Share

25. Makan siang bersama

"Jika makan sambal buatanmu aku tak akan sakit perut, Aisyah."

***

Angga memijat pelipisnya, tiba-tiba saja kepalanya pening, disaat dia ingin dekat dengan Aisyah selalu saja ada masalah di perusahaan. Karena itu lah, dia selalu fokus bekerja agar perusahaan yang sudah dia bangun tidak bangkrut.

Tapi, Angga merasa dirinya sudah mantap untuk menikah, wajar saja pikirannya terpecah memikirkan Aisyah dan berusaha mendekatinya.

'Fokus Angga... Fokus, kau pasti bisa menyelesaikan nya.' Batin Angga.

Angga menghempaskan tubuhnya di atas shofa, dibiarkannya Sebastian yang masih berkutat di depan laptop.

---

Beberapa hari berlalu, Aisyah dan Angga masih seperti biasa, layaknya atasan dan bawahan, hanya saja Angga tidak sedingin dulu, sesekali Angga memberi perhatian pada Aisyah.

"Apa kau sudah makan?"

"Belum, pak." Jawab Aisyah.

Meski seratus Angga adalah calon suami, Aisyah masih memanggilnya "Pak" di kantor dan Angga memakluminya.

"Siang ini kita makan di luar ya, ada yang ingin saya bic
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status