Sonia pulang kerja agak awal hari ini. Dia pun menyuruh Linda untuk pulang duluan.Begitu Kelly memasuki rumah, tampak Sonia dan Yana sedang bermain bersama. Yana langsung berlari menghampiri Kelly. “Ibu, akhirnya kamu pulang juga!”Kelly menggendong Yana. “Apa kamu patuh hari ini?”“Tentu saja, aku itu anak yang paling patuh!” balas Yana dengan bangga.Sonia berdiri. “Bagaimana dengan hari pertama kamu bekerja? Apa semuanya berjalan mulus? Apa Jason mempersulitmu?”“Nggak, kok. Kamu tenang saja. Bukankah aku sudah kembali dengan selamat?” Kelly tersenyum, lalu menurunkan Yana. “Coba aku lihat ada bahan makanan apa di dalam kulkas. Biar aku masak yang enak-enak buat kalian.”“Nggak usah masak lagi. Aku tahu kamu bakal pulang malam hari ini. Jadi, aku sudah pesan makanan. Makanannya akan segera sampai!” ucap Sonia dengan tersenyum, “Kamu pasti capek. Kamu istirahat dulu!”Kelly memeluk Sonia. “Sonia, sepertinya aku sudah berbuat banyak perbuatan baik di kehidupan lampau, makanya aku bis
Stella pun berkata dengan tersenyum, “Jujur saja, jika dibandingkan dengan masakan koki rumahku, nasi kotak di lokasi syuting ini sudah membantuku untuk menurunkan berat badanku. Sonia baru hebat. Nasi kotaknya selalu berbeda dari kita. Tapi, dia tetap saja kurus.”Pretty bertanya dengan penasaran, “Memangnya dia makan apa setiap siang?”“Dengar-dengar makan siang untuknya ada abalone, lobster, dan yang lain. Pokoknya jenis makanannya sangat beragam. Bahkan kotak makannya juga berbeda sama yang lain.”Pretty berkata dengan kesal, “Memangnya kenapa dengan abalone dan lobster? Aku juga nggak boleh makan.”“Tentu saja nggak ada yang aneh. Aku hanya aneh, kenapa Pak Teddy baik banget sama dia?” Stella mengangkat-angkat ujung alisnya. “Kamu itu pemeran utama dalam sinetron Pak Teddy. Kamu seharusnya adalah orang paling penting di dalam tim. Tapi sepertinya Pak Teddy lebih memprioritaskan Sonia daripada kamu. Aku sungguh nggak habis pikir!”“Iya!” Pretty meletakkan sendoknya. Raut wajahnya t
Raut wajah Sonia masih tampak tidak berubah. Tanpa mengejapkan mata, dia langsung mencekik ular yang panjang itu, lalu menutupnya dengan jaket jeans. Sonia berdiri, lalu menyerahkannya kepada Pretty. “Apa kamu masih mau? Kalau nggak mau lagi, aku akan suruh mereka untuk jadiin sup!”Pretty spontan mundur, lalu menatap Sonia dengan kaget. Suaranya terdengar gemetar. “Bawa pergi!”Ular yang dibeli asisten Pretty dari toko hewan tidaklah berbisa. Mereka hanya ingin menakuti Sonia saja. Siapa sangka nyali Sonia akan sebesar ini, malah berani menangkap ular dengan tangan kosong!Sonia melempar ular ke sisi asistennya. “Ini barang kalian. Kalian atur sendiri saja!”“Ahh!”“Ahh! Ahh! Ahh!”Asisten terkejut hingga melompat. Dia segera melempar pakaian ke lantai. Alhasil, ular pun merayap di atas lantai.Pretty juga langsung melompat ke atas kursi. Asistennya berlari pergi melindungi Pretty. Wajah kedua orang tampak berubah drastis. Sonia ingin sekali tertawa ketika melihat tingkah mereka berd
Raut wajah Stella menjadi sangat canggung.Teddy tersenyum sinis. “Kamu masih kalah dari Sonia. Seharusnya kamu fokus dalam meningkatkan kemampuanmu. Jangan melakukan siasat buruk seperti ini!”Stella menunduk. Dia sungguh merasa malu saat ini. Pada akhirnya, dia berkata dengan terisak-isak, “Semua ini salahku. Aku nggak akan melakukannya lagi!”Teddy melirik Stella sekilas. “Kamu pergi jenguk Pretty sana.”“Iya, aku pamit dulu!”Setelah Stella meninggalkan ruangan Teddy, raut wajahnya langsung menjadi muram. Bahkan tampak tatapan galak di dalam matanya.Sebelum Sonia muncul, Stella adalah bunga kampus yang dikejar orang-orang dan juga adalah anak kesayangan orang tuanya. Jalan hidupnya sangatlah lancar.Namun sejak kemunculan Sonia, hidupnya semakin buruk saja. Sewaktu di Arkava Studio, dia dipecat lantaran melakukan penjiplakan. Saat membuka studio, bisnis studionya juga tidak berkembang. Sekarang dia terpaksa menurunkan egonya untuk menjadi desainer busana di dalam tim produksi. Dia
Saat Sonia pulang ke rumah, tampak banyak lelaki berseragam sedang memindahkan barang. Sepertinya rumah itu akan direnovasi ulang. Semuanya diganti menjadi yang baru.Ketika menyadari kepulangan Sonia, kepala tim renovasi pun segera berkata, “Apa kamu tinggal di sebelah?”“Iya!” Sonia mengangguk. “Ada urusan apa?”“Tidak apa-apa. Kalau pekerjaan kami telah mengganggumu, kamu bisa beri tahu kami. Kami pasti akan lebih memperhatikannya lagi,” ucap si lelaki dengan ramah.Berhubung sikap pekerja itu sangatlah sopan, Sonia juga tidak berkata lain lagi. “Emm, aku nggak masalah asalkan kalian nggak bekerja di jam istirahat saja.”“Tenang saja, kami akan bekerja sesuai dengan jam kerja. Kami juga tidak akan bekerja di akhir pekan. Kami pasti tidak akan mengganggumu,” balas si kepala dengan sungkan.Sonia membatin, ‘Karyawan ini dari perusahaan renovasi mana, sih? Kenapa sopan sekali?”Kemudian, Sonia mengangguk. “Terima kasih!”Lelaki itu juga berterima kasih kepada Sonia. Kemudian, dia memba
Hanya saja, orang-orang itu sangatlah kasar. Mereka tak berhenti menancapkan belati ke tubuh Sonia.Pretty terjatuh ke lantai. Ketika melihat Sonia dikeroyok oleh tujuh orang, dia hendak menjerit dan meronta untuk berdiri. Namun entah kenapa Pretty tidak bisa bergerak sama sekali, dia hanya bisa meneteskan air mata dengan tidak berdaya.Dalam sesaat, Sonia sudah berhasil mengalahkan dua orang. Dia mengulurkan tangan meraih pergelangan tangan orang di belakangnya, kemudian terdengar suara “Krek”. Pergelangan tangan orang itu langsung putus. Belati jatuh ke lantai. Orang itu mengerang kesakitan, lalu ditendang oleh Sonia.Semua pukulan yang dilakukan Sonia hanya dilakukan dalam waktu beberapa menit saja. Saat sekuriti Kasen menyadari kericuhan di tempat, hampir setengah dari pihak lawan jatuh di lantai.Ketika orang-orang yang masih dalam keadaan aman itu menyadari kondisi seperti ini, mereka tahu tidak mungkin untuk menangkap Pretty lagi. Dia memapah anggotanya yang terluka, lalu bergeg
Dari orang yang tertangkap, ada satu yang pundaknya tertusuk belati. Sekarang kondisi cedera lelaki itu masih belum bisa dipastikan. Saat anggota kepolisian mendengar pesan Reza, dia pun mengiakan dan mengatakan akan menjaga Sonia dengan baik.Robi sedang mengendarai mobil ke depan hotel. Reza memasuki mobil. Raut wajahnya terlihat sangat dingin saat ini. Dia menyuruh Robi untuk mengantarnya ke kantor polisi cabang Jalan Narwa. Robi menggunakan kecepatan paling cepat untuk melaju ke kantor polisi.Setelah Reza memasuki kantor polisi, dia langsung berjalan ke dalam ruang interogasi. Dalam sekilas mata, tampak Sonia sedang duduk di dalam sana.Sonia juga merasa syok ketika melihat kedatangan Reza.Reza meraih pundak Sonia, lalu mengamatinya dari atas ke bawah. Dia terlihat sangat gugup saat ini. “Apa kamu terluka?”Sonia mengenakan kemeja berwarna biru tua. Tampak ada bekas goresan di bagian lengannya. Hanya saja, luka itu tidaklah dalam. Saat ini, luka itu pun sudah mengering.Hanya saj
Hanya saja kening Reza tampak berkerut. “Apa wanita yang bernama Pretty itu adalah pemeran utama baru yang dipilih Pak Teddy?”“Emm,” balas Sonia dengan datar.“Untuk apa kamu ke Kasen?”“Pretty yang mengajakku ke sana. Dia bilang dia ingin diskusi masalah desain gaun.”“Kenapa dia bisa diberi obat?”“Aku juga nggak tahu. Begitu masuk ke Kasen, aku pun tampak dia sudah disandera oleh lelaki-lelaki itu.”Reza menatap luka di tangan Sonia, lalu meliriknya. “Apa kamu tidak bisa panggil sekuriti? Apa mesti kamu maju sendiri? Mentang-mentang kamu pernah menguasai sedikit seni bela diri, kamu merasa kamu bisa menyelamatkan semua orang di dunia ini?”Sonia yang dimarahi tampak tidak berekspresi. Dia hanya berkata dengan datar, “Mobil mereka berhenti di depan pintu. Apa sempat kalau aku memanggil sekuriti?”“Apa pantas dia diperlakukan seperti itu?”“Nggak pantas!” Sonia menatap si lelaki. “Aku yakin dia memendam niat buruk ketika menyuruhku ke Kasen. Tapi aku tetap saja nggak bisa membiarkann
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi