Setelah Kelly berjalan keluar restoran, langit pun sudah gelap, hujan masih belum berhenti. Rintik-rintik hujan menetes di tubuh Kelly, membuatnya merasa kedinginan hingga menggigil.Kelly tidak mengenakan payung dan juga tidak menaiki taksi. Dia pulang ke tempat tinggalnya dengan berjalan kaki.Banyak pejalan kaki yang hilir mudik dan banyak juga mobil yang lalu lalang. Hanya saja, semua orang memiliki kegundahan masing-masing. Jadi, tidak ada yang peduli dengan Kelly yang kehujanan itu ….Raut wajah Kelly tampak memucat dan tatapannya juga tampak linglung. Dia bagai sudah kehilangan semangat hidupnya saja.Mengenai masalah Chelsea sebelumnya, Yvonne memaksa Kelly untuk menandatangani surat permohonan maaf dari keluarganya Chelsea. Kelly merasa bersalah pada anggota keluarganya jika tidak menandatangani surat itu!Sekarang Yerin malah memaksa Kelly untuk mengkhianati Jason. Apabila Kelly tidak bersedia, dia secara tidak langsung akan menjadi perenggut nyawa ibunya!Kenapa semua masala
Kelly menaiki taksi bergerak menuju rumah sakit swasta di dekat restoran tempat ibunya bekerja. Saat ini tampak seorang pelayan restoran dan juga Yerin berdiri di dalam kamar pasien.“Ibu!” Kelly langsung berlari ke sisi ranjang. Dia terlihat sangat panik.Dokter memasuki ruangan, lalu bertanya, “Siapa anggota keluarganya Sandora?”“Aku!” Kelly segera berdiri. “Gimana kondisi ibuku?”Dokter yang mengenakan jubah putih melihat hasil laporan di tangan sambil menjelaskan, “Pasien sudah berhasil diselamatkan. Sebentar lagi pasien akan menyadarkan diri. Hanya saja, kondisi pasien sudah tidak optimis, perlu segera dioperasi. Semakin cepat melakukan operasi, semakin besar kesempatan untuk sembuh. Kalau ditunda lagi, sepertinya kecil kemungkinan nyawa pasien bisa diselamatkan lagi!”Ketika Kelly yang sedang sakit mendengar ucapan dokter, raut wajahnya spontan memucat. Dia terus mengangguk dengan kepanikan.Rekan kerja Sandora sudah meninggalkan rumah sakit. Saat ini Kelly duduk di samping ranj
Setelah mereka berdua kembali ke rumah, Sonia memasukkan belanjaan Kelly ke dalam kulkas. Dia menyuruh Kelly untuk beristirahat di sofa. Sonia akan mengukur suhu badannya. Untung saja, panasnya sudah turun.Tak lama kemudian, pelayan hotel datang untuk mengantar makanan, ada enam jenis sayuran dan satu jenis sup. Semuanya sangat hambar.Reza beralasan Kelly sedang sakit, ingin Sonia makan makanan yang agak polos.Kali ini, Sonia juga tidak berkomentar lain. Dia mencedok sop obat iga untuk Kelly dan juga dirinya.Kelly bertanya, “Gimana pekerjaanmu di lokasi syuting? Apa ada yang mempersulit kamu?”Gina adalah artis papan atas. Semua orang di lokasi syuting pasti akan menyanjungnya. Jadi, Kelly khawatir Gina akan mempersulit Sonia.“Nggak, semuanya baik-baik saja!” Sonia menelan brokoli, lalu membalas dengan tersenyum ringan.Belakangan ini, syuting memang agak lancar. Jivan tidak datang berkunjung dan orang-orang pun jarang bergosip. Siska dan Gina juga tidak mencari gara-gara terhadap
Selesai Siska syuting, dia pergi mencari Gina yang sedang minum kopi. “Kak Gina, Sonia sudah datang. Dia lagi ngobrol sama cowok yang namanya Darren. Mereka berdua kelihatannya mesra banget. Sebenarnya aku cukup salut sama dia. Dia selalu bisa didekati banyak cowok.”Gina meletakkan cangkir kopi di tangannya, lalu mengambil buku skenario untuk menghafal dialognya. “Namanya dia hebat.”“Dia memang hebat!” Siska mengangkat-angkat bahunya, lalu mendekatkan diri ke sisi Gina. “Tapi aku tahu ada seseorang yang bisa menghadapinya!”Gina mengangkat keningnya dan tidak berbicara.Siska pun melanjutkan dengan tersenyum, “Nancy!”Kesan Nancy tidaklah bagus di hati Gina. Padahal aktingnya juga biasa-biasa saja, temperamennya malah buruk sekali. Dia lalu bertanya dengan perlahan, “Kalian berdua kenal?”“Nggak kenal, tapi asalkan aku minta tolong sama Nancy, Sonia pasti bisa diusir dari lokasi syuting!” ucap Siska dengan yakin.Gina berkata dengan tersenyum, “Memangnya Nancy sehebat itu?” Kemudian,
