"Kau yakin bisa membujuk warga kompleks yang ada ditaman untuk berfoto dengan pose mengangkat jari tengah, Ir?" tanya Lea masih merasa ragu akan rencana sang sahabat.
Irma dengan yakin menganggukan kepalanya "Tenanglah Le, semua sudah terancang dalam otakku." sahut Irma sebelum perhatian kedua gadis itu dicuri oleh dering ponsel milik Lea.
Lea menatap layar ponselnya, sebuah senyuman langsung menghiasi wajah cantik naturalnya kala melihat nama yang tertera dilayar ponsel pintarnya itu.
"Danu?" tanya Irma seakan mengetahui siapa gerangan si penelpon yang mampu membuat senyum cerah muncul diwajah Lea.
Lea mengangguk merespon pertanyaan Irma sebelum memberi isyarat pada Irma untuk pergi sebentar menjawab panggilan telpon dari kekasihnya itu.
"Tunggu benar," ucap Lea seraya beranjak berdiri, menjauh beberapa langkah dari Irma yang masih duduk diatas tempat tidurnya.
"Hallo?" jawab Lea pada si penelpon.
"Hay, Sayang." balas si penelpon bernama Danu itu "Apa yang sedang kau lakukan sekarang?" tanyanya.
"Tidak ada yang special, sekarang aku sedang bersama Irma dirumahnya." jawab Lea.
"Kau sudah makan siang?" tanya Danu kembali.
"Belum," sahut Lea.
"Kalau begitu ayo! Kita makan diluar, aku akan menjemputmu sekarang."
"Baiklah," ucap Lea sebelum mengakhiri panggilan telpon mereka.
Lea menghampiri Irma yang masih duduk ditempat semula "Mau pergi dengan Danu?" tanya Irma dengan cepat Lea mengangguk "Danu mengajakku untuk makan siang diluar," sahut Lea.
"Baiklah kalau begitu, Ir. Aku pergi dulu, mau izin Ayah sama Mama soalnya." lanjut Lea yang hanya direspon dengan anggukan kepala dari Irma.
"Jangan lupa nanti sore sekitar jam 4 kita sudah harus berada ditaman, kau mengerti." ucap Irma sedikit berteriak saat Lea nyaris menutup pintu kamarnya.
Lea menganggukan kepalanya tanda mengerti akan ucapan dari gadis berambut keriting itu.
Setelah mendapat izin dari kedua orang tuanya, Lea dan Danupun dengan segera berpamitan untuk pergi ke luar.
Dalam mobil Lea memotret tanganya dan tangan milik Danu yang sedang saling bertautan satu sama lain, itu memang kebiasaan Lea untuk mengabadikan satu momentnya saat bertemu dengan sang pujaan hati.
Lain halnya dengan Lea yang sedang pergi kencan, di sisi lain tepatnya dikediaman Morrone, Alex yang sedang duduk diatas sofa tunggal yang ada dikamarnya terlihat masih gelisah karena belum mendapatkan balasan chatt dari pemilik akun bernama Lea_Lamia. Ini adalah pertama kalinya bagi Alex menunggu balasan chatt dari seseorang.
"Berani sekali gadis itu membuat seorang Alex Draro Morrone menunggu seperti ini." ucap Alex kesal seraya meraih ponselnya memeriksa ponsel itu berharap ada chatt balasan dari Lea namun nihil harapanya sirna saat tak ada satupun notif dari pemilik akun Lea_Lamia itu.
"Apa ponselnya rusak?" gumam Alex seraya memeriksa dengan saksama ponsel pintar berwarna navy yang ada ditanganya "Jika tidak rusak, kenapa dari tadi ponselnya tidak berbunyi." pikir Alex sebelum kemudian dikagetkan oleh ponselnya yang bergetar karena ada panggilan telpon yang masuk.
Alex tertawa canggung pada dirinya sendiri "Ponselnya tidak rusak," ucapnya lalu menjawab panggilan telpon itu.
"Ada apa?" tanya Alex tanpa memberikan kata untuk sekedar berbasa basi terlebih dahulu pada si penelpon.
"Ada apa denganmu? Kenapa suaramu terdengar begitu kesal?" tanya si penelpon merasa bingung karena pagi-pagi seperti ini si pemilik nama Alex Draro Morrone itu sudah dalam suasana hati yang kesal
"Sudahlah berhenti berbasa basi denganku, katakan saja apa maksud dan tujuanmu menelponku, Mike?" tanya Alex merasa enggan diganggu oleh sepupuhnya yang menurutnya gila itu.
"Aku ingin meminjam salah satu mobilmu apa boleh?"
"Pakailah," balas Alex lalu mengakhiri panggilan telponnya secara sepihak.
Mendapati panggilan telponya terputus bahkan sebelum dia selsai bicara, Mike hanya memandang kesal layar ponselnya "Selalu seperti ini, dasar lelaki kurang sopan santun." ucap Mike melampiaskan kekesalannya pada layar ponselnya seakan-akan layar ponsel itu adalah wajah Alex.
"Sebenarnya apa yang dilakukan gadis itu kenapa lama sekali membalas chattku? Andai dia ada di depanku sekarang maka aku akan melilitkan seluruh tubuhnya dengan lakban biar jadi mumi sekalian." gerutu Alex.
Berr!.. Tangan Alex bergerak cepat meraih ponsel yang digeletakannya diatas meja, lelaki itu bahkan sudah tak mempedulikan buku bacanya yang terjatuh dari atas pangkuannya.
'Lea_Lamia baru saja mengunggah sebuah foto' bunyi notif yang masuk pada ponsel Alex.
"Gadis ini betul-betul kurang sopan, aku dari tadi menunggu balasannya tapi dia justru mengupload sebuah foto," gumam Alex kesal "Oke! Mari kita lihat foto seperti apa yang diunggahnya." pikir Alex seraya mengklik notif yang baru saja masuk pada ponselnya itu.
Sebuah foto sepasang tangan bertautan dengan couple ring dimasing-masing jari langsung memenuhi layar ponsel milik Alex, diatas foto terdapat caption 'Aku berharap kebersamaan ini akan selalu berlanjut sampai kami menjadi Kakek dan Nenek'
"Waaah!.." erang Alex dengan mata terbelalak saat membaca caption yang menyertai foto itu "Ketidak sopanan gadis ini benar-benar sudah diambang batas.. Aku menunggunya dari tadi tapi dia justru asyik berkencan." gumam Alex seraya memandang takjub foto yang ada dilayar ponselnya itu.
Alex dengan kesal mengklik tombol dislike yang ada dibagian bawah foto, dia bahkan mengklik tombol itu berkali-kali sebelum jarinya bergerak lincah untuk mengetik sebuah komentar pada foto tersebut.
"Ku harap hubungan kalian segera berakhir." koment Alex pada foto milik Lea tak lupa Alex menyertakan emotikon wajah marah diakhir komentarnnya itu.
Ting!.. Lea tersentak kaget saat sebuah notif masuk dalam ponselnya dia yang saat itu terduduk tenang disalah satu kursi caffe yang ada di dekat area perumahannya langsung meraih ponsel yang ada dalam tas selempang coklat yang dikenakannya saat itu.
Sebuah tanda dislike seratus kali muncul saat Lea mengklik notif itu "Astaga lelaki ini betul-betul lelaki sinting." pekik Lea dalam hati karena dia tak mau mengganggu Danu dengan umpatanya pada seorang lelaki yang baru dikenalnya melalui media sosial.
Mata Lea terbelalak saat membaca koment yang ditinggalkan pemilik akun Lex_Draro pada foto yang baru diunggahnya itu.
"Astaga!... Permasalahan hidup apa yang dimiliki lelaki sinting ini sampai dia memberikan komentar seperti ini." ucap Lea membatin.
Tanpa buang-buang waktu Lea dengan cepat membuka pesan berbintangnya lalu mengirimi sebuah chatt pada akun Lex_Draro "Lelaki sinting, ku do'akan kau tidak akan perna mendapat jodoh." ketik Lea pada chatt yang dikirimnya pada Alex.
"Apa?!" pekik Alex kesal melihat chatt yang masuk "Berani sekali dia menyumpahiku." pikir Alex gram.
Alex dengan cepat mengetik balasan untuk chatt yang diterimanya namun baru setengah mengetik jawabannya Alex langsung dibuat kesal oleh panggilan telpon masuk yang langsung mengganggu aktivitas ketik mengetiknya itu.
Alex dengan cepat menjawab panggilan telpon dari Mike itu "Aku akan membuat perhitungan denganmu nanti karena panggilan telpon mu ini." ucap Alex dengan barito berat dan nada dinginnya sebelum mengakhiri panggilan telponnya.
Mendengar ucapan Alex spontan membuat wajah Mike langsung pucat pasih layaknya zombie "Apa kesalahanku begitu patal?" pikir Mike seraya bergedik ngeri.
Bersambung!..
Alex mulai melanjutkan aktifitas ketik mengetiknya setelah sempat terganggu karena panggilan telpon dari Mike.Baru mau memulai mengetik kembali getaran ponsel akibat sebuah chatt dari Lea_Lamia masuk mengganggu ketikan milik Alex."Kau akan menjadi bujangan lapuk!" bunyi Chatt yang diterima Alex semakin membuat lelaki bermata coklat jerni itu naik pitam.Tangan Alex mulai bergerak kembali mengetik balasan chatt untuk Lea namun lagi-lagi terganggu akibat chatt Lea telah masuk lebih dulu menyerobot.Sebuah stiker beruang menjulurkan lidahnya langsung memenuhi layar ponsel milik Alex.Alex menahan kekesalannya karena sedari tadi dia belum dapat menyelesaikan ketikan balasan untuk chatt dari Lea, saat tangan Alex kembali untuk mengetik lagi-lagi chatt dari Lea masuk untuk mengganggu aktifitasnya lagi, kali ini stiker beruang dengan mata melotot memenuhi layar ponsel milik Alex. Belum selsai dengan stiker itu Lea kembali mengirimkan stiker-stiker yang lain hingga Alex kesulitan untuk meng
Mike terlihat ragu untuk membuka pintu kamar milik Alex. Sesekali lelaki berparas manis itu menarik nafas dalam lalu dihembuskanya secara berlahan mencari keberanian yang tersisah dalam hatinya.Mike telah melakukan dua kesalahan besar, pertama karena ia telah menelpon Alex, Mike juga tidak tahu alasan kenapa Alex marah besar padanya saat dia menelpon tadi. Dan kesalahan Mike yang kedua adalah karena kebodohannya, dia mengira lawan bicaranya ditelpon adalah Lucha dan tanpa terkontrol ia mulai mengeluarkan keluh kesah serta kejengkelannya tentang Alex padahal lawan bicaranya saat itu adalah Alex.Tangan Mike terangkat untuk meraih ganggang pintu kamar yang terbuat dari emas murni 24 karat, namun saat ia hendak membuka pintu tiba-tiba keberanian yang telah dikumpulkannya tadi menghilang begitu saja.Jantung Mike berdegup kencang layaknya genderang perang, ia ingin sekali kabur namun jika ia kabur maka itu sama artinya menambah masalah baginya."Mau sampai kapan kau berdiri disana?" suar
Setelah menerima telpon dari Irma dan mengetahui bahwa pesan berbintang di star friends tidak dapat dihapus, tubuh Lea langsung lemas, dengan langkah berat ia kembali melanjutkan langkahnya yang gontai kembali ke rumahnya.Tepat di depan gerbang rumahnya langkah Lea terhenti saat melihat sepasang sepatu berdiri dihadapanya, Lea sangat mengenal betul siapa pemilik sepatu itu, saat Lea mengangkat kepalanya kecurigaanyapun benar pemilik sepatu itu adalah Danu.Lea dengan segera memalingkan wajahnya menghindari tatapan Danu. Lea melangkah hendak masuk ke halaman rumahnya namun Danu mencekal pergelangan tanganya "Ayo kita bicara sebentar." ucap DanuLea dengan kasar menepis tangan Danu hingga terlepas dari pergelangan tanganya "Aku sedang tidak ingin bicara denganmu sekarang." balas LeaMelihat Lea masih menatapnya sinis dan masih bersikukuh ingin masuk ke dalam rumahnya membuat Danu langsung menarik tangan Lea hingga gadis itu berada dalam pelukannya dan sejurus kemudian Danu menggedong L
Alex terlihat sumringah saat Mike masuk ke dalam kamarnya seraya menenteng tas putih berisi ponsel keluaran terbaru merek S*m*u*g."Ini ponselmu?" ucap Mike meletakan tas putih itu di atas tempat tidur milik Alex."Bagaimana dengan akun star friendsku, apa kau sudah mengaturnya?""Astaga!" Mike spontan menepuk keningnya "Itu yang ku lupakan dari tadi." lanjutnya seraya mendudukan tubuhnya di atas tempat tidur mengeluarkan ponsel keluaran terbaru itu dari dalam kotaknya lalu mulai mengotak atiknya.Sebelum login ke dalam akun star friends milik Alex, Mike menatap lelaki yang tengah duduk di sofa tunggal yang ada dalam kamar itu."Kemarin mati-matian menolak untuk membuat akun, sekarang tak sabaran ingin login akun itu. Dasar plin plan!" gumam Mike sepelan mungkin, alangkah terkejutnya Mike saat Alex menatapnya tajam "Dia tidak mungkin mendengarku, bukan?" Mike membatin."Apa lihat-lihat?" ucap Alex ketus membuat Mike langsung segera kembali fokus pada ponsel berwarna hitam yang ada dit
Lea menganga panik saat melihat tanda star pada voice mail yang dikirimnya untuk Alex yang menandakan bahwa lelaki itu telah mendengar voice mail darinya. Lea dengan cepat menjambak rambutnya sendiri dengan ekspresi frustasi "Sebaiknya kau mati saja, Lea." gumamnya."Sekarang apa yang harus ku lakukan jika lelaki itu mengolokku?" pikir Lea.Sedang asyik berpikir tiba-tiba Lea dikagetkan oleh pintu kamarnya yang terbuka sedetik kemudian sosok Irma muncul dari balik pintu."Lea, apa yang kau lakukan?!" pekik Irma pasalnya dia dan Lea berjanji akan pergi ke taman tepat jam empa sore, tapi sudah hampir jam empat Lea bahkan belum bersiap-siap dan hanya uring-uringan di atas tempat tidurnya dengan ekspresi frustarisnya."Kenapa kau belum siap-siap, Le?" tanya Irma.Lea menatap Irma nanar "Bagaimana ini Irma? Lelaki itu telah membaca voice mailku." rengek Lea meminta solusi pada Irma.Irma dengan spontan ikut mendudukan dirinya di atas tempat tidur melupakan sejenak niat awalnya masuk ke kam
Irma mencondongkan sedikit bagian tubuh atasnya kearah Iyan seraya berkata pelan "Aku ingin memintamu mengatur para lansia untuk mengangkat jari tengah mereka kemudian berfoto.""Apa?!" teriak Iyan memekik "Aku sudah katakan jangan minta bantuan yang aneh-aneh." ucap Iyan tak ingin menyanggupi keinginan dari Irma"Ayolah Iyan, bantu aku!" rengek Irma meraih tangan Iyan lalu menggoyang-goyangkannya seperti sebuah ayunan."Bagaimana cara aku meminta mereka semua untuk mengangkat jari tengahnya?""Kau hanya meminta mereka mengangkat jari tengahnya saja bukan meminta mereka mengangkat beban besi seberat lima puluh kilo." ketus Irma "Kaukan akrab dengan mereka, mereka pasti akan menurutimu. Katakan saja itu sebagai foto kenang-kenangan." usul Irma "Kau mau membantuku atau tidak?""Gak!" sambar Iyan cepat tanpa berpikir terlebih dahulu membuat Irma mulai jengkel."Oke! Baiklah kalau begitu, tapi jangan salahkan aku jika aku akan menceritakan pada Mbak Desi bahwa kau dulu perna mengompol di
Ting!.. Lea yang tengah terbaring menikmati waktu santainya itu langsung menjulurkan tanganya merabah tempat tidur tepat di samping kirinya mencari benda persegi panjang yang baru saja berbunyi itu.'Lex_Draro baru saja membalas pesan anda' bunyi notif yang ada di ponsel milik Lea.Lea dengan cepat mengklik bintang yang berada dilayar ponselnya 'Bagaimana hubunganmu dengan pacarmu? Apa kalian benar-benar putus?' Lea menyerengit membaca pesan dari Alex."Apa? Kau mau apa memangnya? Dia pasti sengaja bertanya ingin memastikan hubunganku dan lalu mengolokku." ucap Lea seraya memandangi layar ponselnya lalu ia kembali mengingat usulan dari Irma yang memintanya untuk berpura-pura bahwa ucapanya pada voice mail itu hanyalah prank.Dengan cepat Lea mulai mengetik jawabanya untuk membalas pesan yang diterimanya dari Alex."Hubunganku baik-baik saja dengan pacarku, kau pikir hanya karena kutukanmu yang tidak bermutu itu aku akan putus dengan pacarku. Maaf tapi imajinasimu terlalu jauh." ketik
Lea merasa kepikiran dengan chatt yang dikirim Alex padanya, belum menghilang rasa gundanya ponsel pintarnya kembali berdering, iya! Itu adalah chatt dari Alex kembali."Jangan lupa Nona bahwa aku mengenali wajahmu, tapi kau tidak mengenali wajahku. Bahkan meski kita bertabrakan sekalipun di jalan kau tidak akan tahu siapa aku dan aku tahu seperti apa bentuk parasmu." Lea spontan tersentak berdiri dengan panik setelah membaca chatt dari Alex, ia kembali mengingat bahwa ia perna mengirimi Alex video dengan dia di dalamnya untuk mengejek Alex "Sial!.. Aku memang benar-benar bodoh!." Lea mengumpati dirinya sendiri merasa ceroboh karena begitu mudah mengumbar wajahnya pada orang asing meski niatnya membuat video itu hanya untuk mengejek orang tersebut.Lea memeriksa profil milik Alex dan memang betul tak ada satupun foto lelaki itu disana, kebanyakan foto diakun star friend lelaki itu hanyalah sebuah jendela kamar, kursi, meja makan dengan menu yang menggugah selera dan berbagai macam de