Ekspresi Regan langsung berubah. Dia spontan menarik napas dalam-dalam, menatap Kase dengan terbelalak lebar.Hallie juga merasa syok. Namun, dia tidak berdiri untuk menghentikan langkah Kase.Regan berkata dengan sedikit gugup, “Sebenarnya apa yang ingin kalian ketahui?”“Obat apa yang Rayden berikan kepada Ruila?” tanya Kase, “Bagaimana kondisinya sekarang?”“Sejenis obat baru. Dengan menggunakan obat itu, dia pun akan larut dalam memori rasa sakit, kemudian menyebabkan kematian pada otaknya!” Regan menyadari bahwa Kase sangat sadis. Itulah sebabnya dia langsung berterus terang.Kase segera bertanya, “Bagaimana dengan si Ruila?”“Kalau obat itu digunakan pada tubuh orang biasa, biasanya hanya membutuhkan tiga hari dari awal rasa sakit hingga kematian,” jelas Regan, “Tapi, sepertinya Ruila menguasai seni bela diri dan memiliki tekad yang kuat. Mungkin efeknya akan bertahan lebih lama. Inilah alasan dia dipilih sebagai objek percobaan.”“Hanya saja, paling lama lima hari saja. Pada akh
Regan menoleh, lalu berkata dengan tersenyum, “Tidak, setidaknya nyawaku tidak akan dalam bahaya. Mereka masih membutuhkanku!”Hallie merasa tenang. “Jangan tinggal di sini. Kase bisa bantu kita untuk pergi dari sini. Kamu pergi bersama kami saja!”Regan menggeleng dengan perlahan. “Setelah datang ke Istana Fers, aku tidak mungkin bisa pergi lagi. Kamu pergi saja, jangan tinggal di sini. Aku sudah mengecewakanmu. Lupakan aku!”Air mata Hallie kembali menetes. “Kenapa bisa jadi seperti ini?”Namun, Regan malah tidak mengatakan apa pun. Dia membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi.Kase berjalan keluar, lalu menepuk-nepuk pundak Hallie. “Jangan menangis lagi. Dia memang tidak mungkin bisa meninggalkan Istana Fers lagi. Kamu anggap dia sudah mati saja!”Kali ini, suara tangisan Hallie semakin kuat lagi.Kase juga merasa penat. Tentu saja dia merasa penat karena sedang marah terhadap dirinya sendiri! Jadi, dia tidak memiliki suasana hati untuk menghibur Hallie. Dia pun berjalan pergi.Malam
Sonia membuka matanya dengan perlahan, berusaha untuk beradaptasi dengan cahaya lampu putih di atas yang mencolok mata. Beberapa saat kemudian, dia mengulurkan tangannya mencabut jarum suntikan obat bius di lengan perawat. Dia pun segera mengangkat tangannya melemparkannya ke kamera CCTV.Prang! Kamera CCTV tertusuk jarum suntikan obat bius. Lampu merah yang berkelap-kelip di atasnya padam dalam seketika.Sonia sangat lemas. Dia memejamkan matanya sejenak, baru duduk di tempat. Dia mencabut semua selang dan kabel mesin, lalu menuruni ranjang.Kedua kakinya gemetar. Keringat dingin membaluti tubuh Sonia. Dia juga tidak tahu sudah berapa lama dirinya pingsan, juga tidak tahu apa yang sudah terjadi. Dia hanya merasa tubuhnya sangat capek, tenaganya pun terkuras setengah. Rasa sakit di kepala bagai ada sedang dipaku saja.Sonia melepaskan pakaian suster, lalu mengenakannya. Setelah itu, dia membaringkan suster di tempat tidurnya tadi. Sonia mengenakan masker, lalu berjalan keluar ruangan.
