahu di mana kamu menyembunyikan semuanya, Bu Mela..." batinnya sambil menatap wajah perempuan paruh baya itu.

"Aku serius soal ini, Leo," ucap Bu Mela sembari menyodorkan senyum manis penuh arti.

"Aku nggak mau menunggu lama. Minggu depan kamu harus sudah urus surat cerai. Habis itu, semua akan aku tunjukkan."

Leo mengangguk pelan. "Iya, aku akan lakukan secepatnya," jawabnya, menahan rasa muak yang nyaris meledak.

"Aku cuma perlu memastikan Dinda nggak curiga dulu. Aku butuh waktu sedikit saja."

Bu Mela tersenyum lebih lebar, tangannya sempat menyentuh lengan Leo dengan gerakan genit. "Aku tahu kamu memang lelaki cerdas. Aku rasa nggak salah pilih kamu, Leo..."

Leo menahan n
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jatah Malam Untuk Mertua    Surat Dan Rahasia

    Dinda menunggu di kamar dengan gelisah. Saat Leo mengetuk pintu dan masuk, ia langsung berdiri dan menatap wajah suaminya. "Dia sudah pergi?"Leo mengangguk. "Dia tinggalkan ancaman. Tapi justru itu yang membukakan mataku."Ia menunjukkan flashdisk dan map."Aku akan selidiki semua ini, Sayang. Aku yakin ada sesuatu yang lebih besar di balik semua dokumen ini. Terutama soal siapa sebenarnya ayahmu... dan siapa aku."Dinda menunduk. "Kalau memang ayahku orang jahat seperti yang dibilang Bu Mela...""Tidak," potong Leo. "Kita belum tahu apa-apa. Kita akan cari tahu bersama."Dinda tersenyum lemah. "Aku takut, Leo. Takut kamu berubah pikiran..."Leo mendekapnya. "Aku tidak akan berubah. Kamu istriku. Ibu dari anakku. Dan aku akan lindungi kamu, apapun yang terjadi."**Malam itu, setelah Dinda tertidur, Leo kembali ke ruang kerja. Ia menyalakan laptop, menyambungkan flashdisk, dan mulai menelusuri isinya.Rekaman suara itu memang terdengar seperti suara Dinda, tapi ada kejanggalan. Into

  • Jatah Malam Untuk Mertua    Ancaman Yang Terselubung

    Dinda berdiri di depan jendela rumah barunya bersama Leo. Perutnya yang membuncit membuat gerak-geriknya semakin pelan, tapi wajahnya tetap menunjukkan ketegaran. Langit di luar sedang mendung, membuat suasana sore itu terlihat sendu. Namun bukan langit yang membuat Dinda cemas, melainkan percakapan terakhir Leo dengan Bu Mela yang masih terus terngiang di telinganya."Aku tak mengerti, kenapa Ibu begitu membenciku sekarang?" gumam Dinda pelan, tanpa sadar mengusap perutnya.Leo mendekat, menyelimuti pundaknya dengan pelukan hangat. "Sayang, aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Dia bisa bilang apa aja, tapi keputusanku sudah bulat.""Tapi dia terus memaksamu, Mas. Menyuruhmu menceraikanku dan—" Dinda menelan ludahnya, matanya berkaca-kaca.Leo mengepalkan tangannya. Wajahnya mengeras menahan amarah."Dia sudah kelewat batas. Aku tak akan biarkan dia menghancurkan hidup kita. Kau istriku, Dinda. Ibu atau siapapun tak bisa mengubah itu."Dinda memaksakan senyum, meskipun dalam hatinya

  • Jatah Malam Untuk Mertua    Mendapatkan Bukti

    Leo berusaha menjaga ekspresinya tetap tenang. Ia tersenyum pelan, meskipun dalam hatinya bergolak. Setidaknya sekarang ia tahu satu hal penting, map itu disimpan di kamar atas, di lemari sisi kiri yang dikunci, tempat yang selama ini selalu tertutup rapat dan tak pernah ia perhatikan sebelumnya."Akhirnya aku tahu di mana kamu menyembunyikan semuanya, Bu Mela..." batinnya sambil menatap wajah perempuan paruh baya itu."Aku serius soal ini, Leo," ucap Bu Mela sembari menyodorkan senyum manis penuh arti. "Aku nggak mau menunggu lama. Minggu depan kamu harus sudah urus surat cerai. Habis itu, semua akan aku tunjukkan."Leo mengangguk pelan. "Iya, aku akan lakukan secepatnya," jawabnya, menahan rasa muak yang nyaris meledak. "Aku cuma perlu memastikan Dinda nggak curiga dulu. Aku butuh waktu sedikit saja."Bu Mela tersenyum lebih lebar, tangannya sempat menyentuh lengan Leo dengan gerakan genit. "Aku tahu kamu memang lelaki cerdas. Aku rasa nggak salah pilih kamu, Leo..."Leo menahan n

  • Jatah Malam Untuk Mertua    Demi Berkas Rahasia

    "Aku hanya ingin tahu tentang istriku,"potong Leo tenang. "Kalau anda benar-benar tidak menyembunyikan apa-apa, seharusnya ini bukan masalah besar."Bu Mela mencibir, lalu melangkah pergi dengan kasar tanpa pamit. Tapi sebelum menutup pintu, dia menoleh sekilas."Kalau kau tidak menurutiku, aku akan pastikan hidupmu hancur. Penjara itu bukan tempat yang menyenangkan!" ancamnya datar sebelum akhirnya menghilang di balik pintu.Leo berdiri diam di ruangan itu, matanya menatap tajam ke arah pintu yang baru saja tertutup. Ancaman itu bukan hal baru, tapi kali ini terasa lebih dingin. Lebih nyata.Namun Leo sudah membulatkan tekad. Ia tidak akan mundur. Ia akan mencari tahu siapa sebenarnya orang tua Dinda. Ia akan bongkar semua yang Bu Mela tutupi, meskipun harus menyusup lebih dalam ke dalam jaringan manipulasi wanita itu.Dengan langkah pelan, ia mengambil ponselnya. Ia membuka daftar kontak lama, mereka yang pernah bekerja di perusahaan itu sebelum Bu Mela berkuasa. Tapi sayangnya, sa

  • Jatah Malam Untuk Mertua    Masa Lalu Yang Dirahasiakan

    Suasana hening sejenak di antara mereka, hanya terdengar suara detak jam dinding dan hembusan angin dari jendela yang sedikit terbuka. Leo memperhatikan wajah istrinya yang tampak lelah dan bersedih, namun tetap mencoba tersenyum setiap kali mata mereka bertemu. Ia tahu, waktunya sudah tepat untuk membicarakan hal yang selama ini mengganggu pikirannya."Sayang..." ucap Leo pelan, sambil menggenggam tangan istrinya.Dinda menoleh pelan. "Iya, Mas?"Leo menarik napas dalam. "Ada sesuatu yang perlu kamu tahu. Tapi aku butuh kamu tenang dulu, yah "Ekspresi Dinda berubah. Tatapannya mencerminkan kebingungan dan kekhawatiran. Namun, ia mengangguk. "Katakan aja, Mas."Leo menunduk sebentar, lalu berkata dengan hati-hati, "Waktu aku bertemu Bu Mela kemarin... dia bilang sesuatu yang mengejutkanku. Dia bilang kalau kamu... bukan anak kandungnya."Mendengar perkataan Leo, seketika Dinda membeku. Matanya membelalak. "Apa?maksudnya?"Leo memeluk pundaknya. "Aku juga nggak langsung percaya. Tap

  • Jatah Malam Untuk Mertua    Mendapatkan Informasi

    Leo duduk sendirian di ruang tamu rumahnya. Tangannya memegang cangkir kopi yang sudah dingin, sementara pikirannya berkelana. Raut wajahnya tampak serius, gelisah, dan penuh pertimbangan.Ia baru saja kembali dari kunjungannya ke kantor cabang perusahaan Bu Mela, dan sejauh ini belum ada satu pun petunjuk berarti. Semua orang yang ditanyainya hanya tahu Bu Mela sebagai wanita cerdas, ambisius, dan pewaris dari mendiang suaminya yang kaya raya. Tidak ada satu pun informasi tentang masa lalunya, apalagi tentang Dinda."Bagaimana ini? Bagaimana caranya aku bisa menemukan informasi yang jelas tentangnya?" gumam Leo.Ia menghela napas panjang. Ia tahu waktunya semakin sempit. Bu Mela semakin agresif, terus mendesaknya untuk menceraikan Dinda dan menikah dengannya. Ancaman-ancaman terus dilontarkan dengan licik dan manipulatif. Dan sekarang Leo merasa harus mengambil risiko yang lebih besar.Leo teringat sesuatu. Dulu saat awal magang, ia sempat melihat foto tua di dalam laci ruang kerja B

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status