Bondan dan Jason sedang minum di Altena. Ketika melihat video yang dikirim, dia pun melihat sebanyak dua kali, baru memberi tahu Jason. “Dia itu Sonia, ‘kan?”Cahaya lampu di dalam bar remang-remang. Ditambah lagi, cara berpakaian Sonia yang sangat seksi. Jika bukan karena wajah yang sangat mirip itu, dia juga tidak percaya wanita itu adalah Sonia!Jason mengerutkan keningnya. Dia berpikir sejenak, lalu mengirim video ke grup bersama mereka. Dia mengetik.[ Sonia, ini kamu, ya? Keren sekalI! Apa kamu butuh bantuan? ]Jason tahu Sonia pasti tidak bisa membaca pesan saat ini. Tentu saja, Jason mengirim pesan itu bukan untuk diperlihatkan kepada Sonia, melainkan diperlihatkan kepada Reza! Jason ingin tahu apakah dia sudah melepaskan Sonia atau belum!…Saat ini Reza sedang makan malam di rumah. Gina juga sedang bersamanya.Belakangan ini, frekuensi kedatangan Gina ke rumah Reza semakin tinggi saja. Tadi siang dia menyuruh orang mengirim daging sapi dari luar negeri ke rumah Reza. Jadi, Ly
Saat mereka berdua tiba di dalam bar, tampak ada mobil polisi berhenti di depan sana. Reza menuruni mobil, lalu berjalan ke dalam dengan cepat.Situasi di dalam bar sangatlah berantakan. Sonia dan Ranty sedang duduk di sofa. Mereka sedang diinterogasi oleh beberapa polisi. Sementara, di samping mereka berbaring belasan lelaki yang sedang merintih kesakitan. Dari penampilan mereka, dapat diketahui bahwa cedera mereka tidaklah ringan!Reza tidak berjalan maju. Dia hanya melihat dari kejauhan. Si wanita mengenakan topi bebek menunjukkan setengah wajah indahnya. Dia menunduk duduk dengan tenang di sana. Hanya Ranty saja yang sibuk menjelaskan kepada pihak kepolisian.Sonia mengenakan kaus pendek memamerkan bagian perutnya, ditambah lagi dengan rok super mini yang memamerkan kedua kaki langsing dan panjangnya. Reza yang melihat pun spontan menjadi murung.Penampilan apa itu?Kenapa Sonia berpakaian seperti ini di klub? Apa yang ingin dia lakukan?Sebenarnya Sonia memang sudah liar dari dulu
“Ahh!” Riandy memegang kepalanya. Kemudian, dia berlutut di lantai dan menjerit kesakitan.Polisi lekas menoleh. Saat ini, mereka masih belum bisa memastikan identitas Ranty. Mereka pun tidak berani berbicara kasar terhadap Ranty, apalagi di hadapan Jason. Dia hanya berkata, “Sudah, cukup, ya!”Ranty melempar sisa setengah botol alkohol di tangannya. Dia melihat ke sisi polisi yang berbicara. “Apa kalian tahu berapa banyak wanita yang pernah dia goda? Kalian malah membelanya?”Raut wajah polisi langsung berubah pucat. Dia tidak berani berkata apa-apa lagi.“Ayo cepat pergi!” ucap polisi yang sedang menahan Riandy dan yang lain.Riandy menutup luka di kepalanya, lalu melirik Ranty dan Sonia dengan dingin. Si kepala tim juga berjalan kemari. Dia berkata terhadap Sonia dan Ranty, “Mohon kalian berdua ikut kami ke kantor polisi!”Ranty berkata dengan tersenyum, “Boleh, tapi aku minta tolong yang cepat, ya. Jangan ganggu jam tidur kesayanganku!”Kepala tim tidak tahu harus berkata apa lagi
Johan mengangguk. “Baiklah kalau begitu. Nanti aku telepon kamu lagi.”“Emm.” Gina mengangguk dengan terisak-isak.Orang-orang mulai meninggalkan bar. Hanya tersisa beberapa polisi yang sedang mengambil barang bukti dan juga manajer yang sedang diinterogasi.Seorang polisi berkata pada polisi yang lain, “Ini ponsel dari kedua wanita tadi. Mereka meninggalkannya. Aku antar ke kantor polisi dulu.”Begitu polisi datang, dia langsung menyita ponsel Sonia dan Ranty. Ponsel Riandy dan yang lain sudah dibawa pergi oleh petugas kepolisian yang lain. Sekarang mereka malah lupa mengembalikan ponsel Sonia dan Ranty.Si polisi berjalan keluar dengan membawa ponsel tersebut. Gina mengenakan masker berjalan menghampirinya. “Halo, aku temannya Sonia. Apa kamu bisa bawa aku ke kantor polisi?”Gina datang bersama Reza. Sekarang semuanya sudah pergi. Jadi, si polisi berkata dengan tersenyum, “Tentu saja boleh! Silakan ikuti aku.”Mereka berdua menaiki mobil polisi kembali ke kantor polisi. Polisi mengen
