Home / Rumah Tangga / Jatuh ke Pelukan Para Ipar / Bab 2. Ella, dan lelaki keluarga Wirata

Share

Bab 2. Ella, dan lelaki keluarga Wirata

last update Last Updated: 2023-11-10 23:59:09

Ella Prameswari adalah wanita berusia 35 tahun, anak adopsi dari keluarga biasa pasangan Singgih dan Endah. Ia diadopsi ketika berusia 13 tahun. Saat Ella sedang menyelesaikan skripsi, Singgih dan Endah mengalami kecelakaan. Namun tak ada yang tahu kronologi kecelakaan tersebut. Ella hanya mendapat kabar, lalu melihat jenazah kedua orang tua angkatnya itu dimakamkan. Sungguh ironis apa yang menimpanya.

Tak butuh waktu lama Tuhan mempertemukan Ella dan Surya. Sehingga bagi Ella, Surya adalah malaikat pelindungnya.

Dan kini ia sedang dalam keadaan yang canggung. Keluarga Wirata yang dulu menolaknya, kini dengan tangan terbuka menerima dirinya dan anak – anaknya. Iya, baginya yang terpenting adalah anak – anaknya bisa diterima di keluarga ini sebagai keturunan keluarga Wirata.

Ella berjalan mengikuti Surya yang berada di depannya bersama Jupiter, dengan menggandeng Luna. Dan akhirnya, tibalah mereka di ruang makan utama yang besar. Meja itu memanjang dengan masing – masing 9 kursi di kedua sisinya. Tampak di sana duduk beberapa orang yang Ella yakini adalah adik – adik Surya. Namun tidak satu pun Ella mengenali mereka karena tidak pernah ada komunikasi di antara mereka.

Tuan Prabu mengatur duduk Nyonya Jane, menggendongnya untuk didudukkan di kursi paling ujung disisi kanannya. Sementara dirinya duduk di meja paling ujung. Surya mengambil kursi di sisi sebelah kiri Tuan Prabu diikuti Jupiter, Luna, dan Ella duduk berurutan di sampingnya.

Suasana hening sesaat, kemudian datang beberapa pelayan membantu menghidangkan makanan. Dan saat itu juga Ella merasa ada yang sedang memperhatikannya. Ia memberanikan diri menatap orang – orang di seberang meja makannya.

“Apa kabar kakak ipar? Apa kamu masih ingat aku?” gaya yang ramah namun sedikit selengekan ini pasti lah si bungsu di keluarga ini.

“Kamu pasti Jackson kan? Tentu aku ingat” Ella tersenyum berusaha menutupi bahwa ia sebenarnya hanya menebak saja.

“Wah, luar biasa. Sudah 10 tahun lebih tidak bertemu, tapi daya ingatmu masih kuat kak. Kak Surya memberimu vitamin dengan baik”.

“Jaga sopan santunmu Jack! Sapalah kakakmu dulu.” Nyonya Jane tidak suka anak bungsunya itu selalu seenaknya.

“Ah aku bosan dengan Kak Surya. Aku juga sudah sering meneleponnya tapi dia sangat sibuk. Bukankah baru-baru ini saja dia baru bisa di hubungi?”

Tanpa basa basi, Ella menyela.

“Jupiter, Luna, perkenalkan diri kalian kepada om kalian”. Ella tidak memperkenalkan nama adik iparnya satu per satu karena hanya Jackson yang ia kenali.

“Hai Om, aku Jupiter 10 tahun”.

“Hai Om, aku Luna 6 tahun”.

Keduanya tampak menggemaskan karena terlihat malu – malu.

“Hai bocil, namaku Jackson. Panggil aku uncle Jack. Dan ini di sebelah kiriku uncle Levin, yang di sebelah kananku uncle Rigel”

Ah, Ella melirik ke para adik iparnya itu satu per satu. Ia mulai mengingatnya, 12 tahun yang lalu saat ia menikah dengan Surya, Jackson masih berumur 14 tahun, Rigel 15 tahun, Levin 17 tahun, sedangkan Surya sendiri masih berusia 20 tahun saat itu. Ella memang lebih tua dari Surya, namun Ella tetap memutuskan untuk memanggilnya dengan sebutan Mas. Surya meminang Ella saat masih menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi ternama. Karena kekeh menikahi gadis pujaannya inilah akhirnya ia meneruskan kuliah di universitas lain yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya bersama Ella sembari bekerja.

“Apa kabar Kak Ella, selamat datang kembali di kediaman keluarga ini” sapa Levin tersenyum ramah.

“Hai Lev aku baik, bagaimana denganmu? Aku dengar kamu telah menikah, lalu di mana istrimu?” Ella membalas keramahan adik ipar yang tampan dan tampak lembut mirip dengan Surya.

“Ah, sepertinya Kakak ketinggalan berita. Sebentar lagi mungkin aku akan bercerai”

“Eh? Maaf aku tidak tahu Lev” Ella merasa tidak enak hati. Ia melirik ke Surya.

“Ehem, sudahlah ayo kita mulai makan” Surya mulai mengalihkan pembicaraan.

“Kak Rigel, kenapa diam saja? Kamu tidak ingin menyapa Kakak ipar?” Jack mulai meledek sang kakak yang sejak tadi diam namun sedikit mencuri pandang ke Ella.

“Dia sudah tau aku, mau apa lagi?” tanggapan Rigel yang dingin ini tidak mengejutkan orang – orang di ruang makan itu.

Ella tiba - tiba teringat beberapa tahun lalu setelah menikah, ia sempat bertemu dengan Rigel. Dan ada kenangan buruk yang membuatnya tidak ingin mengingatnya lagi.

Hening..

“Sudahlah, jangan biarkan masakan ini dingin. Ayo cepat makan. Setelah ini ada yang ingin Papa dan Mama sampaikan” Nyonya Jane mencoba mencairkan suasana.

Para pelayan sedang membersihkan meja makan. Namun keluarga itu masih belum beranjak dari meja makan, mereka masih berbincang ringan.

Tiba – tiba Luna meringis sambil memegangi perutnya. Ella yang menyadarinya segera menanyakan kondisi putri kecilnya itu.

“Luna kenapa? Sakit perut?”

“Iya Ma, mau ke toilet”

“Baiklah, ayo Mama antar ya” mereka beranjak dari duduknya dan segera menuju toilet yang mengharuskan mereka keluar dari ruangan itu.

“Mama tunggulah di luar saja, aku bisa sendiri” Luna memang anak imut yang mandiri.

“Oke, nanti kalau sudah selesai panggil Mama ya” Luna hanya mengangguk lalu segera masuk ke toilet. Sedangkan Ella keluar dari setelah membasuh tangannya di wastafel.

Ella bersandar di dinding sambil menundukkan kepalanya, ia berpikir apa yang akan terjadi setelah ini? Apa Surya dan saudara – saudaranya akan memperebutkan kekuasaan? Ia yakin Surya adalah orang yang sederhana, bukan laki – laki yang haus kekuasaan. Surya memang saat ini memiliki perusahaan travel yang dibekali oleh Tuan Prabu. Levin, sudah memiliki jabatan di salah satu anak perusahaan milik Tuan Prabu juga. Jackson berkecimpung di dunia modeling. Sedangkan Rigel, di usianya yang masih 27 tahun ini baru saja mendirikan sebuah perusahaan di bidang pengembangan teknologi.

Ella yang sedang memainkan kakinya lalu tersadar ada yang menghampirinya, berdiri tepat di depannya.

“Lama tak jumpa, Ella”

Ella mendongak karena orang itu lebih tinggi darinya. Wajahnya tampan dengan garis wajah yang tegas. Sesaat ia terdiam karena mengagumi wajah adik iparnya itu.

“Oh, Rigel. Iya lama tak jumpa, mungkin sudah 12 tahun. Dulu kamu masih sekolah saat terakhir kita bertemu” Ella sedikit tergagap karena canggung. Ia takut Rigel akan mengingat dan membahas masa lalu.

“Lalu, bagaimana sekarang?” Rigel melontarkan pertanyaan itu seraya perlahan melangkah mendekati Ella lalu sedikit membungkuk hingga wajahnya kini berhadapan dengan Ella dalam jarak beberapa sentimeter saja.

“Apa?” hanya kata itu yang keluar dari mulut Ella saking terkejutnya.

Tatapan tajam dan aroma parfum yang menguar dari tubuh Rigel membuat Ella mematung, namun juga sedikit berdebar. Bahkan hampir sesak napas!

“Aku tanya, bagaimana aku yang sekarang?” ia masih menunggu jawaban.

“Oh, ya.. kamu sudah dewasa.” jawab Ella singkat sembari tersenyum kaku.

“Mama sama Om lagi ngomongin apa?” tatapan polos Luna mengejutkan kedua orang itu.

Rigel menatap dalam kedua mata Luna. Sepasang netra cokelat milik Luna mirip dengannya. Begitu juga dengan Jackson, netra cokelat itu diturunkan oleh nyonya Jane.

“Om sedang menyapa Mamamu, apa kamu keberatan gadis kecil? Baiklah Ella, jika kamu membutuhkan bantuanku hubungi aku atau suruh pelayanmu menemuiku.” Rigel beranjak kembali ke ruang makan.

Ella hanya terdiam karena bingung dengan sikap Rigel. Lalu seketika ia sadar ada Luna yang menunggunya dari tadi. Ia segera membawa Luna kembali ke ruang makan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jatuh ke Pelukan Para Ipar   Bab 23 Masa Remaja Levin : Aku Terlambat

    Parto berjalan menuju garasi dengan lesu. Tatapannya kosong, badannya basah karena keringat. Pikirannya kalut, setelah ini entah apa yang akan terjadi dengan nasibnya. Sudah jelas ia akan dipecat, tapi lebih takut lagi jika sampai masuk penjara. Sedangkan sebenarnya, ia tidak melakukan kesalahan apapun. "Sssttt.. Parto! Sini!" Suara Surya mengagetkan Parto. Lalu ditariknya Parto ke pojokan garasi. "Mas, tuan Besar marah sekali. Saya takut dipenjara, Mas. Gimana ini?" mata Parto tampak berkaca-kaca. "Tenang, To. Aku jamin kamu aman. Papa pasti membantumu agar tidak sampai masuk penjara, walau pasti kamu dipecat. Begini saja, aku akan kasih kamu kompensasi sebagai permintaan maafku. Aku akan kasih uang lima puluh juta buat kamu dan keluargamu di kampung. Gimana?" "Bener lo, Mas." desak Parto. "Iya, tenang saja. Kamu bisa beli motor baru dan buka usaha di kampungmu. Tapi kamu janji, jangan sampai ada yang tahu kalau aku yang pakai motormu." Pak Basir mengelus dada saat tak s

  • Jatuh ke Pelukan Para Ipar   Bab 22. Masa Remaja Levin : Parto

    "Bagaimana, Pa?" tanya nyonya Jane serius. "Sebenarnya Levin masih terlalu muda untuk hal ini. Tapi, mengingat apa yang telah terjadi kepada keluarga Herman, terlebih Ella yang sekarang menjadi sangat menderita, aku merasa sangat bersalah." kata tuan Prabu penuh penyesalan. "Kita kan tidak langsung menikahkan mereka. Cukup tunangan saja dulu. Nantinya Ella bisa kita rawat, juga bisa kita sekolahkan lagi. Entah kebetulan sekali Levin tertarik dengannya." Tuan Prabu dan nyonya Jane berada di ruang kerja saat percakapan itu sedang berlangsung. Tanpa mereka sadari, Surya yang awalnya hendak menemui nyonya Jane, akhirnya menghentikan langkahnya setelah mendengar percakapan kedua orang tuanya itu. Hatinya semakin penasaran, siapa Ella sebenarnya. Ia pun berniat mencari tahu tentang Ella. Parto bersiap dengan motornya. Lalu tiba - tiba dikejutkan dengan kehadiran Surya."Ayo, Mas Parto. Aku ikut." ucap Surya seraya naik diatas motor Parto yang beberapa detik lagi akan melaju. "Astaga

  • Jatuh ke Pelukan Para Ipar   Bab 21. Masa Remaja Levin: Hadiah untuk Ella

    Ketiga kalinya, Levin datang ke rumah lavender bersama Pak Basir. Ia selalu antusias saat menanti Ella menampakkan diri. "Sudah saya bilang kan tadi, seharusnya Mas Levin ikut masuk. Jadi kita tidak menunggu begini." "Pak, kan katanya rahasia. Masak aku ikut juga ke sana, kan aneh. Ya sudahlah, ayo kita pulang. Sudah sore juga, aku capek." keluh Levin yang kemudian menyandarkan tubuhnya. "Eh, Mas. Itu dia Non Ella nya!" seru Pak Basir dengan riang. Levin bergegas merapatkan tubuhnya ke pintu samping seraya menatap dalam Ella yang tiba - tiba keluar dari rumah bersama Pak Singgih. Sepertinya mereka berdua hendak keluar rumah bersama, dengan menaiki motor matic berwarna hitam. Pak Singgih yang melihat keberadaan mobil Pak Basir, lalu turun dari motornya dan mengatakan sesuatu kepada Ella. Pak Basir dan Levin menjadi tegang, keduanya dengan fokus menatap Pak Singgih dan Ella yang menunjuk ke arah mereka berdua. Tak lama, Ella berjalan menuju mobil yang dinaiki Levin itu.

  • Jatuh ke Pelukan Para Ipar   Bab 20. Masa Remaja Levin: Namanya Ella

    "Aku dengar keluarga Herman bangkrut karena ulahmu, Prabu. Apa benar?" tanya seorang tamu di rumah Tuan Prabu kala itu. Laki-laki berkumis tebal dengan sinis memandang Tuan Prabu.Tuan Prabu enggan menjawab pertanyaan itu. "Apa kamu jauh-jauh kemari hanya untuk melontarkan pertanyaan bodoh itu, Joko?" tanya balik Tuan Prabu. "Kamu sendiri tahu persis, apa yang sebenarnya terjadi dibalik kasus kebangkrutan perusahaan Herman. Kenapa masih pura - pura tidak tahu?" imbuhnya.Joko yang adalah saingan bisnis Tuan Prabu, mendengus karena kesal."Tidak usah munafik kamu, Prabu. Bukankah kini perusahaan Herman sudah kamu ambil alih?""Apa aku harus menjelaskan satu per satu kepadamu? Aku dijebak untuk dimanfaatkan oleh Jaya Grup, sehingga seolah aku yang membuat Herman bangkrut. Dan kini perusahaan Herman diberikan kepadaku dengan alasan kompensasi atas dasar rekan bisnis. Apa kamu pikir aku bodoh? Aku menerima perusahaan Herman karena aku tidak ingin perusahaan itu jatuh ditangan orang yang

  • Jatuh ke Pelukan Para Ipar   Bab 19. Aku Juga Menyukai Ella

    "Tuan Levin!"Dengan langkah cepat, Levin menghampiri Ella dan Marry yang tengah duduk santai. Kali ini Levin berpakaian santai tak seperti biasanya. Wajahnya terlihat cerah ceria, segar dan mempesona. Senyumnya juga terus mengembang di bibirnya. Ella berpikir, sepertinya ada hal baik yang sedang dirasakannya. Padahal semalam masih terasa ketegangan diantara keluarga Wirata itu. "Bagaimana keadaanmu, Ella? Apakah sudah membaik? Aku membawakanmu minuman kesehatan, ini sangat baik untuk mengurangi stres dan membuat badan menjadi bugar. Lalu, ada camilan juga untuk anak - anak." Wajah rupawan Levin rupanya telah membuat Ella tak menyadari bahwa Levin datang sambil menenteng tas plastik berisi banyak makanan dan minuman."Oh, iya. Terima kasih." Hanya itu yang bisa diucapkan Ella lantaran merasa masih canggung, sejak ia mendengar percakapan semalam.Hening sesaat.Ada hawa dingin yang dirasakan Marry. Sejak kedatangan Levin, Marry hanya bisa diam sambil memperhatikan gerak gerik Tuanny

  • Jatuh ke Pelukan Para Ipar   Bab 18. Awal Terbongkarnya rahasia 2

    Keringat Ella bercucuran, tubuhnya panas dingin. Namun ia tetap berusaha memfokuskan pendengarannya agar bisa terus memahami isi pembicaraan orang - orang di dalam ruangan itu.Ella perlahan kembali mencoba mengintip di balik pintu yang tak tertutup rapat itu. Terlihat Rigel yang duduk kaku dengan sorot mata yang tajam seolah baru mendengar kabar menggemparkan yang belum pernah ia ketahui. Sedangkan Levin dan Jack juga terlihat tegang"Pa, aku menyukai Ella. Lagi pula saat itu Levin masih usia berapa? Kenapa memaksakan Levin menikah dengan Ella?" Ucap Surya protes."Hah! Kamu sendiri saat itu umur berapa? Kamu memaksakan kehendakmu sendiri untuk segera menikah hingga rela pergi dari kediaman ini. Jangan lupa itu!" timpal Levin yang merasa tak terima dengan kata-kata Surya."Papa dan Mama berencana menjodohkan Levin dan Ella, itu adalah keputusan kami yang tidak perlu kalian tahu. Terutama kamu Surya." Kata Tuan Prabu seraya menunjuknya."Kenapa, Pa? Kenapa aku tidak boleh tahu? Apa ka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status