Tatapan Jason sangat lembut. Dia duduk di samping ranjang, lalu mengusap rambut halus Yana. Tatapannya kelihatan sangat lembut.Dari tadi Jason terus menatap Yana. Beberapa saat kemudian, dia menyimpan buku cerita di samping ranjang, lalu menutup lampu di atas nakas. Setelah itu, Jason baru meninggalkan kamar.Linda menunggu beberapa saat di ruang tamu. Ketika melihat Jason berjalan keluar, dia pun berdiri, lalu berkata, “Tuan Jason, sudah malam. Bagaimana kalau kamu nginap di sini saja?”“Tidak usah. Hari ini Kelly minum kebanyakan. Dia pasti akan sakit kepala besok. Besok kamu masakkan sup pereda mabuk untuknya,” pesan Jason.Linda berkata dengan tersenyum, “Aku akan jaga Kelly dengan baik!”Jason mengeluarkan ponselnya. “Sekarang Kelly agak sibuk. Terkadang dia juga akan lembur, jadi mohon bantuanmu untuk menjaga Yana dan juga Kelly. Aku akan transfer 200 juta untukmu sebagai bayarannya!”Linda melambaikan tangannya. “Gaji yang diberikan Kelly untukku sudah cukup tinggi. Kamu nggak
“Ah?” Linda terdiam sesaat, lalu bergumam, “Iya, Sonia!”Kelly mengangguk, kemudian mengajak Linda untuk makan bersama.Setelah selesai makan, Kelly mengirim pesan kepada Sonia. [ Semalam aku dan Ranty minum kebanyakan. Kamu yang bayar, ya? Berapa? Biar aku transfer kamu. Semalam aku janji mau traktiran! ]Sonia membalas dengan cepat.[ Bukan aku, seharusnya Kak Jason. ]Kelly tertegun sejenak ketika membaca pesan itu.[ Semalam … dia juga datang? ][ Emm, dia datang bersama Reza. ]Tadinya Kelly ingin menghubungi Jason untuk bertanya berapa tagihan makan semalam. Namun setelah dipikir-pikir, dia pun mengurungkan niatnya.Selesai makan, Kelly berangkat kerja. Dia menaiki kereta bawah tanah seperti biasanya. Hanya saja, dia tidak kelihatan bersemangat seperti biasanya lagi. Mungkin, ini adalah hari terakhir Kelly bekerja di perusahaan.Setelah memasuki perusahaan dan duduk di depan meja kerja, Kelly semakin tidak tega lagi. Dia sangat menyukai pekerjaannya. Semua desainer di perusahaan
Sebelum Herry memecatnya nanti, Kelly berniat melemparkan surat pengunduran diri ke arah pria itu lebih dulu, lalu mengatakan bahwa dia ingin mengundurkan diri. Dengan tekad bulat, Kelly pun mengetuk pintu."Masuk!" Terdengar suara Herry dari dalam.Kelly membuka pintu dan berjalan masuk. Pandangannya langsung tertuju pada Levis. Masih ada bekas luka di wajahnya dan tatapannya terlihat muram. Hanya saja ketika melihat Kelly, dia segera menunduk."Kelly, masuklah!" ucap Herry dengan nada ramah dan penuh kehangatan.Kelly terkejut dengan sikap Herry yang tiba-tiba berubah. Dia berjalan masuk, lalu melihat seorang pria duduk di sofa.Hari ini, Jason tidak mengenakan setelan. Sebaliknya, dia mengenakan sweter tipis berwarna abu-abu muda dengan kerah tajam. Pakaian itu membuatnya terlihat lebih elegan dan berwibawa, seperti seorang pangeran dari lukisan."Kelly, duduklah!" ucap Herry sambil menuangkan segelas air untuknya. Kemudian, dia memperkenalkan Jason dengan berujar, "Ini Pak Jason. A
Kelly akhirnya berucap, "Makasih, Pak Jason!" Kalau dia masih berpikir kemunculan Jason di sini adalah kebetulan, itu artinya dia sengaja menutup mata.Wajah tampan Jason menampilkan senyuman samar. Dia membalas, "Kamu sudah bilang itu tadi."Kelly berujar pelan sambil menunduk, "Sebenarnya hari ini aku berniat untuk mengajukan pengunduran diri."Jason menatap wajah Kelly yang polos dari samping, lalu berbicara dengan lembut, "Jangan salah paham. Menurutku, sayang sekali kalau kamu mengundurkan diri begini.""Orang berengsek seperti Levis cukup dikasih pelajaran saja. Tidak perlu sampai mengorbankan pekerjaan yang kamu cintai karena dia," tambah Jason.Hati Kelly sedikit tersentuh. Dia membalas sambil mengangguk, "Bagaimanapun, aku benar-benar berterima kasih padamu.""Kalau mau berterima kasih, buatlah desain sebaik mungkin. Aku akan menantikannya," respons Jason seraya tersenyum."Aku pasti akan berusaha keras!" balas Kelly.Jason menimpali, "Tapi, jangan terlalu memaksakan diri. Seb
Kelly berujar, "Sampai jumpa!"Setelah menutup telepon, Kelly tidak terlalu memikirkan apa yang dikatakan Kenneth dan mulai sibuk dengan pekerjaannya pada siang itu.....Ranty terbangun dengan kepala yang masih pusing akibat mabuk berat. Di siang hari, suara dering telepon membangunkannya.Usai memeriksa ponselnya, Ranty melihat ada lebih dari 10 panggilan tak terjawab. Sebagian besar tentang urusan kantor. Selain itu, ada juga pesan dari Sonia dan Kelly.Ranty membalas pesan satu per satu, lalu duduk di ranjang dan mencoba mengingat bagaimana dia bisa pulang tadi malam.Ingatannya agak kabur, tetapi dia samar-samar ingat bahwa dia sempat bangun di tengah malam untuk mandi dan juga membersihkan riasannya.Bahkan dalam keadaan mabuk, Ranty tetap ingat untuk membersihkan wajahnya. Itu sungguh luar biasa.Setelah membasuh wajah, kepalanya sedikit lebih jernih. Ketika membuka pintu, dia melihat Jeansen sedang menyiapkan makanan di meja makan.Ekspresi Ranty langsung berubah dingin. Dia be
Matias bertanya sambil memicing, "Kamu lagi menantangku?"Jeansen menjawab dengan tegas, "Bukan. Ranty sudah putus denganmu. Aku punya hak untuk mengejarnya dan aku akan mencintainya lebih darimu!"Matias menyeringai dingin sebelum membalas, "Mencintainya lebih dariku? Kamu tahu seberapa besar aku mencintainya, tapi berani bilang bisa lebih?"Jeansen merespons, "Aku tidak tahu. Tapi, aku tidak akan membuatnya selalu waspada karena wanita lain. Aku tidak akan membuatnya marah. Kalau dia marah, aku akan segera menenangkannya dan minta maaf.""Aku akan memastikan dia tidak merasa khawatir. Aku akan selalu mencintainya, memanjakannya, dan menantikan untuk nikah dengannya. Seumur hidup ini, aku cuma akan baik padanya!" jelas Jeansen.Ranty kaget mendengar ucapan Jeansen sehingga menatapnya. Di sisi lain, tatapan Matias menjadi makin suram.Matias menimpali, "Banyak pria yang mau mengejarnya, tapi dia cuma akan menjadi milikku seumur hidup ini!""Kamu benar!" Ranty tiba-tiba berbicara, tetap
Matias menambahkan, "Satu lagi. Kalau kamu berani minum lagi, aku sendiri yang akan menyeretmu pulang dan menghukummu tiga hari sampai kamu tidak bisa bangun dari ranjang!"Setelah itu, Matias menunggu sejenak. Berhubung tidak ada suara dari dalam, dia pun berbalik dan pergi.Di dalam kamar, Ranty duduk di lantai sambil bersandar pada pintu. Begitu mendengar suara pintu tertutup, air mata yang ditahannya akhirnya jatuh mengalir deras dari matanya. Dia menatap langit-langit dan membiarkan air matanya mengalir tanpa henti.....Sabtu pagi, Sonia sedang mengajar Tandy. Sewaktu istirahat, Tandy berujar, "Senin sore, ada pertemuan orang tua. Orang tuaku tidak ada di rumah, jadi kamu saja yang datang."Sonia menatapnya, lalu bertanya, "Pertemuan orang tua untuk apa?"Tandy menjawab dengan tenang, "Aku juara pertama olimpiade matematika satu kota. Guru mau mengadakan acara penghargaan untuk memotivasi murid lain."Sonia memutar matanya sebelum bertanya, "Juara pertama? Dari atas atau bawah?"
Setelah selesai mengajar, Sonia pergi ke lantai atas untuk mencari Reza. Dia mengetuk pintu dan masuk. Sonia melihat Reza sedang duduk di belakang meja dekat jendela sambil membaca buku.Saat melihatnya masuk, Reza bertanya sambil tersenyum, "Kenapa harus ketuk pintu? Masih anggap dirimu orang luar?"Sonia membawa semangkuk sup sarang walet dengan gula batu, lalu meletakkannya di atas meja. Ekspresinya lembut dan tenang ketika berujar, "Bibi yang suruh orang mengantarkan ini, minumlah!"Reza membalas sambil tersenyum, "Maksud Ibu itu supaya kesehatanmu terjaga dengan baik, biar dia bisa segera punya cucu. Kalau dia tahu sup yang dimasaknya setiap kali diminum olehku, pasti dia bakal marah dan tidak mau bicara sama aku lagi."Sonia menimpali, "Nggak akan. Aku yang minta kamu minum. Kalau mau marah, dia seharusnya marah padaku."Reza menggenggam tangannya, lalu menariknya agar duduk di pangkuannya. Pria itu melingkarkan kedua tangan di pinggang Sonia yang ramping dan memberi tahu, "Dia m
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak
Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me