Liana juga tidak meladeni Hardy!Hardy melihat ponsel dengan emosi tinggi.Selama dua hari ini, Hardy selalu mencari masalah dengan Liana. Liana juga merasa kesal, terpaksa mencurahkan isi hatinya kepada Thalia.“Demi uang 600 juta itu, Pak Hardy malah dendam sama aku. Thalia, gimana sekarang? Apa yang harus aku lakukan?”Liana sengaja mencurahkan isi hatinya kepada Thalia. Atas dasar apa Hardy hanya mencari gara-gara dengannya?Thalia mengira dirinya cukup memahami Sonia, makanya dia baru mengeluarkan ide ini. Dia juga tidak menyangka reaksi Sonia akan seperti itu.Thalia menelan air liurnya, lalu berkata dengan tersenyum, “Kalau Pak Hardy mencarimu lagi, kamu beri tahu dia, aku nggak akan sia-siakan uang 600 jutanya!”Kedua mata Liana berkilauan. “Aku merasa Sonia sangatlah keras. Bisa jadi dia akan balas dendam.”Thalia tersenyum sinis. “Memangnya aku takut?”…Di hadapan Hardy, Sonia tidak berani menunjukkan ketidakgembiraannya. Dia masih seperti biasa mengantar bunga kepadanya. Bu
Sekelompok wanita saling bergosip. Sementara, para lelaki hanya mendengar saja. Semuanya hanya tersenyum, lalu melanjutkan percakapan sebelumnya.Reza melayangkan tatapan sinis ke sisi Liana. Dia mengeluarkan sebatang rokok. Orang di samping Reza langsung membantu menyalakan rokok. Rokok diisap, lalu asap diembuskan. Kepulan asap mengaburkan tatapan sinisnya.Keesokan paginya.Saat Liana hendak keluar rumah, tetiba dia mendengar ada suara bel berbunyi. Awalnya Liana mengira yang kurir yang mengantar paket. Dia pun membuka pintu dengan menempelkan masker di wajahnya.Begitu pintu dibuka, ada orang yang mendorong pintu dari luar. Liana terhuyung-huyung ke belakang, lalu tampak ada lima orang menerobos ke rumahnya.Orang yang berjalan di paling depan adalah seorang wanita berusia sekitar 40-an tahun. Si wanita yang menyipitkan matanya kelihatan galak. Tanpa berbasa-basi, si wanita langsung mencengkeram kerah piama Liana, lalu menamparnya. “Dasar wanita nggak tahu diri! Beraninya menggoda
Jessica menggeleng. “Bukan aku!”Pagi hari tadi ada yang mengirim paket kepada Jessica. Isi dari paket itu adalah berbagai foto dari Brian dan juga Liana. Selain itu, terlampir juga alamat tempat tinggal Liana. Itulah sebabnya Jessica bisa langsung mencari anggotanya untuk menyerbu ke sana.Anehnya, bukan hanya terdapat foto Brian dan Liana saat keluar masuk hotel saja, bahkan ada juga foto ranjang mereka berdua! Siapa pengirimnya?“Tidak usah dipikirkan lagi!” Oman memeluk pinggang gendut Jessica, lalu menunduk untuk mencium bibirnya. Dia pun bergumam, “Yang penting sekarang emosi Kak Jessica sudah terlampiaskan!”Jessica bersandar di dalam pelukan si lelaki. Tangan gendutnya mulai meraba ke dalam kemeja si lelaki.Liana meminta izin tiga hari dari sutradara. Saat kembali syuting, Liana sering tidak fokus. Awalnya Hardy memang sudah memendam rasa kesal terhadap dirinya. Sekarang dia memanfaatkan kesempatan ini untuk melampiaskannya. Dia sering memarahi Liana di lokasi syuting.Dulu, L
“Tapi ada yang aneh kali ini!” Tandy menggeleng, lalu berkata pada Sonia, “Aku taruhan, ya. Kali ini cinta Kak Tasya pasti bertepuk sebelah tangan!”Sonia menunjukkan ekspresi kagetnya. “Siapa lelaki yang nggak tahu diri itu? Mana mungkin cinta kakakmu bertepuk sebelah tangan?”Tandy berkata dengan khawatir, “Kak Tasya itu bukan orang pintar. Semoga kali ini dia nggak buta lagi!”Sonia tak kuasa ingin tersenyum ketika melihat sikap dewasa Tandy. “Kakakmu bisa masuk ke Jembara University juga karena nilainya yang tinggi. Selama kuliah, nilai dia juga selalu tinggi-tinggi. Kamu malah bilang kakakmu bukan orang pintar?”Tandy berkata, “Pintar belajar bukan berarti pintar dalam menilai orang. Sejak kecil, dia selalu dimanja. Dia nggak bisa bedain mana yang baik dan mana yang jahat!”Sonia tersenyum lebar. “Sejak kecil? Kenapa kamu tahu banget?”Tandy melirik Sonia sekilas, lalu berkata dengan cemas, “Ayah ibuku jarang di rumah, pamanku juga sibuk sekali. Bu Sonia, tolong bantu aku pantau k
Pantas saja Reza tidak mengantar Sonia pulang. Ternyata dia sedang berkencan.Reza juga merasa agak kaget ketika melihat Sonia di sini. Tadi kakak iparnya tiba-tiba menghubungi Reza menyuruhnya untuk menemui seseorang di Restoran Jolly.Setelah masuk ke dalam ruangan VIP, ternyata ada seorang wanita muda sudah duduk manis di dalam ruangan. Pada saat itu, Reza baru tahu ternyata kakak iparnya sedang mengatur kencan buta untuknya.Anggota Keluarga Herdian masih tidak mengetahui masalah Reza dengan Sonia. Selama dua tahun ini, Reza tidak pernah membawa wanita ke rumah. Mereka semua merasa ada yang tidak normal dengan diri Reza. Itulah sebabnya mereka mengatur kencan buta untuk Reza.Tentu saja, tadi Reza sudah menjelaskan semuanya dengan wanita itu. Berhubung Reza telah menolak kencan buta ini, mereka juga tidak perlu makan bersama. Saat mereka berdua menuruni tangga, tak disangka malah akan bertemu Sonia di sini.Reza menyuruh wanita itu untuk pergi duluan. Sementara itu, dia berjalan pe
Pada hari Selasa, di saat jam istirahat, Hardy pergi ke ruangan istirahat. Dia melihat Thalia sedang menghafal skenario, dia pun tersenyum. “Thalia memang rajin, ya. Pantas saja kamu bisa terkenal!”Thalia mengangkat kepalanya, lalu tersenyum. “Ada begitu banyak orang yang lagi berusaha. Tentu saja aku nggak boleh menyusahkan semuanya!”“Kamu terlalu merendah!” Hardy sedang duduk di bangku samping sembari melihat ponselnya dengan tidak fokus.Kedua mata Thalia berkilauan. Dia pun bertanya dengan tersenyum, “Tadi aku melihat Sonia di lokasi syuting. Kenapa Pak Hardy nggak pergi cari Sonia?”Hardy mengerutkan keningnya. “Karakter Sonia terlalu keras. Aku sudah beri dia bunga maupun uang. Tapi dia masih saja tidak menghiraukanku.”Setelah berbicara, Hardy menatap Thalia. “Dengar-dengar dulu hubungan kamu sama Sonia cukup bagus. Gimana kalau kamu ajari aku cara untuk mendapatkannya?”Thalia meletakkan buku skenarionya, lalu berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya semua itu sangat sederhana.
Sonia menggigit bibir bawahnya, lalu melanjutkan langkahnya.Reza menatap tas di tangannya. Tatapannya menjadi masam.Setelah Sonia membuang tasnya, dia hendak berjalan ke dalam gedung. Hanya saja, dia menyadari ada yang mengikuti langkahnya. Sonia mengerutkan keningnya sembari membalikkan kepalanya. “Apa Pak Reza ada urusan lain?”Reza mengangkat-angkat alisnya. “Kamu tidak undang aku untuk bertamu ke rumahmu?”“Maaf, nggak leluasa.”Reza mengangkat-angkat alisnya. “Kalau begitu, aku sebagai senior Tandy ingin membahas masalah pelajaran Tandy.”Sonia menyipitkan matanya melihat lelaki di depannya sembari mengangguk. “Oke, naiklah!”Ujung bibir Reza melengkung ke atas. Dia mengikuti Sonia berjalan ke dalam gedung.Mereka berdua memasuki lift. Reza mengambil inisiatif untuk menekan tombol lift. Dia merasakan ada tatapan yang sedang mengamatinya dari belakang.Saat pintu lift baru tertutup setengah, tiba-tiba ada seorang wanita berlari ke sisi mereka. “Sebentar! Sebentar!”Reza menekan t
Betapa inginnya Reza muncul di masa kecil Sonia, lalu melindungi Sonia dari kedua anjing buas itu. Dengan begitu, Sonia akan tahu ternyata di dunia ini masih ada orang yang akan membantu dan juga menyayanginya.Sonia tidak meronta. Dia berusaha menenangkan dirinya dari rasa takut anjing pirang itu. Hanya saja, saat ini Sonia lebih ingin melarikan diri dari pelukan lelaki ini daripada anjing itu.Tak lama kemudian, akhirnya lift berhenti di lantai 16. Wanita yang menggandeng anjing melirik kedua orang yang saling berpelukan sekilas, baru membawa anjingnya keluar lift.Saat pintu lift kembali ditutup, Sonia langsung keluar dari pelukan lelaki itu. Dia membalikkan tubuhnya menghadap ke sisi pintu.Reza bersandar di badan lift. Tatapannya tak berhenti tertuju pada belakang punggung Sonia.Lift kembali berhenti. Sonia berjalan keluar, kemudian Reza mengikuti di belakang.Sonia menekan kata sandi pintu. Saat pintu dibuka, Sonia langsung berlari masuk ke dalam rumah dan membanting pintu denga
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi