Share

Bab 5

"Kau yakin bisa membujuk warga kompleks yang ada ditaman untuk berfoto dengan pose mengangkat jari tengah, Ir?" tanya Lea masih merasa ragu akan rencana sang sahabat.

Irma dengan yakin menganggukan kepalanya "Tenanglah Le, semua sudah terancang dalam otakku." sahut Irma sebelum perhatian kedua gadis itu dicuri oleh dering ponsel milik Lea.

Lea menatap layar ponselnya, sebuah senyuman langsung menghiasi wajah cantik naturalnya kala melihat nama yang tertera dilayar ponsel pintarnya itu.

"Danu?" tanya Irma seakan mengetahui siapa gerangan si penelpon yang mampu membuat senyum cerah muncul diwajah Lea.

Lea mengangguk merespon pertanyaan Irma sebelum memberi isyarat pada Irma untuk pergi sebentar menjawab panggilan telpon dari kekasihnya itu.

"Tunggu benar," ucap Lea seraya beranjak berdiri, menjauh beberapa langkah dari Irma yang masih duduk diatas tempat tidurnya.

"Hallo?" jawab Lea pada si penelpon.

"Hay, Sayang." balas si penelpon bernama Danu itu "Apa yang sedang kau lakukan sekarang?" tanyanya.

"Tidak ada yang special, sekarang aku sedang bersama Irma dirumahnya." jawab Lea.

"Kau sudah makan siang?" tanya Danu kembali.

"Belum," sahut Lea.

"Kalau begitu ayo! Kita makan diluar, aku akan menjemputmu sekarang."

"Baiklah," ucap Lea sebelum mengakhiri panggilan telpon mereka. 

Lea menghampiri Irma yang masih duduk ditempat semula "Mau pergi dengan Danu?" tanya Irma dengan cepat Lea mengangguk "Danu mengajakku untuk makan siang diluar," sahut Lea.

"Baiklah kalau begitu, Ir. Aku pergi dulu, mau izin Ayah sama Mama soalnya." lanjut Lea yang hanya direspon dengan anggukan kepala dari Irma.

"Jangan lupa nanti sore sekitar jam 4 kita sudah harus berada ditaman, kau mengerti." ucap Irma sedikit berteriak saat Lea nyaris menutup pintu kamarnya.

Lea menganggukan kepalanya tanda mengerti akan ucapan dari gadis berambut keriting itu.

Setelah mendapat izin dari kedua orang tuanya, Lea dan Danupun dengan segera berpamitan untuk pergi ke luar.

Dalam mobil Lea memotret tanganya dan tangan milik Danu yang sedang saling bertautan satu sama lain, itu memang kebiasaan Lea untuk mengabadikan satu momentnya saat bertemu dengan sang pujaan hati.

Lain halnya dengan Lea yang sedang pergi kencan, di sisi lain tepatnya dikediaman Morrone, Alex yang sedang duduk diatas sofa tunggal yang ada dikamarnya terlihat masih gelisah karena belum mendapatkan balasan chatt dari pemilik akun bernama Lea_Lamia. Ini adalah pertama kalinya bagi Alex menunggu balasan chatt dari seseorang.

"Berani sekali gadis itu membuat seorang Alex Draro Morrone menunggu seperti ini." ucap Alex kesal seraya meraih ponselnya memeriksa ponsel itu berharap ada chatt balasan dari Lea namun nihil harapanya sirna saat tak ada satupun notif dari pemilik akun Lea_Lamia itu.

"Apa ponselnya rusak?" gumam Alex seraya memeriksa dengan saksama ponsel pintar berwarna navy yang ada ditanganya "Jika tidak rusak, kenapa dari tadi ponselnya tidak berbunyi." pikir Alex sebelum kemudian dikagetkan oleh ponselnya yang bergetar karena ada panggilan telpon yang masuk.

Alex tertawa canggung pada dirinya sendiri "Ponselnya tidak rusak," ucapnya lalu menjawab panggilan telpon itu.

"Ada apa?" tanya Alex tanpa memberikan kata untuk sekedar berbasa basi terlebih dahulu pada si penelpon.

"Ada apa denganmu? Kenapa suaramu terdengar begitu kesal?" tanya si penelpon merasa bingung karena pagi-pagi seperti ini si pemilik nama Alex Draro Morrone itu sudah dalam suasana hati yang kesal

"Sudahlah berhenti berbasa basi denganku, katakan saja apa maksud dan tujuanmu menelponku, Mike?" tanya Alex merasa enggan diganggu oleh sepupuhnya yang menurutnya gila itu.

"Aku ingin meminjam salah satu mobilmu apa boleh?"

"Pakailah," balas Alex lalu mengakhiri panggilan telponnya secara sepihak.

Mendapati panggilan telponya terputus bahkan sebelum dia selsai bicara, Mike hanya memandang kesal layar ponselnya "Selalu seperti ini, dasar lelaki kurang sopan santun." ucap Mike melampiaskan kekesalannya pada layar ponselnya seakan-akan layar ponsel itu adalah wajah Alex.

"Sebenarnya apa yang dilakukan gadis itu kenapa lama sekali membalas chattku? Andai dia ada di depanku sekarang maka aku akan melilitkan seluruh tubuhnya dengan lakban biar jadi mumi sekalian." gerutu Alex.

Berr!.. Tangan Alex bergerak cepat meraih ponsel yang digeletakannya diatas meja, lelaki itu bahkan sudah tak mempedulikan buku bacanya yang terjatuh dari atas pangkuannya.

'Lea_Lamia baru saja mengunggah sebuah foto' bunyi notif yang masuk pada ponsel Alex.

"Gadis ini betul-betul kurang sopan, aku dari tadi menunggu balasannya tapi dia justru mengupload sebuah foto," gumam Alex kesal "Oke! Mari kita lihat foto seperti apa yang diunggahnya." pikir Alex seraya mengklik notif yang baru saja masuk pada ponselnya itu.

Sebuah foto sepasang tangan bertautan dengan couple ring dimasing-masing jari langsung memenuhi layar ponsel milik Alex, diatas foto terdapat caption 'Aku berharap kebersamaan ini akan selalu berlanjut sampai kami menjadi Kakek dan Nenek'

"Waaah!.." erang Alex dengan mata terbelalak saat membaca caption yang menyertai foto itu "Ketidak sopanan gadis ini benar-benar sudah diambang batas.. Aku menunggunya dari tadi tapi dia justru asyik berkencan." gumam Alex seraya memandang takjub foto yang ada dilayar ponselnya itu.

Alex dengan kesal mengklik tombol dislike yang ada dibagian bawah foto, dia bahkan mengklik tombol itu berkali-kali sebelum jarinya bergerak lincah untuk mengetik sebuah komentar pada foto tersebut.

"Ku harap hubungan kalian segera berakhir." koment Alex pada foto milik Lea tak lupa Alex menyertakan emotikon wajah marah diakhir komentarnnya itu.

Ting!.. Lea tersentak kaget saat sebuah notif masuk dalam ponselnya dia yang saat itu terduduk tenang disalah satu kursi caffe yang ada di dekat area perumahannya langsung meraih ponsel yang ada dalam tas selempang coklat yang dikenakannya saat itu.

Sebuah tanda dislike seratus kali muncul saat Lea mengklik notif itu "Astaga lelaki ini betul-betul lelaki sinting." pekik Lea dalam hati karena dia tak mau mengganggu Danu dengan umpatanya pada seorang lelaki yang baru dikenalnya melalui media sosial.

Mata Lea terbelalak saat membaca koment yang ditinggalkan pemilik akun Lex_Draro pada foto yang baru diunggahnya itu.

"Astaga!... Permasalahan hidup apa yang dimiliki lelaki sinting ini sampai dia memberikan komentar seperti ini." ucap Lea membatin.

Tanpa buang-buang waktu Lea dengan cepat membuka pesan berbintangnya lalu mengirimi sebuah chatt pada akun Lex_Draro "Lelaki sinting, ku do'akan kau tidak akan perna mendapat jodoh." ketik Lea pada chatt yang dikirimnya pada Alex.

"Apa?!" pekik Alex kesal melihat chatt yang masuk "Berani sekali dia menyumpahiku." pikir Alex gram.

Alex dengan cepat mengetik balasan untuk chatt yang diterimanya namun baru setengah mengetik jawabannya Alex langsung dibuat kesal oleh panggilan telpon masuk yang langsung mengganggu aktivitas ketik mengetiknya itu.

Alex dengan cepat menjawab panggilan telpon dari Mike itu "Aku akan membuat perhitungan denganmu nanti karena panggilan telpon mu ini." ucap Alex dengan barito berat dan nada dinginnya sebelum mengakhiri panggilan telponnya.

Mendengar ucapan Alex spontan membuat wajah Mike langsung pucat pasih layaknya zombie "Apa kesalahanku begitu patal?" pikir Mike seraya bergedik ngeri.

Bersambung!..

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Abigail Briel
asli bagusss gak bisa berenti ngakak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status