Share

14. Salah paham

Angga menghela nafas sekali lagi. Entah kenapa di depan Aisyah dia selalu saja lemah, lelaki itu tak bisa melihat wajah Aisyah yang sedih. Angga pun menghidupkan mesin dan menjalankan mobilnya kembali, kali ini dia tak ingin banyak bicara, karena Angga tahu, apa yang di lakukannya malam ini salah, seharusnya Angga ingat waktu, karena Aisyah adalah wanita baik-baik yang tak pernah keluar malam.

Sedangkan Aisyah malah merasa bersalah pada atasannya, tadi dia begitu kesal, namun mendengar Angga mengucapkan kata 'Maaf' hatinya tercubit.

"Maaf..." Lirih Aisyah, gadis itu menunduk sambil memilin jilbabnya.

Hening...

Ada yang teremas di dalam sana, Nyeri hati bagai ditusuk pisau saat melihat Aisyah menunduk dengan wajah lesu, sekali lagi Angga menghela nafas panjang, dia sadar bahwa dirinya yang harus menurunkan ego.

'Benar kata Om Reno, aku masih sangat miskin tentang wanita.'

---

"Langsung tidur ya, jangan lupa cuci tangan, cuci muka dan gosok gigi." Pesan Angga.

Suaranya terdengar lebih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status