Sonia mencari sebuah penginapan. Bos tempat penginapan menyadari Sonia berasal dari luar kota, dia mengira Sonia datang untuk liburan. Dia pun terus bertanya apakah Sonia membutuhkan pemandu wisata.Tawaran ditolak Sonia dengan halus. Dia memesan semangkuk mi, lalu beristirahat di kamarnya.Berhubung tempat ini terpencil, tidak banyak wisatawan yang datang ke sini. Jadi, kamar-kamar di tempat penginapan ini banyak yang kosong. Saat masuk ke kamar, Sonia bisa mencium bau tidak sedap dari dalam ruangan.Bos segera membukakan jendela. Dia lalu berkata, âSudah lama nggak ada yang tinggal di kamar ini. Bau ini akan menghilang nantinya. Coba kamu ke sini, dari depan jendela dapat dilihat pemandangan indah Gunung Kurha. Kamar ini adalah kamar terbaik di sini.âSonia dapat memahami bahasa daerah Kota Mika. Dia melihat ke arah yang ditunjuk bos, lalu tampak gunung yang menjalar panjang dan kebun karet di bagian bawah gunung. Tadi baru saja turun hujan di sini. Pegunungan pun masih diselimuti o
Di Kediaman Herdian, Kota Jembara.Hari sudah larut malam. Saat Reza baru pulang, dia menerima sebuah panggilan. Dia melihat tampilan ponsel sekilas, itu adalah sebuah nomor aneh.Tatapan si lelaki menjadi dalam. Dia mengangkatnya, lalu berkata, âHalo!ââBagaimana kabarmu, Rubah?â ucap orang di ujung telepon.Raut wajah Reza spontan berubah muram. Setelah masuk ke dalam ruang baca, dia baru berkata, âMaduro?ââIni aku!â Suara si lelaki sangatlah kasar. âAku butuh bantuanmu.âReza kenal dengan Maduro ketika dia menjadi tentara bayaran. Mereka berdua pernah tinggal di dalam regu selama setengah tahun. Mereka pernah saling menyelamatkan satu sama lain.âKatakanlah!âSi lelaki berkata, âApa kebun karet di Kota Mika Negara Cendania adalah milikmu?âReza menyipitkan matanya. âApa yang ingin kamu lakukan?âKondisi Kota Mika yang berdekatan dengan Gunung Kurha sangatlah kacau lantaran merupakan perbatasan antara Negara Cendania dengan Nars. Banyak orang yang menyelundup ke tempat ini.Sejak Ke
Noah menahan lengan Gina. âBiarkan dia pergi!ââKenapa?â Gina menatap Noah dengan bingung.Raut wajah Noah berubah serius. âDemi membunuh Sonia, Brown bahkan memilih untuk turun tangan sendiri. Itu berarti Sonia sangat hebat dan juga orang yang ditakutinya. Lagi pula, bisa jadi dia sendirian nggak akan sanggup untuk membunuh Sonia.âGina semakin bingung dengan maksud ucapan Noah. Noah pun menjelaskan dengan tersenyum, âJadi, kita butuh bantuan Johan!âKali ini, akhirnya Gina mengerti maksud ucapan Noah. Raut wajahnya menjadi pucat. âTapi Johan akan dalam bahaya!ââDengan begitu, rencana kita baru akan berhasil!â Noah lanjut membujuk, âMasalah sudah berkembang ke tahap seperti ini. Kita juga sudah berkorban banyak. Jika ingin membuat Sonia selamanya tinggal di Gunung Kurha, aku rasa nggak masalah untuk mengorbankan satu dua nyawa! Terkadang kita harus menghalalkan segala cara supaya rencana kita bisa sukses!âRaut wajah Gina menjadi pucat. Tangan yang memegang ponsel pun gemetar. Dia s
Melvin memanggilnya, lalu hendak segera menuruni mobil. Namun, tangan yang hendak membuka pintu tiba-tiba terhenti.Ternyata Sonia pergi ke Kota Mika. Apa yang dia lakukan di sini? Seandainya Melvin pergi mencarinya, sepertinya Sonia akan melarikan diri lagi!Melvin berpikir sembari melihat bus di depannya.âŠSaat Sonia menaiki bus, di dalamnya sudah terdapat 5-6 penumpang. Mereka semua yang berpakaian pakaian adat mereka itu mengamati Sonia dengan penuh penasaran.Sonia membayar karcis, lalu mencari tempat duduk yang mendekati jendela.Bus masih belum bergerak. Si pasangan muda juga berlari memasuki bus. Setelah menemukan keberadaan Sonia, si wanita sengaja memalingkan wajahnya. Tentu saja, si lelaki tidak berani berbicara dengan Sonia lagi.Bus dijalankan. Sonia menurunkan topinya sambil memandang ke luar jendela.âŠSetelah bus tua jalan, Melvin baru menuruni mobil. Setelah dipikir-pikir, sepertinya Sonia berjalan keluar dari penginapan di samping ini. Dia pun berjalan ke sisi pengin
Setelah perjalanan sekitar setengah jam, pemandangan di dua sisi menjadi pemandangan kebun karet yang menyebar hingga ke kaki gunung. Luas arealnya diperkirakan mencapai puluhan ribu hektar. Saking luasnya, bahkan tidak kelihatan ujungnya.Setibanya di ujung jalan, dua penumpang menuruni mobil. Kemudian bus melanjutkan perjalanannya ke sebelah selatan.Di pertengahan jalan, Sonia pun melewati beberapa desa. Para penumpang berangsur-angsur menuruni bus. Bahkan pasangan muda itu juga turun di dekat jembatan kecil. Pada akhirnya, hanya tersisa Sonia sendirian di dalam bus.Desa Pelangi adalah sebuah desa yang paling dekat dengan kaki gunung. Boleh dikatakan bahwa desa itu dikelilingi oleh kebun karet. Ada 20-an penghuni di desa itu. Mereka semua juga bekerja di dalam kebun karet.Saat menjelang siang, bus berhenti tepat waktu di depan Desa Pelangi.Sonia menuruni kendaraan, lalu melirik sekeliling, baru berjalan memasuki desa.Desa ini sangat dekat dengan pegunungan. Curah hujan di sekita
Setengah jam kemudian, si wanita telah menyelesaikan masakannya. Dia mengundang Sonia untuk makan di dalam tenda.Makanan yang disajikan adalah nasi putih biasa dengan dua jenis sayuran. Satunya adalah sayur hijau ditumis polos dan satu lagi daging asap yang ditumis bersama dengan jamur. Makanan seperti ini sepertinya tergolong mewah di dalam desa ini.Sonia melihat hanya dirinya sendiri yang sedang makan. Dia melihat wanita yang menggendong anaknya sambil berkata dengan lembut, âMari makan bersama!âSi wanita segera menggeleng. Sepertinya dia takut Sonia tidak akan membayar jika mereka makan bersama.âAnggap saja aku traktir anak-anak ini. Kemarilah!â Sonia mendorong makanan ke tengah meja.Kali ini, si wanita baru membawa anak-anak kemari. Dia mengambil dua piring nasi putih, lalu duduk bersama dengan Sonia.Anak lelaki langsung mengambil sepotong daging asap. Setelah mengunyahnya, kedua matanya masih tertuju pada daging asap di atas piring.Sementara, si anak perempuan terus menyant
Sonia refleks menutup hidung dengan lengan pakaiannya, lalu mencengkeram wanita yang hendak melarikan diri. Dia segera menariknya ke dalam dapur. âBamm.â Terdengar suara banting pintu dengan kuat.Si wanita terkejut hingga sekujur tubuhnya merinding. Wajahnya juga berubah pucat. Dia melambaikan tangannya. âMasalah ini nggak ada hubungannya sama aku. Nggak ada hubungannya sama aku!âSonia melihat anak lelaki yang menangis kuat dan anak perempuan yang terkejut hingga terbengong melongo. Brown sengaja menyuruh wanita ini bersikap pilih kasih terhadap anak lelaki dan menganiaya anak perempuan agar Sonia mengenang kembali masa kecil suramnya. Dengan begitu, Sonia akan menurunkan kewaspadaannya.Hanya saja, tebakan Brown salah. Dia sudah tidak larut dalam masa kecil suram itu lagi. Sonia memang kasihan terhadap anak perempuan itu, hanya saja dia tidak akan lalai sama sekali.âMereka ingin bawa aku ke mana setelah aku pingsan? Gimana caranya kamu berhubungan dengan mereka?â tanya Sonia deng
Setelah mereka berdua mendekat, salah satu di antara mereka mengamati sekeliling dengan penuh waspada, sedangkan yang satu lagi menatap gadis yang berbaring di atas gerobak kayu.Salah satu orang berbicara dengan bahasa Inggris, lalu bertanya dengan kesal, âIni yang namanya Suki?âLelaki yang satu lagi melirik sekilas. âBisa jadi!ââApa yang Brown takutkan dari dia?â ucap si lelaki sambil meletakkan salah satu jarinya ke hidung Sonia. Dia ingin memastikan apakah Sonia masih hidup atau tidak.Saat jari tangan dijulurkan, tiba-tiba Sonia melebarkan matanya, langsung menebas pergelangan tangan si lelaki. Percikan darah menyembur ke mana-mana. Tangan si lelaki jatuh ke atas gerobak. Dia pun menjerit kesakitan.Sonia masih tidak menghentikan aksinya. Dia melompat ke atas pundak lelaki yang satu lagi, lalu menggunakan pisau yang dilumuri darah menancapkannya ke dalam dada si lelaki.Kedua mata si lelaki terbelalak. Dia tiba-tiba jatuh ke belakang. Sonia segera membalikkan tubuhnya dengan ges
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, âKamu masih belum pergi?âSeingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. âMana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.âHallie segera menggeleng. âYang satu ini sudah cukup mahal!âPramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, âBerapa harga perhiasan ini?âPramuniaga berkata, âAnggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!âHallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, âKalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!âMorgan tersenyum datar. âNona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.ââAku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!â Dania tersenyum lembut. âAsalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!âSetelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.âIni cantik sekali. Aku suka yang ini!â Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, âMaaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.âHallie melihat ke sisi Sonia. âSayang sekali, padahal benar-benar cantik!âSonia berkata kepada pramuniaga, âKeluarkan, biarkan dia mencobanya.âPramuniaga tidak kenal dengan Sonia. âMaaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.âHallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, âLebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!âJemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, âKita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?âRaut wajah Aska menjadi serius. âJemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?âJemmy mendengus. âJadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?âKening Aska berkerut. âKesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.âJemmy menghela napas. âAku takut kamu akan kecewa!âAska melambaikan tangannya. âSudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, âBesok aku akan pulang ke Kota Atria!âSonia mengangkat kepalanya dengan syok. âKamu tidak tunggu Bibi Julia?âJemmy menggeleng. âSetelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.âSonia tidak paham. âBukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?âMeskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, âkan?âAku tidak tahu!â Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, âBeberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.âSonia merasa syok. âTernyata begitu!âMorgan yang berada di samping berkata, âKali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!âSonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. âHari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.ââEmm!â Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, âKamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?âSonia menggeleng. âKalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.ââKalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,â ucap Reza, âKalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.âAska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. âKakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. âPakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.ââNggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!â balas Hallie dengan tersenyum.âNggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!â ucap Rose.âBukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?â Hallie tersenyum. âAku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.âSenyuman di wajah Rose langsung terkaku. âOh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.ââOke, maaf sudah merepotkanmu!â Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, âRose, apa kamu tinggal di sini?âRose membalas, âBukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, âOke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!âUsai berbicara, Sonia bergumam sendiri, âBisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!âRaut wajah Morgan langsung berubah muram. âApa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?âSonia berkata, âNggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!âMorgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. âReza sudah datang. Aku ke sana sebentar.âMorgan berkata, âAku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!âSonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. âPasti!ââPergi sana!ââEmm.âSonia berjalan ke sisi mobi