Share

Belum Pernah Pacaran?!

Author: Myana
last update Last Updated: 2025-09-13 10:13:45

Mat adalah sepupu dari ayah nya Sam, Charlie, ibu nya Mat adalah adik nya Charlie. Usia nya dua tahun lebih muda dari Sam, setelah menyelesaikan S2 nya dia bekerja sebagai data analis di sebuah Bank. Saat kecil mereka cukup dekat, sampai akhir nya orang tua Sam bercerai dan kemudian Sam di bawa ibu nya ke Jerman.

Setelah mendapatkan sushi, Nadya mengajak Sam dan Mat ke dekat danau tempat di mana Aileen dan Albert menunggu nya. Dan ia pun mengenalkan Sam serta Mat kepada teman- teman Indonesia nya. 

“Gila lu, diem diem langsung bawa dua cowo ganteng” bisik Aileen pada Nadya.

“Gak sengaja gua ketemu mereka tadi di stand Japanese food”.

Setelah berbincang cukup lama, tiba-tiba Aileen mengajak Albert untuk pulang.

“Nad, sorry gua pulang duluan ya perut gua agak mules nih abis makan pedes” bisik Aileen yang berada di samping Nadya.

“Di sini kan ada toilet, lu pup di situ aja” balas nadya sambil menunjuk toilet umum.

“Ogah ah, gua geli kalau pup di toilet umum”

“Ya udah gua ikut pulang juga deh”

“ehh jangan. Mending lu di sini sayang tuh ada dua cowo cakep kalau gua boleh kasih saran nih ya mending lu embat salah satu dari mereka deh, emang lu mau jadi jomblo abadi “

Sontak Nadya langsung melotot, dan Aileen sudah kabur duluan dengan Albert sebelum Nadya menjitak nya.

“Teman teman mu sudah pulang?” tanya Sam yang baru saja dari toilet.

“Iya tadi Aileen bilang dia sakit perut dan ingin cepat pulang ke kost an”. Ujar Nadya yang terlihat agak bingung, karena ini sudah jam Sepuluh malam sudah tidak ada bus dia bingung harus naik apa untuk pulang nanti.

“Oh ya Albert itu pacar nya Aileen ya? “Tanya Mat.

“Iya”

“Kalau kamu gimana?”

“Hmm maksud nya?” tanya nadya karena masih bingung.

“Apa kamu gak punya pacar?” Ujar Mat blak-blakan.

Sam yang mendengar pertanyaan Mat langsung ikut fokus dengan jawaban Nadya, dia tidak menyangka Mat bisa sefrontal itu.

“hmm… belum ada, balas Nadya kikuk. “aku belum kepikiran untuk memiliki pacar karena dari dulu aku fokus ke study dan pekerjaan ku”. 

“What, Berarti selama ini kamu belum pernah pacaran?” Desak Math yang semakin penasaran.

“I… iya “ Nadya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia bingung sendiri kenapa juga Mat menanyakan hal tersebut?

Sungguh Mat dan Sam benar benar tidak habis pikir bagaimana bisa di usia nya yang sekarang Nadya belum pernah berpacaran, sementara bagi orang orang bule seperti mereka perempuan seusia Nadya pasti sudah sangat sering berpacaran dan bahkan seks bebas karena itu memang sudah hal yang biasa bagi mereka.

“Maaf Seperti nya aku harus pulang, karena besok pagi aku ada kuliah, tapi sudah tidak ada bus” gumam Nadya pelan

“Aku bawa mobil, don't worry Aku akan antar ke rumah kost mu” ujar Sam.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh lebih  saat Nadya tiba di kost, gadis itu terlihat sangat berterima kasih kepada Sam dan Mat karena sudah mengantarkan nya. Langkah kakinya ia percepat, meninggalkan Sam dan Mat yang berada di dalam mobil, ia sudah tak sabar untuk menemui Aileen.

“Awas aja lu leen gua geprek lu” gumam Nadya dalam hati karena kesal pada teman nya itu. 

Belum lama Nadya masuk ke kamar, aileen sudah mengetuk pintu kamar nya karena gadis itu melihat dari jendela bahwa Nadya sudah tiba di kostan, di antar oleh Sam dan Mat.

“Isshh lu bener bener kebangetan ya leen gua di tinggal lagi” semprot Nadya

“Sorry Nad gua beneran mules, lagian gua liat kaya nya tuh bule bule pada tertarik deh sama lu”

“Tau ah kesel gua sama lu”.

“Sekali lagi sorry ya Nad, tapi tadi beneran loh kalau lu belum balik juga, gua berencana jemput lu pake mobil gua karena Albert juga udah pulang, ehh pas gua mau siap siap ternyata lu udah di anter sama mereka”. Aileen mencoba menjelaskan.

“Iya untung aja si Sam mau anter gua”.

“ya harus lah, kebangetan banget tuh orang kalau gak nganter lu balik, btw anak bos lu asli ganteng banget, kaya siapa ya? “Hmmm…. ujar Aileen yang sedang berpikir keras.

“Ohh Liam hemsworth yang main The Hunger Games dan sepupu nya si Mat itu juga ok, gak kalah keren sama Sam”

Nadya mencoba mengingat ngingat “Eh iya juga ya, kenapa gua baru ngeh ya kalau Sam mirip sama Liam Hemsworth”.

“Halah lu mah emang bener bener deh Nad, yang ada di pikiran lu tuh cuma kerja sama kuliah aja. Coba kalau si anggi yang ada di posisi lu, tuh anak pasti kegatelan kaya ulet. Dia kan kalau liat cowo cakep langsung ijo mata nya”. Seloroh Aileen sambil cekikikan.

“Hush gak boleh gitu luh leen”.

“Iya iya, saran gua nih ya Nad mending lu coba pacaran deh, coba buka hati lu. Gua tau lu sibuk nyari uang, tapi lu juga berhak bahagia”.

“Kalau emang udah tiba waktu nya pasti akan datang ko jodoh gua leen, gua gak mau ngoyo kaya gitu ah”.

“Ya udah terserah lu deh” balas alien kesal.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jejak Cinta dari Berlin ke Christchurch   Hidup Yang Lengkap

    Sam berjalan cepat mengikuti perawat menuju ruang perawatan. Jantungnya berdegup kencang, rasa lega bercampur haru membuat langkahnya sedikit gemetar. Begitu pintu kamar dibuka, pandangannya langsung tertuju pada sosok Nadya yang menggendong seorang bayi mungil yang terbungkus selimut putih.Wajah Nadya lelah namun penuh senyum. Sam menghampiri Nadya, Charlie mengikuti dari belakang. Sam duduk di samping ranjang, tangannya mengelus wajah Nadya. Sementara Charlie berdiri di samping ranjang.“Are you ok Nad? “ ucap Sam lembut“Yes I’m ok” Nadya tersenyum lemah.“Terima kasih, sayang…” ucap Sam dengan suara bergetar. “Kamu luar biasa.”Nadya menoleh, menatap Sam dengan mata yang lelah namun penuh cinta. “Dia sehat, Sam… anak kita.” Suaranya pelan, hampir berbisik.Charlie tak kuasa menahan senyum lebarnya, Matanya terfokus pada cucu pertamanya yang mungil itu. Ia menunduk sedikit, lalu menyentuh lembut kepala sang bayi.“Selamat datang ke dunia, Nak…” katanya lirih, penuh haru. “Kamu mem

  • Jejak Cinta dari Berlin ke Christchurch   Detik-detik Menjadi Ayah

    Malam itu Nadya merasakan sakit di bagian perutnya, awalnya ia berusaha untuk menahan rasa sakit tersebut, menurut perhitungan dokter kandungannya tiga minggu lagi dia baru akan melahirkan. Tapi kenapa lama- lama rasa sakit itu semakin intens, keringat di dahinya mulai bermunculan. Nadya memegang tangan Sam yang melingkar di perutnya, ia pun langsung membangunkan Sam dari tidurnya.“Sam… bangun. Tolong sepertinya aku akan melahirkan “ ucap Nadya sambil memegang bahu Sam.Sam terbangun, ia tidak berkata apa- apa, tapi sekilas ia melihat Nadya dan mendapati wajah Nadya yang begitu pucat, bulir keringat yang mulai berjatuhan dari dahinya serta wajahnya seperti menahan rasa sakit. Sam langsung bergerak cepat, ia membawa tas perlengkapan melahirkan yang memang sudah ia siapkan beberapa hari sebelumnya.Sam membantu Nadya berjalan ke luar rumah. Tubuh Nadya sedikit gemetar, langkahnya pelan, sementara Sam dengan sigap menopang pundaknya agar tetap kuat berjalan keluar rumah. Saat sudah di

  • Jejak Cinta dari Berlin ke Christchurch   Jejak Cinta di Pantai Senggigi

    Sore itu, langit Senggigi mulai berwarna jingga keemasan. Ombak kecil berkejaran menuju bibir pantai, membasahi pasir yang lembut di bawah kaki Mat dan Aileen. Mereka berjalan berdampingan, kadang tertawa kecil, kadang terdiam menikmati suara laut yang menenangkan. Angin membawa aroma asin laut bercampur harum bunga dari resort tempat mereka menginap.“Indah sekali ya,” ucap Aileen pelan sambil menoleh pada Mat. Senyum lembutnya membuat hati Mat terasa penuh.“Indah,” jawab Mat sambil menggenggam tangan istrinya, “tapi tetap kalah indah dibanding kamu.”“Halah gombal”Aileen sengaja memalingkan wajahnya, agar Mat tak melihat wajahnya yang memerah karena malu. Langkahnya panjang meninggalkan Mat lebih dulu.Mat tersenyum tipis “Hai I'm serious Leen” ia mengejar Aileen, kemudian menaruh sebelah tangannya di bahu Aileen dan mencium pipi istrinya gemas. Aileen terkekeh, pura-pura menggeleng, namun pipinya bersemu merah. Mereka terus melangkah, meninggalkan jejak kaki yang perlahan terhapus

  • Jejak Cinta dari Berlin ke Christchurch   Malam Pertama dan perpisahan di Pagi Hari

    Malam itu cuaca Jakarta terasa panas, Aileen duduk di tepi ranjang sambil bermain game roblox kesukaannya, sementara Mat baru saja keluar dari kamar mandi, ia hanya mengenakan handuk putih di pinggangnya, memperlihatkan bahu nya yang lebar dan berotot, rambutnya masih basah memperlihatkan kesan seksi. Saat Mat keluar, Aileen yang sempat melirik Mat menjadi tersipu malu. Sontak ia memalingkan wajahnya saat mata mereka bertemu, pura-pura bermain game lagi.Mat yang melihat tingkah laku Aileen hanya tersenyum kecil kemudian ia menghampiri Aileen yang masih menatap layar handphonenya. Mat duduk di sebelah Aileen dan mengambil handphone Aileen.“ihhh apaan sih kamu Mat, ganggu kesenangan orang aja” Aileen berusaha mengambil kembali handphonenya yang Mat pegang. Tapi hal itu malah membuat Aileen malah memegang dada Mat yang bidang, sontak ia melepaskan tangannya dan memalingkan wajahnya karena kini wajahnya sudah memerah, degup jantungnya berdegup tak karuan.Mat tersenyum tipis “kenapa… k

  • Jejak Cinta dari Berlin ke Christchurch   Hari Pernikahan Aileen dan Doa di Pusara

    Tiga bulan kemudian, Jakarta menyambut hari bahagia Aileen dan Mat. Setelah melalui perjalanan cinta yang singkat namun penuh keyakinan, keduanya akhirnya mengikat janji suci dalam sebuah pernikahan sederhana namun hangat di sebuah gedung pernikahan yang elegan. Senyum Aileen begitu cerah, gaun putihnya memantulkan cahaya lampu kristal di langit-langit ruangan, sementara Mat berdiri gagah di sampingnya dengan wajah penuh kebahagiaan.Sam, Nadya dan Charlie datang dari New Zealand untuk menghadiri hari istimewa itu. Mereka duduk di barisan tamu keluarga, menyaksikan bagaimana Aileen yang tampak begitu mantap menggenggam tangan pria yang dipilih hatinya. Nadya bahkan sempat meneteskan air mata haru ketika prosesi ijab kabul berlangsung, mengingat betapa cepat waktu berlalu sejak pertama kali ia mengenal Aileen dan kini melihatnya menemukan pasangan hidup.Saat tiba waktunya para tamu undangan di perbolehkan untuk bersalaman dengan pengantin, Nadya di dampingi Sam melangkah menuju pelami

  • Jejak Cinta dari Berlin ke Christchurch   Keyakinan Yang Tumbuh Perlahan

    Sore itu, mobil Mat terparkir di tepi jalan yang cukup sepi. Dari jendela, cahaya matahari keemasan menyusup masuk, memantul di wajah Aileen yang tengah menatap Mat sambil terdiam. Mat menarik napas dalam-dalam, lalu memberanikan diri membuka percakapan yang sejak tadi berputar di kepalanya.“Aileen,” ucapnya pelan, membuat gadis itu menatapnya lekat. Tatapan Mat begitu serius, berbeda dari biasanya yang selalu santai dan penuh canda. “Aku ingin kamu tahu… kalau aku tidak ingin main-main dengan hubungan kita. Semakin banyak waktu yang aku habiskan bersamamu, aku semakin yakin kalau aku ingin serius.”Ia berhenti sejenak, menatap Aileen dengan mata yang tulus.“Untuk sekarang, aku ingin lebih mengenal kamu, lebih dalam lagi. Aku ingin tahu apa yang membuatmu bahagia, apa yang membuatmu sedih. Aku ingin kita sama-sama belajar. Dan kalau memang kita cocok… aku berharap suatu hari nanti, aku bisa menikah denganmu.”Suasana hening sejenak, hanya terdengar suara kendaraan yang lewat dari ke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status