Share

Perang Media

Author: Caramelly
last update Last Updated: 2025-05-30 14:45:58

Caspian, membenci takdir. Baginya takdir dan waktu selalu bersikap kejam kepada dirinya dan orang-orang terkasihnya, mempermainkan perasaan, memberikan luka. Menjadikan Lizbeth sebagai pusat keserakahan orang-orang Kingsley.

Sebuah benang merah yang tidak terputus sejak dulu, jatuh dan terikat di tempat yang sama. Namun, Caspian tidak akan membiarkan Lucien bahkan Victoria, memanfaatkan hubungan mereka. Agar Lucien naik ke paling tinggi. Dan sekarang kehadiran Lizbeth adalah ancaman untuk Lucien menjadi pewaris Kingsley seutuhnya.

Selama ini Caspian selalu berada di dalam bayang-bayang, memilih menjauh dari bisnis Kingsley karena kehilangan satu-satunya alasan untuk bertahan. Tapi kini, alasan itu kembali dalam wujud Lizbeth. Putrinya. Dan ia tidak akan mundur.

Media terus menyulut isu. Berita negatif tentang Lizbeth beredar setiap hari. Tentang hubungan gelap antara sepupu yang kotor. Tentang masa lalu Lizbeth yang dibesar-besarkan. Tentang keberadaannya sebagai aib keluarga Kingsely
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kecemburuan Lucien

    Air mata Lizbeth menetes. Lucien merasakan kesedihan di hati kekasihnya, Lucien mendekat dan perlahan meraih tangan Lizbeth.“Aku hanya sedikit lelah, lebih tepatnya aku tidak ingin melihat perempuan yang kucintai dipermainkan. Terlebih orang itu adalah ibu sendiri. Lizbeth, kamu ingin melindungiku dan sekarang aku sedang melindungimu. Kita impas.”Lizbeth tercengang nyaris tidak percaya atas apa yang dikatakan oleh Lucien.“Apa kamu yang tidak percaya sekarang, kalau aku bisa melindungimu dengan caraku? Bukan karena sekarang aku Kingsley. Tapi, aku percaya aku bisa menjagamu. Melindungimu, apa kamu tidak percaya?”Lucien menghela napas. Ia tahu saat ini Lizbeth sedang emosi, justru pilihan Lucien bagi Lizbeth hanya akan memperburuk reputasinya di mata keluarga pihak ibunya dan Lizbeth tidak ingin melihat itu semua. Melihat orang yang dicintainya dipermainkan. Dijadikan ejekan, mengingat Lucien sangat sempurna dan tidak tersentuh.Lizbeth tidak ingin menjadi kelemahan Lucien. Malam se

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Tidak Ingin menggantikanmu

    Dua jam berlalu, di ruangan kerja yang dipenuhi rak buku tua dan lukisan keluarga, Cameron berdiri membelakangi pintu. Bahunya tegap, tapi sorot matanya mulai goyah. Di tangannya, segelas scotch yang belum tersentuh. Matanya menatap keluar jendela, ia masih memikirkan perkataan sang istri belum lama ini. Pintu terbuka. Victoria masuk perlahan, membawa dua gelas anggur. Seperti biasa, penuh perhitungan dan keanggunan yang berbahaya.“Aku tahu kau belum tidur,” ucapnya pelan, menaruh gelasnya di meja marmer. “Kau selalu begini saat merasa kalah.”Cameron tak menjawab. Ia hanya menatap gelas di tangannya. Lalu menghela napas panjang.“Caspian kembali, membawa satu nama yang selama ini tidak kita kenal, dan tiba-tiba dunia harus tunduk padanya,” gumamnya, lebih seperti berbicara pada diri sendiri.Victoria mendekat, menyentuh lengannya pelan. “Kau lupa seberapa keras kamu berjuang dulu, sayang, saat kakakmu masih koma, dan ayahmu masih hidup. Kau hanya anak kedua. Tapi kau berdiri, mengg

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Rapat Keluarga

    Lucien tidak langsung menjawab. Ia berdiri, lalu menepuk kepala singa putihnya sebelum melangkah mendekat.“Tidak. Aku hanya ingin mencari ketenangan saja,” sahut Lucien, dengan nada yang sama seperti semalam. Lembut, datar, tapi mengandung sesuatu yang dalam.Lizbeth menatap matanya, mencoba membaca apakah ada luka di hati pria yang dicintainya. Tapi Lucien pandai menyembunyikan apa pun yang dia rasakan. Dia tidak ingin kekasihnya terluka dan semakin memiliki banyak tekanan.“Aku pikir kamu marah…” gumamnya.Lucien menggeleng, lalu menatap ke arah singa yang sedang berbaring santai.Lizbeth tersenyum kecil. “Kamu lebih memilih singa daripada aku?”Lucien akhirnya menoleh lagi. Menatapnya lekat.“Aku memilih kamu,” katanya pelan. “Tapi dunia yang mengelilingimu penuh kebencian. Dan sepertinya kamu tidak yakin padaku.”Lizbeth menunduk. Ia tahu maksud Lucien. Mereka belum benar-benar bebas. Bahkan ketika Caspian sudah mengumumkan semuanya ke publik, bahkan saat satu per satu anggota ke

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Aku Sangat Mencintaimu!

    Setelah makan malam selesai, Caspian mengajak Cameron dan Samantha masuk ke ruangan kerja mendiang ayah mereka. Ruangan itu tidak berubah. Masih kaku, dingin, penuh kenangan. Samar-samar aroma kayu tua dan parfum lawas menyelimuti ruangan itu.Caspian duduk di kursi lama ayahnya. Cameron berdiri di dekat jendela, sementara Samantha duduk di sofa. Hingga suaranya mulai terdengar.“Caspian, sekarang kamu sudah kembali. Bisakah kamu akhiri perdebatan ini. Mommy sudah lama menunggumu pulang, bukan untuk berada dalam pertengkaran hebat, ataupun dikelilingi kebencian.”“Caspian, apa yang dikatakan Mommy benar. Apa semuanya tidak bisa diperbaiki? Apa kita sekeluarga tidak bisa lagi seperti dulu?”Caspian yang membelai meja sang ayah menghela napas berat. “Seperti dulu? Di saat kamu mengambil kekasihku, mengambil perusahaan dariku?” Caspian menatap ibu dan adiknya bersama kesedihan. “Kalian tidak hanya membuatku kecewa. Kalian juga tidak ingin Lizbeth diakui di dalam keluarga Kingsley. Aku ha

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Perang Dingin

    “Kau gila, Lucien?”“Ya, aku sudah gila,” jawab Lucien pelan. Sorot matanya tidak goyah sedikit pun. “Lalu, sekarang kamu sudah tidak menginginkan aku lagi?”Lizbeth menggigit bibirnya. Hatinya sakit, tapi dia tahu harus kuat. Bukan karena sudah tidak cinta. Justru karena dia terlalu mencintai Lucien. “Atau kamu merasa terbebani dengan hubungan keluarga kita?” lanjut Lucien lagi, suaranya nyaris seperti bisikan.Lizbeth tidak menjawab. Dia menunduk. Ada banyak hal yang ingin dia katakan, tapi semuanya terjebak di tenggorokan. Dia ingin Lucien berhenti. Bukan karena dia menyerah, tapi karena dia ingin Lucien tetap aman, tidak ikut hancur. Bukan karena malu, akan hubungan darah atau pandangan keluarga. Tapi bagaimana Lizbeth bisa menjaga Lucien. Lizbeth ingin melindungi Lucien dengan caranya sendiri. Meski itu berarti tidak bersamanya.“Lucien,” bisiknya akhirnya. “Aku hanya tidak ingin kamu terluka.”Lucien menghela napas pelan, seperti menahan amarah dan kesedihan dalam satu tarikan.

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Konferensi pers Caspian

    Caspian sangat marah, saat tahu, rapat keluarga Kingsley yang seharusnya digelar di New York masih ditunda tanpa kejelasan. Artinya, Kingsley masih enggan mengakui Lizbeth. Mereka tidak siap menerima keberadaan putrinya, tidak siap mengukuhkan posisinya sebagai bagian dari darah Kingsley.Caspian menatap laporan-laporan media yang disusun oleh Joseph. Gerak diam keluarga Kingsley bisa diartikan sebagai penghindaran, atau bahkan penolakan. Tapi Caspian tahu permainan macam apa yang sedang berlangsung. Ini bukan soal kehormatan keluarga, tapi tentang siapa yang pantas duduk di atas. Dan mereka takut. Bukan karena Lizbeth lemah. Justru karena mereka tahu, Lizbeth punya darah Caspian Damien Kingsley.“Jika keluarga Kingsley masih saja enggan membuat pertemuan keluarga. Jangan salahkan aku membuat konferensi pers, bahkan jika itu harus merugikan Kingsley.”Caspian mengepal tangannya, dia kesal. Karena Samantha masih diam perihal ini, bahkan setelah tahu kalau Lizbeth adalah cucu yang secar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status