Share

Bab 758

Author: Angin
Sedangkan Sandra tidak tidur semalaman, dia berjaga di luar.

Nova tidur dengan nyenyak. Hari sudah pagi saat dia terbangun keesokan harinya.

Nova bangkit, kemudian melihat ponsel di sampingnya. Sudah lebih dari jam 8 pagi. Dengan kesal Nova menepuk dahinya dan berkata, "Nova, nyenyak banget tidurmu."

Nova segera bangkit, menyisir rambutnya yang berantakan, lalu keluar.

Di luar, api unggun masih berkobar.

Chandra duduk di kursi roda dengan Sandra berdiri di belakangnya sambil memijat kepala Chandra.

Nova mendekat dan menyapa, "Sandra."

Sandra menoleh sedikit, kemudian memberi isyarat kepada Nova untuk diam.

Nova mendekat. Ternyata Chandra sedang tertidur.

Sandra tampak sangat lelah, Nova kemudian berbisik, "Kamu nggak tidur semalaman, ya?"

Sandra menghela nafas pelan dan berkata, "Kak Chandra kambuh lagi semalam. Dia terbangun kesakitan, kedinginan juga. Sekarang saja kulitnya terasa dingin banget, seperti es."

Nova menyentuh wajah Chandra. Kulitnya memang sangat dingin.

Nova berkata ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2559

    Raut wajah Ratu seketika berubah setelah mendengar informasi yang baru saja datang. “Perintahkan pasukan untuk mundur ke Ibu Kota Kerajaan dan pertahankan Kerajaan sampai titik darah penghabisan!” perintah Ratu. “Baik!”*** Di saat yang bersamaan, Jenderal kembali ke Kerajaan bersama seratus ribu pasukan yang tersisa.Sampai akhirnya, dua minggu pun berlalu.Jenderal dan pasukannya berhasil kembali sampai Ibu Kota Kerajaan. Di Istana Kerajaan. Sang Jenderal berlutut di atas lantai lalu berkata dengan penuh penyesalan, “Yang Mulia, aku bersalah karena gagal menahan serangan pasukan Kerajaan Kayuwana. Bahkan kami sampai kehilangan banyak pasukan di Ngarai Xiya. Untung saja, ada Tuan Penyelamat yang membantu kami untuk menghentikan serangan pasukan Kerajaan Kayuwana. Jika tidak, mereka pasti sudah menyerang Ibu Kota Kerajaan sekarang.”Chandra berdiri di aula sambil memperhatikan para petinggi dan pegawai kerajaan yang ada. Mereka semua adalah perempuan yang sangat cantik. Perempuan

  • Jenderal Naga   Bab 2558

    Kerajaan Alunara mungkin sudah musnah kalau saja Chandra tidak kebetulan lewat di ngarai itu.“Terima kasih,” ujar Jenderal Kerajaan Alunara. Dia berusaha berdiri, tapi tubuhnya masih sangat kesakitan. Bahkan dia sampai menjerit karena tidak bisa menahan rasa sakit yang tajam di sekujur tubuh. Chandra dengan cepat berkata, “Walaupun aku sudah berhasil menyelamatkan nyawamu, tapi kamu belum pulih sepenuhnya. Kamu masih butuh istirahat.”“Baiklah,” ujar Jenderal itu sambil mengangguk ringan. Kemudian Chandra menatap para prajurit perempuan yang terbaring di kejauhan lalu bertanya dengan penasaran, “Kenapa semua prajurit kalian perempuan?”Jenderal Kerajaan Alunara tampak tercengang dengan pertanyaan Chandra lalu balik bertanya, “Memangnya kamu tidak tahu apa pun tentang Kerajaan Alunara kami?”Chandra menggeleng lalu berkata, “Aku terus berkultivasi di area gunung dan jarang sekali keluar. Jadi, aku tidak terlalu mengerti dengan keadaan di dunia luar.”“Oh, begitu, ya.”Kemudian si J

  • Jenderal Naga   Bab 2557

    Whoosh!Jawaban yang didapatkan si jenderal hanyalah ledakan energi pedang yang dahsyat. Energi pedang itu melesat ke arahnya, muncul di hadapannya dalam sekejap. Baju zirahnya yang keras pun tak mampu menahan energi pedang itu. Dengan telanjang mata, bisa terlihat retakan-retakan muncul di baju zirahnya.Krek.Hanya dalam sekejap, baju zirah itu hancur berkeping-keping. Bahkan sebelum energi pedang itu menghantamnya, luka-luka bermunculan di sekujur tubuh jenderal Kerajaan Kayuwana. Dia mencoba mundur, tapi kekuatan energi pedang itu terlalu mengerikan. Dia merasa seperti dibelenggu, tubuhnya tidak bisa bergerak. Jika dia memaksakan diri untuk bergerak, tubuhnya akan dikoyak oleh energi pedang.Jenderal itu ketakutan hingga keringat bercucuran di wajahnya. Dia pun segera berkata, “Ja-jangan. Aku akan perintahkan. Sekarang juga aku perintahkan mereka untuk mundur.”Setelah si jenderal berkata seperti itu, Chandra baru menarik kembali energi pedangnya. Jenderal Kerajaan Kayuwana akhirny

  • Jenderal Naga   Bab 2556

    Benar, Chandra datang untuk menengahi. Pertempuran antara kedua pasukan telah mengakibatkan korban yang tak terhitung jumlahnya. Terutama di pihak pasukan perempuan. Ratusan ribu prajurit gugur, sekarang hanya tersisa seratus ribu prajurit. Jika pertempuran berlanjut, mereka semua akan terbunuh.Si jenderal pria melihat Chandra dengan ekspresi dingin. “Ini masalah antara kedua negara kami, nggak ada hubungannya denganmu. Kalau tahu diri, cepat pergi dari sini. Kalau nggak, jangan salahkan aku nggak sungkan-sungkan.”“Kenapa? Kamu nggak mau mundur?” tanya Chandra dengan santai.“Iya, memangnya kenapa?” tanya si jenderal pria dengan ketus. “Tentara kami akan langsung maju dan menghancurkan Kerajaan Alunara dan menduduki wilayahnya untuk persiapan penyatuan.”Dari sini Chandra dapat mengetahui kalau pihak jenderal pria yang memulai pertempuran ini. Sedangkan pasukan prajurit perempuan berasal dari sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Alunara.“Kamu dari kerajaan mana?” tanya Chandra.Si

  • Jenderal Naga   Bab 2555

    Di sebuah lembah di hutan depan sana, sedang terjadi pertempuran sengit. Dua pasukan sedang bertempur. Jumlah prajurit yang dikerahkan mencapai lebih dari satu juta. Para prajurit yang berpartisipasi dalam pertempuran umumnya tidak terlalu kuat, hanya pada tingkat Alam Kesucian.Hanya beberapa jenderal yang sedikit lebih kuat, itu pun di Alam Bencana. Sekarang, ada dua prajurit Alam Bencana sedang bertarung sengit.“Ada pasukan yang lagi bertarung?”Chandra berdiri di udara, menatap ke kejauhan. Setelah melihat pertempuran di sana, dia mengerutkan alisnya. Dia berpikir sejenak, lalu mengaktifkan esensi sejatinya dan berjalan di udara.Hanya dengan satu langkah, Chandra tiba di luar lembah. Di lembah sana, pertarungan sengit tengah berlangsung. Banyak prajurit yang saling bertarung. Suara-suara yang meneriakkan kata bunuh dan suara senjata yang saling beradu bercampur menjadi satu, menciptakan pemandangan dan suasana yang menegangkan.Di langit, dua jenderal dari dua pasukan terlibat da

  • Jenderal Naga   Bab 2554

    Elsa mengikuti Nova. Dia sendiri kebingungan harus ke mana untuk mencari Chandra. Namun tiba-tiba, Nova muncul di depannya. Sekarang, dia hanya perlu mengikuti Nova. Dengan begitu, dia juga bisa menemukan Chandra.Sementara itu, Nova spontan mengerutkan kening ketika mendengar Elsa ingin mengikutinya. Sejujurnya, dia tidak ingin Elsa mengikutinya. Setelah berpikir sejenak, Nova bertanya, “Kamu mau ikut aku? Rasanya kurang pantas, deh.”“Kenapa nggak pantas? Aku dan Chandra sudah menikah. Sekarang aku juga istrinya Chandra. Dia sudah cerita padaku tentang kamu. Aku juga sudah bilang, kamu istri pertama, aku istri kedua,” ujar Nova.Nova melihat Elsa yang keras kepala dan sudah bertekad bulat untuk mengikutinya. Dia pun tidak berkata apa-apa lagi. Nova mengangguk, lalu berkata, “Terserah kamu.”Usai berkata, Nova langsung pergi. Elsa juga segera mengikutinya. Sementara itu, pada saat yang sama di sisi lain. Chandra sudah berada di dunia yang tidak dikenalnya. Bahkan Sasa pun tidak bisa m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status