Caspian sangat marah, saat tahu, rapat keluarga Kingsley yang seharusnya digelar di New York masih ditunda tanpa kejelasan. Artinya, Kingsley masih enggan mengakui Lizbeth. Mereka tidak siap menerima keberadaan putrinya, tidak siap mengukuhkan posisinya sebagai bagian dari darah Kingsley.Caspian menatap laporan-laporan media yang disusun oleh Joseph. Gerak diam keluarga Kingsley bisa diartikan sebagai penghindaran, atau bahkan penolakan. Tapi Caspian tahu permainan macam apa yang sedang berlangsung. Ini bukan soal kehormatan keluarga, tapi tentang siapa yang pantas duduk di atas. Dan mereka takut. Bukan karena Lizbeth lemah. Justru karena mereka tahu, Lizbeth punya darah Caspian Damien Kingsley.“Jika keluarga Kingsley masih saja enggan membuat pertemuan keluarga. Jangan salahkan aku membuat konferensi pers, bahkan jika itu harus merugikan Kingsley.”Caspian mengepal tangannya, dia kesal. Karena Samantha masih diam perihal ini, bahkan setelah tahu kalau Lizbeth adalah cucu yang secar
Caspian, membenci takdir. Baginya takdir dan waktu selalu bersikap kejam kepada dirinya dan orang-orang terkasihnya, mempermainkan perasaan, memberikan luka. Menjadikan Lizbeth sebagai pusat keserakahan orang-orang Kingsley.Sebuah benang merah yang tidak terputus sejak dulu, jatuh dan terikat di tempat yang sama. Namun, Caspian tidak akan membiarkan Lucien bahkan Victoria, memanfaatkan hubungan mereka. Agar Lucien naik ke paling tinggi. Dan sekarang kehadiran Lizbeth adalah ancaman untuk Lucien menjadi pewaris Kingsley seutuhnya.Selama ini Caspian selalu berada di dalam bayang-bayang, memilih menjauh dari bisnis Kingsley karena kehilangan satu-satunya alasan untuk bertahan. Tapi kini, alasan itu kembali dalam wujud Lizbeth. Putrinya. Dan ia tidak akan mundur.Media terus menyulut isu. Berita negatif tentang Lizbeth beredar setiap hari. Tentang hubungan gelap antara sepupu yang kotor. Tentang masa lalu Lizbeth yang dibesar-besarkan. Tentang keberadaannya sebagai aib keluarga Kingsely
“Kau sudah gila. Lizbeth tidak bisa kamu cintai, dia kakak sepupumu, Lucien. Terlebih dia putri Leabeth—”“Kekasihmu di masa lalu!” potong Lucien dingin, sorot matanya menusuk, penuh kemarahan dan kekecewaan. “Kau pikir aku tidak tahu semua yang terjadi selama ini?”Cameron terdiam. Rahangnya mengeras. Untuk sesaat, suasana ruangan terasa dingin, dan ucapan Lucien Seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Cameron, tidak bisa mengelak. Semua itu benar. Dia pernah mencintai Leabeth, yang saat itu berstatus sebagai kekasih kakaknya.Lucien berdiri tegap di hadapan ayahnya, tapi kali ini bukan sebagai anak yang taat, melainkan pria dewasa yang mempertanyakan semua kebusukan masa lalu keluarganya.“Kau, dari awal membenci kehadiran Lizbeth karena dia anak dari perempuan yang kau cintai, tapi tak pernah bisa kau miliki, bukan?”Ucapan menusuk Lucien, membuat wajah Cameron berubah. Tatapan matanya tidak lagi marah, tapi terluka. Namun, dia tidak menyangkal. Semua itu benar.“Leabeth, m
Lizbeth menggeleng pelan. Bukan ini yang dia mau, merebutkan kekuasaan dan bersaing dengan Lucien. “Dad, aku tidak ingin memperebutkan posisi pewaris Kingsley. Lucien lebih layak mendapatkannya, sedangkan aku hanyalah orang baru di dalam keluarga Kingsley.”Lizbeth tahu tidak akan mudah membujuk Caspian. Perlahan Lizbeth meraih tangan Sang ayah dan menatapnya penuh kelembutan.“Aku sudah lama menderita. Aku sudah lelah berada dalam pertikaian yang tiada habisnya. Sekarang kita sudah berkumpul. Tidak bisakah kita hidup damai? Aku ingin berada di sisi Daddy menghabiskan banyak momen bersama.”Mendengar itu semua membuat hati Caspian sedikit melunak. Caspian menghela napas, dan menumpuk tangannya di atas tangan Lizbeth.“Nak, aku ingin mengembalikan semua yang seharusnya menjadi milikmu.”Lizbeth mengerti perasaan ayahnya. “Dad, bisakah kau memberitahuku. Kenapa Daddy dan mommy berpisah?”Cameron menghela napas, lalu menuntun Lizbeth pergi ke sebuah ruangan private yang berada di lanta
Keduanya pria keras kepala, yang tidak ingin mengalah ataupun mundur. Caspian tersenyum miring.“Wanita yang kamu cintai, ck! Putriku yang berharga ini tidak pantas kamu cintai. Sekarang dia sama-sama Kingsley sepertimu, Lucien.”“Biarkan aku bertemu dengan Lizbeth.”Tatapan Caspian tajam.”Selangkah pun, tidak akan kubiarkan kau menemui putriku!”Tatapan Lucien menajam. Kilian maju satu langkah, tetapi Lucien menahannya.“Tuan.”“Kau mau mengobrak-abrik villaku. Lucien, kau lupa aku ini siapa? Aku adalah putra tertua di Kingsley. Jika hari itu kemalangan tidak menimpaku, bukan kau yang menjadi pewaris Kingsley. Melainkan Lizbeth putriku.”Lucien tenang, sama sekali tidak terprovokasi ucapan Caspian. “Meskipun begitu, Kingsley di tanganku lebih baik. Aku membangun Kingsley hingga ke penjuru dunia. Membersihkan Kingsley dari para mafia. Menjadikan Kingsley bersih … aku tidak peduli dengan status Lizbeth saat ini. Bagiku dia tetaplah Lizbeth yang kukenal, aku tidak akan menyerah.”Caspi
Pagi itu, baru saja diguyur oleh hujan. Beberapa mobil memasuki villa milik Caspian, termasuk mobil milik Lucas. Pagi ini Lucas diminta untuk pulang ke villa, setelah sebelumnya melakukan perjalanan dinas ke luar kota.Langkah kaki Joseph pelan, tetapi pasti. Dia mengayunkan langkahnya menuju ruang kerja Caspian yang berada di arah selatan. Joseph masuk ke dalam dan membungkuk kepada Caspian.“Tuan, hasilnya sudah keluar.”Lucas yang berada di bawah, pergi ke kamarnya lebih dulu untuk berganti pakaian. Selama beberapa hari ini Lucas tidak tahu apa yang terjadi di villa ini, dan apa yang dilakukan oleh ayahnya.Caspian yang menatap keluar jendela menoleh, ia menatap map yang dibawa oleh Joseph. Ia tidak langsung mengambil map itu. Tatapannya jatuh pada meja, kosong dan sunyi, sebelum akhirnya tangannya bergerak menerima amplop itu perlahan dari tangan Joseph.Ada gemetar di tangannya, jantungnya berdegup kencang. Namun, napasnya terasa begitu berat. Seberat membuka map di tangannya. Jo