Share

Ingin Dihormati

Author: Caramelly
last update Last Updated: 2025-06-03 16:01:05

Sebelum Lizbeth berbicara, suara Lucien kembali terdengar. “Kamu menerimanya?” tanya Lucien pelan.

“Aku sedang mempertimbangkannya,” jawab Lizbeth. “Jika kamu tidak senang, aku akan menolaknya.”

Lucien melihat ke arah tangan Lizbeth yang kini memegangi sebuah kartu nama, yang Lucien yakini adalah milik Edward. Tanpa sepatah kata Lucien pergi begitu saja meninggalkan Lizbeth yang saat ini masih berdiri tempatnya.

“Dia marah,” gumam Lizbeth pelan. Lizbeth pun menghela napas, setelah itu Lucien tidak lagi terlihat di mata Lizbeth hingga pesta berakhir.

Selama pesta Lizbeth melihat mata yang memandangnya penuh ketidaksukaan. Mereka adalah keluarga dari pihak Lucien, yang tidak senang dengan kehadiran Lizbeth. Baik itu bibi dan pamannya, tetapi Lizbeth enggan peduli semua itu.

Setelah pesta usai, Lizbeth masuk ke dalam kamarnya. Dia baru saja berganti pakaian, Lizbeth tidak langsung tidur. Ia duduk di sebuah sofa jendela, menatap keluar sana.

Dari kejauhan terdengar suara pintu dibuka da
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Keputusanku Tidak Dapat Diubah

    Lizbeth menoleh ke arah Lucien. “Tentu.”Lucien menarik tangan Lizbeth, membawanya ke kamarnya. Lizbeth hanya mengikuti Lucien dalam diam, mereka masuk ke dalam kamar.Setelah satu jam berlalu, langit sudah hampir terang. Lucien memeluk Lizbeth erat, tetapi tidak satupun dari mereka yang tertidur. Lizbeth menepuk-nepuk pelan punggung Lucien.“Kamu bisa melewatinya— ibumu, dia pasti akan segera sadar.”Lizbeth menanamkan sifat positif pada Lucien. Jika dirinya ikut sedih, bagaimana dengan Lucien. Saat salah satu dari mereka menjadi lemah, salah satu dari mereka harus menguatkan.“Lilibeth,” panggilnya dengan suara yang lembut.“Ya ….”“Saat melihat ibumu sakit— menyaksikan detik terakhirnya—” bibir Lucien bergetar hebat.Deg!Lizbeth membelalak, tidak menyangka Lucien akan menanyakan hal sepahit ini. Mengorek kembali luka lama, yang sudah hampir dia lupakan.“Saat itu, duniaku terasa hancur. Ada rasa tidak rela, karena banyak hal yang belum bisa aku berikan dan lakukan bersamanya. Aku

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Bisakah Kamu Tetap Di Sisiku?

    Lizbeth terdiam sesaat. Hari itu dia pernah berpikir, bahwa semua itu bagian dari skenario Victoria untuk menyingkirkannya. Jika bukan Victoria, lalu siapa lagi yang menginginkan kematiannya? Lucien melihat keraguan di mata kekasihnya. “Percayalah.”Lizbeth diam sejenak, hingga akhirnya manggut. “Siapapun orangnya. Harus ada pertanggung jawaban untuk Lucas.”“Pasti.” Lucien menjawabnya dengan tegas.Lucien dan Lizbeth saling menguatkan. Lucien juga sudah meminta Cameron, menyiapkan kepulangan ibunya ke New York. Dan meminta tim medis khusus untuk merawat ibunya.Dan esok harinya, di ruangan VIP tempat Victoria dirawat. Para tim medis, sedang mempersiapkan untuk pemindahan Victoria ke rumah sakit milik keluarga Kingsley di New York. Tim medis mulai memasang perlengkapan transportasi ICU. Selang oksigen, monitor portabel, brankar khusus dengan penyangga leher dan tulang belakang. Victoria tetap tidak bergerak, napasnya tenang di bawah bantuan alat.Lucien berdiri di samping ranjang. L

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Jangan Simpan Lukamu Sendiri

    Samantha tidak ingin itu terjadi. Dia tidak ingin lagi, ada kudeta untuk kedua kalinya. Sudah cukup sampai Caspian, Cameron. Dan tidak boleh terjadi lagi, sampai ke Lizbeth dan Lucien.Samantha tidak pernah melupakan hari dimana putra pertamanya Caspian, hampir saja kehilangan nyawanya. Semua itu terjadi, atas kudeta dari keluarga Mafia pihak suaminya Keegan Silas Kingsley. Mereka yang sejak lahir menjadi seorang Mafia, ingin menjadikan Kingsley sebagai mahkota mereka untuk menutupi barang haram. Pembunuhan, menjadikan Kingsley sebagai pelindung dari kejahatan yang mereka perbuat.Mereka yang tidak setuju dengan keputusan Keegan menjadikan Caspian sebagai penerus utama, tentunya akan mencari celah untuk menyingkirkan Caspian. Dengan membuat Caspian kecelakaan, dan memanipulasi publik dengan mengatakan Caspian memakai barang haram hingga teler, dan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dengan kekasihnya. Namun, Samantha tidak pernah percaya, dia yakin semua itu hanyalah rekayasa da

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Hanya Ada Perpisahan

    Lizbeth membalas pelukan Lucien. Dia memejamkan matanya. “Aku juga Lucien, sangat merindukanmu.”Waktu seakan berhenti di situ, saat ini hanyut dalam pelukan Lucien. Setelah beberapa saat, Lucien melepaskan pelukannya. Lalu menyentuh wajah Lizbeth, matanya berkaca-kaca. Lalu maju bersama dengan langkah Lizbeth.Lucien menutup pintu, menarik koper masuk ke dalam. Lalu Lizbeth dan Lucien masuk ke dalam kamar.“Kamu pasti lelah, sebaiknya kamu beristirahat dulu.”Lucien tidak menjawab, dia melepaskan seluruh pakaian yang dikenakannya. Lizbeth merasa, Lucien agak murung. Lizbeth ingin bertanya, tetapi ada rasa sungkan di dalam hatinya.Lucien berjalan menuju kamar mandi, ia pun mandi. Lizbeth merasa tidak tenang, jadi mengambil ponsel miliknya dan menghubungi Kilian secara diam-diam. Tidak lama panggilan itu langsung tersambung.“Kilian, ada yang ingin aku tanyakan.”“Silakan Nona,” jawab Kilian.“Apa terjadi sesuatu? Lucien, aku mera—”“Nyonya Victoria, mengalami kecelakaan!” jawab Kilia

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Aku Merindukanmu!

    Lucien pun tiba di Jakarta, ia langsung bergegas ke rumah sakit internasional, tempat Victoria dirawat. Rumah sakit yang sama, dengan rumah sakit Lucas melakukan perawatan.Mobil van hitam itu berhenti tepat di depan lobi utama rumah sakit internasional yang berada di kawasan elit Jakarta Selatan. Tanpa menunggu, Lucien keluar lebih dulu. Pintu geser otomatis terbuka, suara langkah sepatunya menggema di lorong putih rumah sakit. Wajahnya dingin, tapi sorot matanya menyimpan kesedihan yang tidak bisa disembunyikan di wajahnya.Ajudan dan tim pengawal pribadi mengikuti dari belakang, menjaga jarak namun tetap siaga. Hanya Kilian yang berjalan bersebelahan dengannya.Lucien langsung menuju lantai tiga, di depan sana. Seorang ajudan membungkuk kepada Lucien.“Dimana dia?” tanya Lucien pelan, namun tajam.“Ruang 207, Pak. Sedang ditangani tim dokter. Ada pendarahan di kepala dan patah tulang di lengan kiri. Tapi kondisinya sudah stabil,” jawab ajudan Lucien, yang merupakan tim pengintai.L

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Tak Pernah Menangis

    Suara besi melintir dan kaca pecah terdengar bersamaan dengan jeritan dari beberapa pejalan kaki dan kendaraan yang mengerem mendadak. Asap mengepul tipis dari kap depan mobil hitam yang kini ringsek di sisi jalan. Mobil itu, terpental sejauh dua puluh meter dari titik benturan setelah dihantam keras oleh truk.Mobil, sempat berputar dua kali sebelum menghantam pembatas jalan. Tubuh Victoria terpental ke depan, hanya diselamatkan sebagian oleh sabuk pengaman. Kepalanya membentur keras sisi pilar kursi. Darah segar langsung mengucur dari pelipis kirinya.Fox, yang duduk di depan bersama sopir, tampak tak sadarkan diri. Sopir yang mengemudi pun tak bergerak. Hidungnya berdarah, dan tubuhnya lunglai.Victoria membuka matanya perlahan. Pandangannya kabur, napasnya sesak, dada kirinya seperti ditekan benda berat. Ia mencoba mengangkat tangan, namun hanya mampu menggerakkan jemari tangannya dengan lemah. Ponsel, yang tadi sempat ia gunakan untuk melihat foto masa kecil Lucien, kini tergelet

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status