Share

Bab 6

Alex mulai melanjutkan aktifitas ketik mengetiknya setelah sempat terganggu karena panggilan telpon dari Mike.

Baru mau memulai mengetik kembali getaran ponsel akibat sebuah chatt dari Lea_Lamia masuk mengganggu ketikan milik Alex.

"Kau akan menjadi bujangan lapuk!" bunyi Chatt yang diterima Alex semakin membuat lelaki bermata coklat jerni itu naik pitam.

Tangan Alex mulai bergerak kembali mengetik balasan chatt untuk Lea namun lagi-lagi terganggu akibat chatt Lea telah masuk lebih dulu menyerobot.

Sebuah stiker beruang menjulurkan lidahnya langsung memenuhi layar ponsel milik Alex.

Alex menahan kekesalannya karena sedari tadi dia belum dapat menyelesaikan ketikan balasan untuk chatt dari Lea, saat tangan Alex kembali untuk mengetik lagi-lagi chatt dari Lea masuk untuk mengganggu aktifitasnya lagi, kali ini stiker beruang dengan mata melotot memenuhi layar ponsel milik Alex. Belum selsai dengan stiker itu Lea kembali mengirimkan stiker-stiker yang lain hingga Alex kesulitan untuk mengetik pesan balasannya.

"Aaaah!.." Alex mengerang jengkel seraya membanting ponsel ke lantai.

"Sebenarnya terbuat dari apa tangan gadis itu sampai tidak memberikan jeda mengirimiku chatt stiker." gumam Alex masih berusaha meredam kekesalannya.

"Lucha?!" teriak Alex memanggil sekretaris pribadinya.

Seorang laki dengan tinggi berkisar 175 CM masuk dengan terburu ke dalam kamar milik Alex begitu ia mendengar suara majikannya itu memanggil namanya.

"Ada apa, Tuan?" tanya Lucha, lelaki berdarah India itu terhenyak kaget saat melihat ponsel pintar berwarna navy milik Alex sudah tergeletak tak bernyawa di lantai alias rusak.

"Aku ingin kau mencari tahu informasi seorang gadis." ucap Alex, mengambil sebuah pena di atas meja kerjanya lalu mulai menuliskan sesuatu di atas secarik kerta "Ini alamat IP gadis itu." lanjut Alex, menyerahkan kertas itu pada Lucha.

"Cari semua informasi serinci apapun mengenai gadis pemilik IP tersebut." titah Alex yang langsung dibalas dengan anggukan kepala milik Lucha.

"Oh Iya!" sela Alex langsung memberhentikan langkah kaki milik Lucha yang saat itu hendak pergi meninggalkan kamar.

"Berikan ponselmu, Lucha." ucap Alex dan tanpa protes ataupun mengeluh Lucha langsung menyerahkan ponsel pintarnya itu pada Alex.

"Pergila," ucap Alex setelah berhasil menguasai ponsel pintar milik Lucha.

Alex berjalan menghampiri sofa tunggal yang ada di dalam kamarnya, mendudukan tubuhnya yang terasa lelah itu disana.

Tangan Alex kini mulai mensekroll layar ponsel pintar berwarna merah itu mencari nama Mike disana.

Alex segera mengarahkan ponsel pintar itu kearah telingannya setelah menelpon nomor milik Mike.

"Ha__" ucapan Alex terhenti saat Mike telah lebih dulu menyerobot menyerangnya dengan berbagai macam keluh kesahnya.

"Untung kau menelponku, Lucha." serobot Mike tanpa mengetahui bahwa orang yang tengah menelponnya itu adalah Alex.

"Apa kau tau alasan kenapa Alex sangat sensitif hari ini?" tanya Mike "Karena tingkat sensitfnya aku jadi sasaran empuknya sekarang, dia bahkan ingin memberikanku peringatan hanya karena aku menelponnya. Dia memang lelaki tersetres yang perna ku temui." keluh Mike panjang lebar masih tak menyadari mara bahaya apa yang mengintainya dibalik telpon tersebut.

"Tapi ngomong-ngomong, ada apa kau menelponku Lucha?" tanya Mike masih asyik mengemudikam mobil hasil pinjamannya itu.

"Mike, segera datang ke kamarku sekarang!" Mike sponta menginjak rem mendadak begitu mendengar suara Alex muncul dibalik ponsel milik Lucha.

"A.. Alex?" panggilnya ragu berusaha ingin memastikan bahwa suara yang di dengarnya itu bukanlah sebuah imajinasi belakang.

"Aku memberimu waktu sepuluh menit. Dalam waktu sepuluh menit kau sudah harus berada di kamarku." ucap Alex sebelum mengakhiri panggilan telponnya sepihak.

Mike yang saat itu sedang berkendara ingin pergi kesuatu tempat langsung memutar haluan untuk kembali.

"Astaga!... Tamat riwayatku hari ini." pikirnya "Kenapa aku begitu sial hari ini." gumamnya risau.

Sementara itu disebuah caffe Lea menyerengit begitu melihat akun milik Lex_Draro sudah tidak dalam mode aktif.

"Kemana dia pergi?" pikir Lea "Dia tidak menjawab chattku, bukankah itu tandanya dia sudah menyerah dan mengaku kalah." pikir Lea seraya tersenyum menyambut kemenangan pertamanya.

"Kau kenapa sayang?" tanya Danu saat melihat wajah milik Lea yang berseri.

"Aku menan__" ucapan Lea terhenti saat Danu mengangkat telapak tanganya untuk memberhentikan Lea karena sebuah panggilan telpon yang masuk pada ponselnya.

Danu memberi isyarat pada Lea sebelum beranjak berdiri lalu menjauhi Lea untuk menjawab panggilan telponnya itu.

Lea dapat melihat Danu dari kejauhan sedang asyik mengobrol dengan ponselnya, entah siapa yang menelpon Danu tapi yang jelas kini Danu sudah tidak seperti dulu lagi setidaknya itulah yang dirasakan Lea beberapa minggu belakangan ini.

Ada perubahan pada sikap Danu akhir-akhir ini, lelaki itu terkesan cuek pada Lea dan saat sedang bersama seperti saat ini Danu sibuk dengan ponselnya. Lea bahkan sempat berpikir bahwa Danu memiliki selingkuhan namun dengan cepat Lea menggelengkan kepalanya "Tidak!" gumam Lea "Aku tidak boleh cemburuan." pikirnya "Jika aku cemburuan seperti ini maka hubungan kami tidak akan damai lagi." 

Lea menatap ponselnya kembali berusaha menyibukan diri selama Danu belum kembali.

Lea terlihat kecewa saat akun milik Alex masih dalam mode tidak aktif, padahal awalnya Lea berharap dapat berdebat dengan pemilik akun Lex_Draro itu, hitung-hitung supaya ia tidak merasa bosan karena ditinggal sendiri oleh Danu yang sekarang masih sibuk dengan perbincangannya ditelpon.

Hampir tiga puluh menit berlalu Danu tak kunjung mengakhiri panggilan telponnya hal itu membuat Lea sedikit kecewa pada kekasihnya itu, kejadian ini bukan hanya sekali dua kali dialami Lea tapi sudah sering.

Lea menatap tajam kearah Danu yang terlihat tertawa dari kejauhan, jika ditanya apakah Lea sakit hati maka jawabannya sudah tentu iya.

"Seharunya kau tak perlu mengajakku makan diluar jika pada akhirnya kau justru sibuk dengan ponselmu." gumam Lea sebelum kemudian beranjak pergi meninggalkan caffe bahkan tanpa sepengetahuan Danu.

Lea memberhentikan sebuah taksi lalu bergegas masuk ke dalam taksi tersebut sembari menyebutkan alamat yang ditujunya.

Dalam keheningan taksi tersebut, tiba-tiba air mata Lea mengir deras kekecewaan akibat tingkah Danu membuat hatinya sakit.

"Apa kutukan lelaki bernama akun Lex_Draro itu benar-benar akan terjadir, bahwa kami tidak akan bisa bersama sampai Nenek dan Kakek." gumam Lea semakin membuat hatinya hancur.

Lea meraih ponselnya membuka pesan berbintang yang ada diakun star friend miliknya sebelum kemudian ia merekam suaranya untuk mengirimkan voice mail pada pemilik akun @Lex_Draro "Ini semua salahmu." ucap Lea ditengah isak tangisnya "Kenapa kau harus memberikan komentar seperti itu?" lanjut Lea, "Jika aku benar-benar berpisah dengan kekasihku seperti komentarmu, maka aku berjanji tidak akan perna melepaskan mu." Lea dengan segera mengirim voice mail itu pada akun milik Alex.

Bersambung!...

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Saraswati_5
waduh, lea. itu si danu keknya selingkuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status