Share

Bab 42: Jembatan Perselingkuhan Suami dan Sahabatku  

“Bisakah? Aku mohon ....” Nada bicaraku mengendur.

Panik, bingung sekaligus malu. Aku telah menjadi pusat tontonan anak kost dan seluruh tetangga yang ada di gang ini. Mereka yang biasanya hanya terlihat saat pergi dan pulang bekerja, kini bisa kutemukan di depan rumah, memerhatikan kejadian yang berlangsung saat ini di depan mereka.

“Banyak omong, minta tolong siapa kamu? Perempuan biadap!” Istri Pak Dama menyerangku.

Dia mengambil gawai, merebut dan melihat nama yang tertera di layar. Bibirnya seketika tersungging, wajahnya menunjukkan betapa bengisnya dia terhadapku saat ini.

“Lihat ini, Pa ... lihat ini! Perempuan yang Papa suka minta tolong sama orang lain. Papa kira, di dunia ini Papa akan jadi satu-satunya?” Istri Pak Dama berteriak.

Alhasil, permasalahan yang menimpa kami semua terumbar. Beberapa orang mulai menggosipkanku, mencela dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status