Saat ini, Siska baru berbicara dengan perlahan, “Ini sudah cerita lama. Saat itu, aku dan Pak Nathan janjian makan bareng Tuan Melvin di Nine Street Mansion. Tuan Melvin datang bersama Sonia. Hubungan mereka berdua kelihatannya akrab sekali. Tuan Melvin bahkan minta toko dessert Keluarga Jatmadi untuk Sonia hanya karena Sonia suka makan yang manis-manis.”Tiba-tiba Nancy kepikiran sosok wanita di toko dessert. Dia pun bertanya dengan menyipitkan matanya, “Flower Garden Bakery?”Siska mengangguk. “Iya, benar.”Seketika rasa cemburu langsung tumbuh di hatinya. Dia merasa geram dan juga kesal. Hanya saja, Nancy menunjukkan ekspresi tidak peduli, lalu berbicara dengan tersenyum sinis, “Waktu itu aku masih belum jadian sama Melvin! Meski dia pernah jadian sama Melvin, bukankah dia sudah jadi masa lalu Melvin!”Siska pun membalas dengan tersenyum, “Waktu itu, Tuan Melvin baik banget sama Sonia. Hanya saja, semua itu memang sudah masa lalu. Kamu juga nggak perlu masukin ke hati.”“Emm.” Nancy
Meski Delon merasa sangat marah, dia tetap memasang senyum manis di atas wajahnya. “Kalau begitu, coba aku nanya Sonia dulu.”Delon langsung bertanya pada Sonia, “Sonia, gimana kalau kamu jadi asistennya Nancy dalam beberapa hari ini?”Sonia membalas dengan dingin, “Maaf, aku punya kerjaanku sendiri.”Selesai berbicara, Sonia langsung berjalan pergi.Nancy menatap bayangan punggung Sonia dengan tatapan kaget. “Berani-beraninya sok hebat di hadapanku?”Delon langsung berkata, “Sonia nggak pernah jadi asisten artis. Dia nggak ngerti aturan. Ditambah lagi dia sangat keras kepala, dia pasti nggak bisa melayanimu. Aku akan carikan asisten lain untukmu. Aku jamin kamu pasti menyukainya.”Nancy menggeleng dengan wajah sinis. “Aku nggak mau orang lain. Aku cuma mau Sonia jadi asistenku. Pokoknya, kalau dia nggak mau layani aku, aku nggak mau syuting lagi!”Lagi-lagi, Delon memaki dalam hati. Hanya saja, dia terpaksa mengucapkan kata-kata halus. Setelah dibujuk dalam waktu panjang, Nancy masih
Mereka berdua pun sudah tiba di ruang rias Nancy. Delon membawa Sonia ke dalam, lalu berkata dengan tersenyum lebar, “Nona Nancy, Sonia akan jadi asistenmu. Ini pertama kalinya dia jadi asisten artis. Kalau ada yang salah, jangan marahi dia, ya! Kasihan!”Nancy pun tersenyum menatap Delon. “Pak Delon perhatian banget sama seorang asisten?”Sepertinya tersimpan makna tersirat di dalam ucapan Nancy. Sonia menatap Nancy dengan raut wajah datar dan tidak berbicara.Delon segera menjawab, “Ini perintah dari Pak Nathan. Sonia cukup berbakat dalam dunia desain. Pak Nathan sangat mengaguminya.”Delon sengaja berbicara seperti ini agar Nancy tidak memperlakukan Sonia dengan keterlaluan.Nancy berkata dengan tersenyum, “Oke, aku mengerti!”Kemudian, Delon memerintah Sonia, baru pergi sibuk dengan pekerjaannya sendiri.Masih ada dua asisten lain di sisi Nancy. Mereka sedang membantu Nancy untuk mengganti pakaiannya, lalu siap-siap untuk syuting. Nancy melirik Sonia dan berkata, “Jangan cuma berdi
“Kamu pergi sana. Nanti kalau ada perlu, aku baru panggil kamu.” Nancy melambaikan tangannya dengan tidak sabaran.Sonia berjalan meninggalkan mereka. Kemudian, dia pergi mengambil nasi kotak. Hanya saja, nasi kotak sudah tidak bersisa lagi.Waktu istirahat makan siang sudah berlalu. Sonia bahkan tidak sempat untuk makan di restorannya Yandi lagi. Jadi, pada akhirnya Sonia tidak sempat untuk makan.Sonia kembali ke tempat duduknya untuk melukis sketsa. Darren pun datang menyerahkan nasi kotak kepadanya. “Ini aku simpan buat kamu. Aku baru panasi. Cepat dimakan!”Sonia pun tidak sungkan lagi. Dia langsung mengambilnya. “Terima kasih!”Darren duduk di samping Sonia, lalu berkata dengan mengerutkan keningnya, “Bukannya aku suruh kamu jaga jarak sama Nancy? Kenapa kamu malah jadi asistennya?”“Dia bersikeras ingin aku jadi asistennya,” jawab Sonia sambil makan dengan perlahan.“Semuanya juga tahu kalau dia ingin persulit kamu. Dia sudah gila, ya?” Darren merasa kesal. “Sepertinya dia meman
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia