Lea, gadis berusia 21 tahun itu hanya tersenyum canggung dengan wajah terkejutnya saat melihat wajah CEO tempatnya melakukan magang adalah wajah yang sama persis dengan lelaki yang mengajaknya bertengkar dimedia sosial. "Mati aku!" Lea menggumam pelan saat melihat senyuman licik diparas Alex yang terlihat seakan memberi ancaman pada Lea. Saat Lea hendak berlari pergi dari ruangan Alex, tiba-tiba dengan cepat lelaki berusia 34 tahun itu menarik tangan Lea kemudian sedikit memepetkan tubuh Lea kearah dinding, hal itu langsung membuat Lea panik. "Mau kemana Nona?" Ucap Alex seraya tersenyum menikmati wajah ketakutan Lea "Kemana keberanianmu, di media sosial kau begitu sangar dan berani lalu kemana keberanian itu sekarang?" Ucap Alex mengejek "Sial! Aku harus pergi dari perusahaan ini." Pikir Lea Akan seperti apa kehidupan Lea di perusahaan Alex, mampukah gadis itu keluar dari perusahaan atau justru memilih bertahan untuk menyelesaikan magangnya?
Lihat lebih banyakIrma berlari menaiki anak tangga menuju kamar milik Lea, gadis berparas eksotik itu tak mempedulikan Nyonya Aleta yang berteriak memanggil namanya dari arah dapur. Baginya, terserah Nyonya Aleta akan mengatainya tamu tidak sopan atau apalah, intinya sekarang yang terpenting baginya adalah menemui Lea, gadis kudet dengan sejuta kegaptekan miliknya itu.
Tanpa mengetuk pintu kamar Irma tak sabaran langsung menerobos masuk, ia bahkan dapat melihat empuhnya kamar sedikit terlonjak kaget karena kehadirannya itu namun ia tidak mempedulikan itu.
"Astaga!.. Irma!" Lea memekik melampiaskan rasa kesalnya akibat tingkahnya dan tentu saja Irma hanya nyengir kuda merespon kekesalan Lea.
Tanpa buang-buang waktu Irma langsung menyambar lengan milik Lea yang kala itu tengah berdiri di depan lemari pakaiannya dan menyeret si pemilik lengan menuju tempat tidur, yeah! Karena dikamar berukuran 4x5 meter itu tidak memiliki sofa ataupun tempat duduk lainya jadi terpaksa tempat tidurpun harus beralih fungsi menjadi tempat duduk juga.
"Kau ini kenapa?" tanya Lea bingung.
Irma tak menjawab "Mana ponselmu?" tanyanya mengabaikan pertanyaan yang telah lebih dulu dilontarkan Lea padanya.
"Mau kau apakan ponselku?"
"Berikan saja, nanti akan ku jelaskan." Irma menyahut seraya mengamati seisi kamar mencari letak keberadaan si benda persegi panjang itu.
Lea merogoh saku celananya mengambil ponsel pintar berwarna coklat dari sana lalu menyerahkan benda elektronik itu kearah Irma tanpa protes ataupun mengeluh.
Seulas senyum menghiasi wajah Irma kala ia menyambut ponsel milik sahabatnya itu, sebelum akhirnya gadis eksotis dengan rambut kriting itu mulai sibuk mengotak atik benda persegi panjang itu.
"Apa yang akan_" ucapan Lea langsung terhenti saat Irma mengangkat telapak tanganya kearah wajah Lea "Tunggu sebentar, Le. Aku akan menjelaskan semuanya nanti." sahut Irma tanpa menatap lawan bicaranya itu, nampaknya layar ponsel pintar milik Lea lebih menarik dari pada Lea sendiri.
Hampir lima menit Irma mengotak atik ponsel milik Lea sampai akhirnya gadis itu berseru "Oke!.. Selsai."
Lea masih duduk dalam kebingunganya.
Irma mengarahkan layar ponsel pintar itu kearah Lea seraya menjelaskan "Aku telah membuat akun star friends untukmu."
"Star friends?" Irma mengangguk lalu jari telunjuknya terjulur kearah pojok kiri atas bagian layar, disana ada sebuah bintang "Aku menggunakan foto yang ini sebagai foto profilmu."
Foto Lea yang sedang menatap sendu kearah kejauhan terlihat bertengger berbentuk bintang dipojok kiri bagian atas ponselnya.
"Aku sudah bilang, aku tidak ingin menggunakan media sosial, kau tau sendiri aku bahkan tidak perna sekalipun bermain dengan f******k, atau bahkan i*******m yang kau buat, tapi kau sekarang justru menambah akun media sosial baru untukku sekarang." protes Lea, Iya! Gadis cantik itu memang tak perna berkutat dimedia sosial bahkan setelah Irma membuat akun F******k dan i*******m untuknya dua tahun lalu dia sama sekali tidak perna berselancar disana.
Irma menghela nafas berat "Ayolah Le! Aplikasi ini sangat menarik, aplikasi ini sangat gampang, cara kerjanya seperti f******k, setidaknya berselancarlah di star friend sesekali. Oke!"
Setelah menjelaskan panjang lebar tentang star friend kepada Lea, Irmapun langsung beranjak pergi seperti tanpa beban tak menghiraukan Lea yang terlihat geram pada kelakuannya itu.
Tiing!... Bunyi ponsel milik Lea pertanda ada pesan yang masuk dengan segera Lea meraih ponsel pintar yang digeletakan Irma sebelum pulang diatas tempat tidur.
Lea menyerengit melihat tanda bintang besar memenuhi layar ponselnya, sebuah chatt dari seseorang, merasa bingung karena dia tidak perna mengirim chatt pada siapapun menggunakan aplikasi yang baru saja dibuat oleh Irma, lalu siapa yang mengiriminya chatt?
Lea mengklik tanda bintang berukuran besar tepat ditengah-tengah layar ponselnya, matanya tiba-tiba terbelalak saat melihat isi chatt berupa stiker berbentuk wajah datar sebuah boneka.
"Astaga!.. Irma!..." Lea berteriak jengkel saat melihat ternyata Irmalah yang mengirimi chatt lebih dahulu melalui akun milik Lea untuk menyapa si pemilik akun bernama @Lex_Draro.
Sementara ditempat lain, Alex dengan wajah datarnya menunjukan chatt dari seseorang kearah Mike "Lihat ini!" ucapnya "Akun ini kau buat baru tujuh menit yang lalu dan aku langsung mendapat chatt dari gadis menyebalkan seperti ini." lanjutnya meluapkan kekesalanya kearah sepupuhnya itu.
Melihat wajah tak bersahabat dari Alex, Mike dengan cepat meraih ponsel ditangan Alex lalu membaca chatt yang dikirim oleh akun bernama @Lea_Lamia.
"Kau ini sensitif sekali, Lex. Gadis ini hanya menyapamu dengan kalimat 'hay' tapi kau membalasnya dengan wajah datar seperti ini." Mike menunjuk kearah stiker yang dikirim Alex sebagai balasan chatt dari gadis yang menurutnya menyebalkan itu, ekspresi datar dari stiker itu seakan mengisyaratkan kata 'Pergi sana!.. Jangan menggangguku' untuk si pengirim chatt.
Mike tersentak saat merasakan ponsel milik Alex bergetar dalam genggamanya, sebuah bintang memenuhi layar ponsel berwarna navy itu, tanpa buang-buang waktu Mike langsung mengklik tanda bintang dan menampilkan isi dari chatt yang dikirim oleh akun bernama @Lea_Lamia.
@Lea_Lamia : Maafkan aku Tuan karena telah lancang mengirimimu sebuah chatt. Jujur chatt itu bukan aku yang kirim tapi temanku.
Mike tersenyum membaca balasan itu "Gadis yang polos," seru Mike seraya memeriksa foto profil dari gadis yang mengiriminya chatt tersebut.
Mike menyerengit "Apa-apaan ini?" keluhnya membuat Alex penasaran dan langsung menatapnya "Kenapa?" tanya Alex.
"Dia terlalu cepat mengganti foto profilnya, aku bahkan belum sempat melihatnya." Mike mengklik profil gadis itu mencari fotonya kembali namun nihil nampaknya sang pemilik akun telah menghapus fotonya lalu menggantinya dengan beberapa foto pemandangan.
"Apa gadis itu cantik?" tanya Mike kearah Alex yang masih duduk menikmati buku bacaan ditanganya.
"Mana ku tahu," sahutnya malas.
Mike melempar pelan ponsel milik Alex diatas tempat tidur kemudian beranjak pergi meninggalkan si pemilik kamar tanpa pamit ataupun basa basi terlebih dahulu.
Berrtt!.. Alex merasakan ponsel pintar yang di lempar Mike bergetar disampin pahanya namun ia tak benggubrisnya dan masih asyik membaca lembar demi lembar buku yang ada dalam pegangannya.
Berrtt!... Getaran kedua dari ponselnya kini mulai membuat keningnya mengkerut merasa terganggu akan getaran ponsel itu.
Berrt!.. Getaran ketiga mulai menguji kesabarannya namun ia masih bisa mempertahankan fokusnya pada buku yang dibacanya.
Berrrtt!.. Getaran keempat membuatnya kehilangan kendali, ia dengan kasar melepas buku diatas pangkuanya lalu meraih ponsel yang berada tapat disamping paha kanannya.
Ia membaca pemberitahuan yang masuk melalui aplikasi star friends yang baru saja dibuat oleh Mike pada ponselnya.
@Lea_Lamia baru saja mengunggah sebuah foto, bunyi keterangan yang dibaca Alex.
"Gadis ini benar-benar menyebalkan." gumam Alex seraya membuka percakapan berbintang untuk mengirim chatt pada pemilik akun @Lea_Lamia.
Lea menatap layar ponselnya bingung begitu sebuah bintang memenuhi layar ponselnya, sebua chatt dari akun bernama @Lex_Draro.
"Inikan nama akun yang mengirimiku stiker wajah datar itu, untuk apa dia mengirimiku chatt?" pikir Lea seraya mengklik bintang yang ada ditengah-tengah layar ponselnya.
Bersambung!...
Lea yang baru saja tiba di depan pintu ruangan Alex terlihat sesekali menarik nafas berusaha untuk menenangkan diri dan meyakini dirinya agar mendapatkan keberanian untuk masuk, sementara itu di dalam ruangan tepatnya dikursi kebesarannya selaku CEO, Alex terlihat memasang muka masam saat mendapatkan telpon dari ketua analist datanya yang memberitahukan bahwa Lea sedang menuju ruangannya sembari membawa surat pengunduran diri, mendapat kabar itu Alex langsung memasang wajah tak sukanya entahlah dia juga sendiri tidak tahu kenapa ia harus merasakan resah dan seakan tak ingin Lea meninggalkannya.Suara ketukan pintu sebanyak 3 kali langsung mencuri perhatian Alex dan tak lama berselang sosok Lea muncul dari balik pintu."Pagi Tuan," ucap Lea canggung seraya melangkah maju mendekati meja kerja milik Alex, sementara Alex fokusnya hanya tertuju pada amplop putih yang ada ditangan Lea."Ada apa?" Tanya Alex berpura-pura tidak tahu maksud dan tujuan Lea datang menemuinyaLea meletakan surat
Lea merebahkan dirinya diatas tempat tidur ini hari pertamanya magang namun ia sudah merasa lelah bukan lelah karena pekerjaan akan tetapi lelah pada situasi di perusahaan tempat ia magang."Bagaimana mungkin nasibku bisa seburuk ini?" Ucap Lea frustasi "Tapi meski begitu aku memang harus berterimakasih pada CEO gangguan mental itu karena bantuannya aku bisa magang tahun ini."Lea beranjak dari tempat tidurnya bergerak mengambil leptop lalu kembali ke tempat tidur mendudukan tubuhnya disana dan mulai mencari perusahaan mana saja yang saat ini membuka lowongan kerja bagi pemagang sepertinya.Setelah mengubek internet Lea akhirnya menemukan 5 perusahaan yang menerima pegawai magang, Lea berniat membuat lamarannya besok lalu sebelum pergi ke perusahaan dia akan mengirim lamarannya itu ke kelima perusahaan."Tidak mungkin salah satu perusahaan itu tidak ada yang menerimaku." Pikir Lea lalu beranjak tidur dengan pulas Disisi lain Alex terlihat senang mengetahui Lea dan Danu telah putus na
Alex membawa Lea ke ruangannya kejadian itu dilihat oleh hampir seluruh karyawan perusahaan dimana Alex menggandeng tangan Lea memasuki area perusahaan gosip tidak sedap tentang Lea seorang penggodapun mulai menyebar."Aah panta saja tahun ini perusahaan menerima anak magang, ternyata dia cewek penghangat ranjang Tuan Alex toh." Ucap salah seorang karyawan yang nantinya membuat ucapan itu tersebat luas membuat nama Lea menjadi jelek.Tiba di ruangannya Alex meminta Lea duduk di sofa yang ada di ruangannya dan tanpa protes Leapun menuruti perintahnya karena saat ini Lea sudah tidak memiliki tenaga untuk berdebat.Alex bergerak kearah bupet kecil di sudut ruangan kerjanya ada kota P3K disana, ia meraih kotak P3K itu lalu kembali berjalan mendekati Lea.Alex menarik kaki kanan Lea berniat membawa kaki itu kearah pangkuannya dengan segera Lea menahan gerakan lelaki itu dengan menurunkan kakinya cukup keras membuat kaki itu mendarat cukup keras ke lantai hal itu membuat Lea mengadu kesakit
Alex yang saat itu berada dalam rungannya terlihat gelisa apa lagi saat ia kembali mengingat ucapan Danu yang meminta Lea untuk bertemu. Alex yang saat itu tengah berdiri menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya merasa tak nyaman akan pikirannya sendiri "Sudah waktunya istirahat makan siang." Pikir Alex lalu berimajinasi liar dimana dia membayangkan saat ini Lea dan Danu sedang duduk disalah satu kursi kantin lalu memiliki moment romantis saling menyuap satu sama lain. Membayangkan hal itu membuat darah Alex kembali mendidih dengan sedikit marah Alex beranjak lalu meninggalkan ruangan kerjanya."Tuan kita..." Ucapan Lucha terhenti saat melihat Alex baru keluar dari ruangannya."Kau sudah makan siang Lucha?" Tanya Alex dengan cepat Lucha menggeleng"Kalau begitu ayo kita makan siang ke kantin." Ajak Alex membuat Lucha terheran pasalnya selama ini Alex tidak nyaman makan dikantin karena terlalu berisik dan ramai tapi kali ini lelaki itu mengajak Lucha ke kantin"Kenapa berdi
Lea merasa heran saat ia tiba di rumah namun rumahnya terasa sepi seperti tidak ada kehidupan."Maa!.." Lea berteriak memanggil sang Ibu"Papa?" Panggil Lea lagi. Setelah memastikan tidak ada siapapun dirumahnya Lea langsung merasa bingung sebelum kemudian dia teringat akan ponselnya yang dia nonaktifkan semalam demi menghindari panggilan telpon dari Danu.Lea meraih ponsel dalam tasnya lalu mulai mengaktifkan ponsel itu kembali. Setelah beberapa lama ponsel Leapun kembali aktif saat itu juga puluhan chatt dan panggilan tak terjawab langsung memenuhi ponsel Lea itu semua dari Danu namun Lea mengabaikan itu hingga fokus Lea tertuju pada chatt Mamanya yang berbunyi 'Sayang, Papa dan Mama pergi ke tempat Tantemu dan kemungkinan akan menginap karena tidak ada yang menemani Nenekmu setelah Tantemu masuk rumah sakit karena akan melahirkan. Ada makanan yang telah Mama masak di dalam kulkas kau hanya perlu memanaskannya saja sebelum dimakan.' Lea langsung terjatuh lemas setelah membaca pesan
Alex langsung meletakan Lea diatas tempat tidur, lelaki itu terpaku menatap wajah Lea yang nampak cantik dan menawan sebelum fokus Alex teralihkan saat bel pintu kamar berbunyi.Alex berjalan menghampiri pintu lalu membukannya, sosok Lucha yang berdiri di depan pintu langsung menjadi fokus utama Alex."Tuan ini tas Nona Lea yang tertinggal di taksi." Ucap Lucha seraya menyerahkan tas itu pada AlexAlex meraih tas itu lalu menatap kearah Lucha "Apa kau membawa mobil?" Dengan cepat Lucha mengangguk"Haruskah aku menunggu anda dan mengantar anda pulang?" Tanya Lucha dengan cepat Alex menggeleng"Kau pulanglah lebih dahulu aku akan pulang setelah.." Ucapan Alex terhenti saat melihat ekspresi milik Lucha yang menatapnya datar namun sorot mata penuh curiga "Aku tidak akan menyentuh gadis itu Lucha, tenanglah." Lanjut Alex"Baiklah kalau begitu, Tuan." Balas Lucha lalu menyerahkan kunci mobilnya pada Alex."Aku akan pulang naik taksi, anda dapat menggunakan mobilku." Ucap Lucha"Kau tidak ma
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen