Lea merasa heran saat ia tiba di rumah namun rumahnya terasa sepi seperti tidak ada kehidupan."Maa!.." Lea berteriak memanggil sang Ibu"Papa?" Panggil Lea lagi. Setelah memastikan tidak ada siapapun dirumahnya Lea langsung merasa bingung sebelum kemudian dia teringat akan ponselnya yang dia nonaktifkan semalam demi menghindari panggilan telpon dari Danu.Lea meraih ponsel dalam tasnya lalu mulai mengaktifkan ponsel itu kembali. Setelah beberapa lama ponsel Leapun kembali aktif saat itu juga puluhan chatt dan panggilan tak terjawab langsung memenuhi ponsel Lea itu semua dari Danu namun Lea mengabaikan itu hingga fokus Lea tertuju pada chatt Mamanya yang berbunyi 'Sayang, Papa dan Mama pergi ke tempat Tantemu dan kemungkinan akan menginap karena tidak ada yang menemani Nenekmu setelah Tantemu masuk rumah sakit karena akan melahirkan. Ada makanan yang telah Mama masak di dalam kulkas kau hanya perlu memanaskannya saja sebelum dimakan.' Lea langsung terjatuh lemas setelah membaca pesan
Alex yang saat itu berada dalam rungannya terlihat gelisa apa lagi saat ia kembali mengingat ucapan Danu yang meminta Lea untuk bertemu. Alex yang saat itu tengah berdiri menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya merasa tak nyaman akan pikirannya sendiri "Sudah waktunya istirahat makan siang." Pikir Alex lalu berimajinasi liar dimana dia membayangkan saat ini Lea dan Danu sedang duduk disalah satu kursi kantin lalu memiliki moment romantis saling menyuap satu sama lain. Membayangkan hal itu membuat darah Alex kembali mendidih dengan sedikit marah Alex beranjak lalu meninggalkan ruangan kerjanya."Tuan kita..." Ucapan Lucha terhenti saat melihat Alex baru keluar dari ruangannya."Kau sudah makan siang Lucha?" Tanya Alex dengan cepat Lucha menggeleng"Kalau begitu ayo kita makan siang ke kantin." Ajak Alex membuat Lucha terheran pasalnya selama ini Alex tidak nyaman makan dikantin karena terlalu berisik dan ramai tapi kali ini lelaki itu mengajak Lucha ke kantin"Kenapa berdi
Alex membawa Lea ke ruangannya kejadian itu dilihat oleh hampir seluruh karyawan perusahaan dimana Alex menggandeng tangan Lea memasuki area perusahaan gosip tidak sedap tentang Lea seorang penggodapun mulai menyebar."Aah panta saja tahun ini perusahaan menerima anak magang, ternyata dia cewek penghangat ranjang Tuan Alex toh." Ucap salah seorang karyawan yang nantinya membuat ucapan itu tersebat luas membuat nama Lea menjadi jelek.Tiba di ruangannya Alex meminta Lea duduk di sofa yang ada di ruangannya dan tanpa protes Leapun menuruti perintahnya karena saat ini Lea sudah tidak memiliki tenaga untuk berdebat.Alex bergerak kearah bupet kecil di sudut ruangan kerjanya ada kota P3K disana, ia meraih kotak P3K itu lalu kembali berjalan mendekati Lea.Alex menarik kaki kanan Lea berniat membawa kaki itu kearah pangkuannya dengan segera Lea menahan gerakan lelaki itu dengan menurunkan kakinya cukup keras membuat kaki itu mendarat cukup keras ke lantai hal itu membuat Lea mengadu kesakit
Lea merebahkan dirinya diatas tempat tidur ini hari pertamanya magang namun ia sudah merasa lelah bukan lelah karena pekerjaan akan tetapi lelah pada situasi di perusahaan tempat ia magang."Bagaimana mungkin nasibku bisa seburuk ini?" Ucap Lea frustasi "Tapi meski begitu aku memang harus berterimakasih pada CEO gangguan mental itu karena bantuannya aku bisa magang tahun ini."Lea beranjak dari tempat tidurnya bergerak mengambil leptop lalu kembali ke tempat tidur mendudukan tubuhnya disana dan mulai mencari perusahaan mana saja yang saat ini membuka lowongan kerja bagi pemagang sepertinya.Setelah mengubek internet Lea akhirnya menemukan 5 perusahaan yang menerima pegawai magang, Lea berniat membuat lamarannya besok lalu sebelum pergi ke perusahaan dia akan mengirim lamarannya itu ke kelima perusahaan."Tidak mungkin salah satu perusahaan itu tidak ada yang menerimaku." Pikir Lea lalu beranjak tidur dengan pulas Disisi lain Alex terlihat senang mengetahui Lea dan Danu telah putus na
Lea yang baru saja tiba di depan pintu ruangan Alex terlihat sesekali menarik nafas berusaha untuk menenangkan diri dan meyakini dirinya agar mendapatkan keberanian untuk masuk, sementara itu di dalam ruangan tepatnya dikursi kebesarannya selaku CEO, Alex terlihat memasang muka masam saat mendapatkan telpon dari ketua analist datanya yang memberitahukan bahwa Lea sedang menuju ruangannya sembari membawa surat pengunduran diri, mendapat kabar itu Alex langsung memasang wajah tak sukanya entahlah dia juga sendiri tidak tahu kenapa ia harus merasakan resah dan seakan tak ingin Lea meninggalkannya.Suara ketukan pintu sebanyak 3 kali langsung mencuri perhatian Alex dan tak lama berselang sosok Lea muncul dari balik pintu."Pagi Tuan," ucap Lea canggung seraya melangkah maju mendekati meja kerja milik Alex, sementara Alex fokusnya hanya tertuju pada amplop putih yang ada ditangan Lea."Ada apa?" Tanya Alex berpura-pura tidak tahu maksud dan tujuan Lea datang menemuinyaLea meletakan surat
Irma berlari menaiki anak tangga menuju kamar milik Lea, gadis berparas eksotik itu tak mempedulikan Nyonya Aleta yang berteriak memanggil namanya dari arah dapur. Baginya, terserah Nyonya Aleta akan mengatainya tamu tidak sopan atau apalah, intinya sekarang yang terpenting baginya adalah menemui Lea, gadis kudet dengan sejuta kegaptekan miliknya itu.Tanpa mengetuk pintu kamar Irma tak sabaran langsung menerobos masuk, ia bahkan dapat melihat empuhnya kamar sedikit terlonjak kaget karena kehadirannya itu namun ia tidak mempedulikan itu."Astaga!.. Irma!" Lea memekik melampiaskan rasa kesalnya akibat tingkahnya dan tentu saja Irma hanya nyengir kuda merespon kekesalan Lea.Tanpa buang-buang waktu Irma langsung menyambar lengan milik Lea yang kala itu tengah berdiri di depan lemari pakaiannya dan menyeret si pemilik lengan menuju tempat tidur, yeah! Karena dikamar berukuran 4x5 meter itu tidak memiliki sofa ataupun tempat duduk lainya jadi terpaksa tempat tidurpun harus beralih fungsi
Mata Lea terbelalak saat layar ponselnya menampilkan isi chatt yang dikirimkan akun bernama @Lex_Draro.@Lex_Draro : Ku mohon berhentilah menggangguku, Please!.Lea yang saat itu terduduk diatas tempat tidur spontan berdiri dengan ekspresi wajah tercengangnya, pasalnya ia sama sekali tidak mengganggu si pemilik akun @Lex_Draro itu sejak lelaki itu mengiriminya stiker wajah datar."Siapa yang mengganggu siapa?" ketus Lea kesal, ia bahkan mengeja satu persatu kata yang dikirim lelaki itu demi meyakini hatinya bahwa dia sama sekali tidak salah membacanya takut-takut dia salah membaca namun semakin membaca isi chatt itu semakin membuat hati Lea geram karena telah dituduh sebagai pengganggu."Lelaki ini harus diberi pelajaran." guman Lea, jemarinya dengan cepat menari diatas layar ponsel berusaha mengetik balasan yang mewakilkan kemarahanya.@Lea_Lamia : Maaf Taun sebelumnya, aku tau kau orang yang kege'eran, tapi meski begitu tolong kontrol sedikit tingkat kege'eranmu dan jangan asal menu
Alex dengan terburu keluar dari kamar setelah melihat isi balasan chatt dari Lea."Jangan dia pikir dengan mengirimiku foto dua jari tengah seperti itu dia bisa menang dariku, jangan harap itu akan terjadi karena aku tidak akan membiarkan itu terjadi." gerutu Alex seraya berjalan dengan wajah marahnya menuju ruangan santai para pelayan yang ada diarea pekarangan kediamannya.Alex harus menerobos hutan mini dihalaman belakang rumahnya jika ia ingin keruangan para pelayan."Tuan Alex!" Demitri tersentak terbangun dari duduknya diatas sofa tunggal saat melihat sang majikan mendatangi pondok tempat berkumpulnya para pelayan saat menghabiskan waktu santai mereka.Wajah Demitri sangat pucat, karena sangat langkah melihat majikanya itu datang langsung kearea tempat para pelayan."Ada apa Tuan?" tanya Demitri terbatah. Pelayan lelaki paruh baya itu terlihat gugup, ia merasa takut kalau-kalau salah satu pelayan disana berbuat kesalahan besar sampai Tuan besar mereka yang bernama Alxe Draror Mo