Share

Bab 20. Tidak Ada Kata Terlambat

Papi Rizky kembali mendekati istrinya. Ia meminta penjelasan tentang semuanya. Kenapa sang istri berteriak dan menangis, padahal anaknya baik-baik saja.

"Mami kenapa tadi menangis? Itu anak kita baik-baik aja," ujar Papi Rizky pada istrinya.

Akhirnya Mami Tyas menceritakan alasan dia berteriak dan menangisi kelakuan anaknya yang tidak bermoral. 

"Mami udah gagal mendidik anak kita, Pi," ucapnya sembari terisak. "Maaf, Mami nggak bisa jadi ibu yang baik buat anak kita."

Mami Tyas memeluk suaminya dan menangis tersedu-sedu dalam pelukan laki-laki yang sudah menemaninya bertahun-tahun itu.

Papi Rizky membelai dengan lembut rambut sang istri, lalu mencium pucuk kepala istrinya dengan mesra.

"Jangan menyalahkan diri sendiri! Ini salah Papi juga yang terlalu memanjakannya," ujar Papi Rizky sembari terus menenangkan istrinya. "Sekarang kita berusaha bersama-sama untuk mengajak anak kita ke jalan yang benar."

"Udah terlambat, Pi.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ros Mika
cara pake koin gimanasih
goodnovel comment avatar
M Azhar Fauzi
knpa harus pake koin siih , , jadi lama bacanya ... teu ngadorodod kos petasan baca nya ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status