Tak lama kemudian, anggota Keluarga Zarcasi telah tiba.Ayah Riandy, Liam Zarcasi, adalah sekretaris dari kepala lurah yang memegang sedikit kekuasaan. Dia pergi ke ruang interogasi untuk menemui putranya. Menyadari putranya dipukuli hingga babak belur, amarahnya langsung membeludak. “Memukul seperti ini hanya karena ingin melindungi diri? Coba aku lihat bagaimana luka yang dialami pelaku pemukulan?”Kapolres berkata dengan suara datar, “Pak Liam, harap tenang. Sekarang ada Tuan Jason yang menjadi perwakilan dari pihak korban. Kamu bisa berdiskusi dengannya.”“Tuan Jason?” Ketika mendengar nama itu, jantung Liam langsung berdebar kencang. Setelah bertemu dengan Jason, amarah di hatinya pun telah menghilang entah ke mana.Setengah jam kemudian, Jason keluar bersama Sonia dan juga Ranty.Bondan berdiri. “Kalian baik-baik saja, ‘kan?”Jason sengaja melirik Reza sekilas, lalu membalas dengan tersenyum, “Tidak apa-apa, kamu sudah boleh pergi!”Semua orang berjalan pergi. Gina menyadari Reza
Gina berjalan menghampiri Reza, lalu tampak bercak darah di lengan dan tubuh si lelaki. Gina tahu tebakannya tidak salah. Tiba-tiba hatinya terasa lara. Dia menatap lelaki di hadapannya dengan tersenyum dingin.“Reza, kamu rendahan sekali!”Tidak terlihat ekspresi apa-apa di wajah Reza. Dia melangkahkan kakinya berjalan ke sisi mobil. Terakhir kalinya! Mulai besok, Reza adalah Reza, Sonia adalah Sonia. Mereka berdua tidak ada hubungan apa-apa lagi!…Matias mengendarai mobil mengantar Sonia ke vila di Jalan Cempaka. Kemudian, dia baru mengantar Ranty pulang.Ranty memiringkan kepalanya untuk melihat Matias, lalu bertanya dengan tersenyum lebar, “Apa kamu marah?”“Nggak!” balas Matias dengan datar.Ranty mengelus kukunya yang sudah putus sembari mendengus dingin. “Sonia sudah putus sama Reza. Meski Sonia kelihatannya baik-baik saja, aku tahu sebenarnya dia sangat sedih. Dia suka menyimpan semuanya sendiri! Jadi, aku ingin bawa dia untuk hilangin penat. Awalnya, aku hanya ingin mengajak
Noah menatap kepala elang dalam beberapa saat dan ekspresinya seketika menjadi muram. Dia memalingkan kepalanya, lalu bertanya, “Dari mana kamu mendapatkan foto ini?”Gina bertanya, “Apa kamu kenal?”Ekspresi Noah sangatlah dingin. “Nggak kenal. Hanya saja ada sebuah organisasi rahasia yang bernama Aquila dengan simbol kepala elang juga. Aku lagi berpikir apakah ada hubungannya aplikasi itu dengan organisasi ini?”“Aquila?” Gina mengerutkan keningnya. “Organisasi apa itu?”Noah menjelaskan, “Sejenis organisasi seperti tentara bayaran, yang menjalankan misi dengan dibayar. Hanya saja, Organisasi Aquila hanya menjalankan misi legal. Mereka hebat sekali. Nggak ada satu pun misi yang pernah gagal di tangan mereka. Tentu saja, upah mereka tinggi sekali.”Gina merasa sangat aneh. Kenapa Sonia bisa memiliki aplikasi yang misterius ini? Jangan-jangan Gina sudah berpikir kebanyakan?Tiba-tiba Gina kepikiran sesuatu. Sebelum Johan kembali ke Jembara, setiap gerak-geriknya juga sangat misterius.
Gina menjawab dengan yakin, “Dia pasti akan membantuku!”…Keesokan harinya, saat Sonia kembali dari lari pagi, tampak Ranty sedang menunggunya di halaman.Di depan mobil balap merah terang, Ranty sedang bersandar di tubuh mobil. Dia menggoyangkan kantongan di tangannya, lalu berkata dengan tersenyum, “Kue isi telur kepiting, lumpia goreng, dan bubur daging. Semuanya makanan kesukaanmu!”“Terima kasih!” Sonia mengambil kantongan itu, lalu bertanya, “Mau makan bersama?”Ranty meregangkan tubuhnya. “Nggak usah, aku harus segera ke perusahaan. Coba lihat betapa baiknya aku sama kamu, semalam aku tidur jam satu. Pagi-pagi mesti ke perusahaan. Aku bahkan bela-belain beli sarapan kesukaanmu. Apa ada orang yang begitu mencintaimu seperti aku?”Terlintas bayangan seseorang di benak Sonia. Hatinya terasa sakit. Namun, dia berlagak tidak terjadi apa-apa, lalu berjalan ke dalam vila. “Terima kasih, pergi sana!”“Sadis banget, hmph!”Ranty mendengus, lalu berkata dengan tersenyum sambil membuka pi
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia