Share

36. Ternyata ....

Belum habis keterkejutannya akan perpindahan posisi tidur dan busana yang dikenakan Rakhan, Rakhan tiba-tiba membuka mata. Ia mengernyit sambil mengucek mata. “Sedang apa kau di sini?”

Mentari menelan ludah. Ia sedikit gugup. “B-bukankah semalam aku yang tidur di sofa?”

Rakhan bangkit. Ia menurunkan kaki ke lantai sementara punggungnya ia sandarkan ke punggung sofa. Kedua tangannya menggenggam kepalanya sendiri untuk melepas pusing efek beru bangun tidur.

“Aku pulang, kau sudah tidur di ranjangku,” tutur Rakhan.

“Oh, iya?”

“Kau pikir aku kurang kerjaan memindahkanmu dari sofa ke ranjang? Siapa kau sampai aku harus melakukan itu?” sangkal Rakhan dengan nada pedas.

Mentari memberengut. Mungkin ia yang lupa karena mustahil Rakhan bisa sebaik itu, memindahkannya dari sofa ke ranjang. Mentari berusaha memercayai keterangan Rakhan.

“Cepat mandi sana! Perjalanan ke rumah orang tua pacarmu itu cukup memakan waktu.” Rakhan mengingatkan Mentari akan rencana mereka.

“Iya!” Mentari membalas de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status