Rayden menatap Sonia yang pingsan dengan dingin, lalu menatap ke sisi Kase. “Sebagai penerus Keluarga Milana, sepertinya Tuan Kase suka sekali melakukan sesuatu sesuai dengan suasana hatimu.”Tatapan Kase sangat dingin. “Aku sudah menduduki posisi pewaris. Kalau aku masih nggak bisa berbuat sesuai dengan keinginanku, sepertinya nggak ada artinya untuk menjadi seorang penerus!”Rayden melirik pengawal di belakang Kase. “Kamu bahkan mengerahkan pengawal unggul dari Keluarga Milana. Apa Ruila begitu penting bagimu?”Dengan ekspresi tegas, Kase menjawab, “Ruila adalah orang yang aku serahkan padamu. Sekarang kontraknya belum ditandatangani, perjanjian dibatalkan. Aku akan membawanya pergi!”Rayden mengangkat kepalanya. “Aku sudah pernah bilang, dia nggak bisa membawanya pergi. Selamanya dia akan tinggal di sini!”“Kalau begitu, coba saja!” Kase tersenyum arogan.Rayden mengangkat tangannya. Pengawal di belakangnya menekan tombol remote. Tiba-tiba keempat sisi dinding berputar menunjukkan t
Kase langsung mengangkat kepalanya. “Raja Bondala?”“Iya!” Ekspresi bawahan kelihatan serius. “Selama ini Raja Bondala menguasai Kota Hondura dengan kekuatannya yang luar biasa. Kabarnya, dia sudah menghancurkan banyak kekuatan militer di Tritop!”Kase tampak terkejut. "Pantas saja Rayden perginya buru-buru! Ternyata kedatangan Raja Bondala!Kase mengerutkan keningnya tada dirinya merasa bingung. “Apa belakangan ini ada konflik antara Tritop dan Raja Bondala?”Bawahan itu menggeleng. “Tidak ada!”Kase membalas, “Oke, aku mengerti. Kamu pergi amati gerak-gerik Rayden dan Raja Bondala. Kalau ada apa-apa, segera beri tahu aku.”“Iya!” balas bawahan dengan hormat, lalu meninggalkan tempat.Hallie yang berada di samping mendengar dengan bingung. “Siapa si Raja Bondala?”Kase menceritakan secara ringkas kondisi Tritop kepada Hallie.Saat ini, Benua Delta dikuasai oleh tiga kekuatan. Yang pertama adalah pemimpin yang menguasai wilayah barat laut di Ansari. Yang kedua adalah Tritop yang mengua
Tatapan Rayden berubah muram. Dia cukup merasa syok. “Ruila malah bisa bangun!”“Iya, bahkan Profesor Zar juga merasa syok!”Rayden berkata dengan nada sinis, “Kenapa Regan bisa membantu Ruila?”“Dia tidak mengatakannya.” Winston berkata, “Profesor Zar mengusulkan untuk mengurungnya di dalam gudang pendingin.”“Sementara tidak usah dulu. Aku masih memerlukannya,” ujar Rayden.“Baik!” balas Winston dengan langsung.Suara Rayden terdengar muram. “Kita kesampingkan masalah Ruila dulu. Awasi dia, jangan sampai dia meninggalkan Istana Fers. Kita selesaikan masalah Raja Bondala dulu!”Kening Winston berkerut. “Raja Bondala tidak memberi kita respons apa pun. Anggotanya sudah menguasai Hondura, bahkan semakin meluas lagi. Tidak lama kemudian, bisa jadi mereka akan menyerang Istana Fers! Sementara ini kita masih tidak tahu tujuan mereka. Kepala Tritop ingin bicara langsung dengan Raja Bondala, tetapi ajakannya malah ditolak!”Rayden melihat langit gelap di luar sana. Terlintas rasa bingung di
Tak lama kemudian, pelayan mengantar makanan. Hallie mengikuti pelayan itu. Hallie bertanya dengan ekspresi terkejut, "Sonia, kamu tidak apa-apa, 'kan?"Sonia bangkit, lalu menggeleng. Namun, dia merasa pusing. Sonia pun memejamkan mata untuk menenangkan dirinya.Hallie yang khawatir berucap, "Apa kamu tidak enak badan? Kamu disuntik obat eksperimen. Butuh waktu untuk pulih. Sebaiknya kamu makan dulu.""Oke," sahut Sonia. Dia duduk di samping kereta dorong sambil mencium aroma makanan. Sonia merasa lebih rileks.Hallie mengambil semangkuk sup jamur, lalu memotong daging sapi dan mengambil sayur untuk Sonia. Dia menjelaskan, "Sonia, apa kamu berselisih dengan Kase? Tapi, kali ini memang dia yang menyelamatkanmu."Sonia hanya makan dan tidak berbicara. Melihat Sonia hanya terdiam, Hallie tidak melanjutkan perkataannya lagi. Dia menyuruh Sonia menghabiskan makanannya terlebih dahulu.Setelah Sonia selesai makan, Hallie beres-beres sembari berkata, "Kamu istirahat dulu. Aku mau pergi kerja
Sonia berujar dengan dingin, "Aku takut ada racun!""Kalau begitu, aku minum supnya," balas Kase. Dia langsung meminum sup di depan Sonia, lalu bertanya, "Apa sekarang kamu sudah tenang?"Sonia bertanya balik, "Ada urusan apa kamu datang kemari?"Kase memberikan kartu berwarna emas kepada Sonia dan menyahut, "Aku kembalikan ini padamu. Untung ada kartu ini, jadi aku bisa lebih mudah menyelamatkanmu."Sonia menimpali seraya mengernyit, "Ini bukan kartuku."Sonia mendapatkan kartu berwarna hitam dari staf penelitian. Dia baru tahu kartu di Kastil Fers dibagi menjadi 5 jenis. Yang paling rendah adalah kartu berwarna putih yang dipakai para pelayan.Yang lebih tinggi adalah kartu berwarna hitam, perak, emas, dan emas tua. Makin tinggi tingkatannya, makin besar kekuasaan yang dimiliki pemilik kartu. Sementara itu, Kase memegang kartu berwarna emas.Kase mengangkat alis dan menanggapi, "Bukan kartumu? Jelas-jelas aku menemukannya di bawah tasmu.""Di bawah tasku?" tanya Sonia. Dia berpikir s
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia