Beranda / Romansa / Jerat Cinta Lelaki Muda / Bab 4 Harapan Palsu

Share

Bab 4 Harapan Palsu

Penulis: Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-02 12:04:51

“Mau apa kamu?! Berhenti di sini, karena saya tidak akan mengizinkan kamu untuk ikut masuk ke dalam kelas yang akan saya ajar!” sungut Sarah memberhentikan langkahnya di depan pintu kelas yang akan ia masuki. “Sekarang, tolong kembalikan tas saya karena saya sudah sampai di tempat yang ingin saya tuju!”

“Saya bakal kembalikan tas Ibu, tapi dengan satu syarat. Asal Ibu mau memenuhi syarat dari saya, saya bakal langsung kasih tas di tangan saya ini ke Ibu,” lontar Rafka sengaja berjinjit dan mengangkat tinggi-tinggi tas di tangannya supaya Sarah tidak bisa merebut tas milik wanita itu yang ada di tangannya.

Sarah hanya bisa menghela nafas lelah menghadapi tingkah mahasiswa di depannya yang bertingkah layaknya kanak-kanak usia dini. Meski begitu, tetap ia berikan tatapan nyalang ke arah Rafka.

“Katakan saja apa maumu! Kalau memang syaratmu tidak sulit dan tidak menyusahkan saya, mungkin saya bisa mengusahakan untuk menerimanya,” jawab Sarah yang langsung menanyakan  syarat yang akan diajukan oleh lelaki itu karena ia enggan berlama-lama berhadapan dengan Rafka.

“Syaratnya mudah sekali, Ibu Sarah. Satu-satunya yang saya inginkan saat ini yaitu Ibu bersedia untuk saya antar pulang. Kalau Ibu menolak, saya enggak akan mengembalikan tas Ibu,” ujar Rafka menaik turunkan alisnya.

“Saya tidak akan pulang dalam waktu dekat karena masih ada satu kelas lagi yang harus saya hadiri setelah kelas ini. Lebih baik, tidak usah membuang waktu mudamu yang berharga untuk menunggu saya. Saya yakin kamu akan bosan setengah mati dan tidak akan sanggup menunggu saya hingga pulang kerja!” 

Memang Sarah tidak terang-terangan mengatakan kata penolakan kepada Rafka. Namun, jauh dalam hatinya, kata-kata yang keluar dari mulutnya tadi adalah bentuk penolakan halus terhadap permintaan yang lelaki muda itu ajukan terhadap dirinya.

“Saya rasa Ibu terlalu meremehkan saya. Meskipun di mata Ibu saya hanyalah anak muda, bukan berarti saya enggak akan sanggup menunggu. Apa pun yang terjadi, saya akan menunggu Ibu di depan gedung fakultas ini  sampai semua kegiatan Ibu selesai!” tekan Rafka yang langsung menyerahkan tas milik Sarah kepada sang empunya.

Sarah menerima Tas yang disodorkan Rafka kepadanya sambil berkata, “Terserah padamu saja. Kalau memang sanggup menunggu, silakan saja menunggu. Setelah mengatakan itu, Sarah segera bergegas memasuki kelas tempatnya akan memberikan materi perkuliahan, tanpa melirik lagi ke arah Rafka yang masih berdiri di tempat yang sama.

“Apakah itu jawaban jika wanita itu setuju untuk gue antar pulang?” gumam Rafka memandangi pintu kelas yang telah tertutup rapat karena tubuh wanita yang menjadi bahan taruhan bersama teman-temannya telah menghilang dari balik pintu itu.

Setelah sibuk menebak-nebak, akhirnya sampailah Rafka pada kesimpulan sendiri bahwa Sarah menerima persyaratan dari dirinya. Buktinya wanita yang merupakan dosennya itu menyuruh dirinya untuk menunggu kalau sanggup. Tetapi, tentu saja ia akan sanggup menunggu Sarah karena motonya adalah pantang menyerah sampai dapat.

*****

Suara siulan terus menerus bersahut-sahutan dengan suara video yang terputar di ponsel pintar milik Rafka. Sudah hampir 3 jam lamanya, Rafka menunggu Sarah keluar dari gedung fakultas tempat Sarah mengajar. Tetapi, tak kunjung ia melihat sosok dosennya itu menampakkan tubuhnya.

Apakah mungkin dosen incarannya itu masih mengajar di kelas atau mengerjakan kegiatan lain di kampus? Ia hentikan kegiatan membosankan yang sedari tadi ia lakukan di ponselnya untuk membunuh rasa bosan selama menunggu Sarah. Diputuskannya untuk menelepon dosennya itu karena sedari tadi ia mengirimkan pesan juga tak di balas oleh Sarah.

“Sialan! Enggak diangkat!” gerutu Rafka hampir saja membanting ponsel miliknya ke tanha kalau saja ia tak mengingat bahwa ponsel itu baru saja ia beli kemarin. 

Menyadari tak ada gunanya misuh-misuh sendiri, Reval memilih untuk masuk ke dalam gedung fakultasnya dan menjemput Sarah di dalam. Kalau memang Sarah ta mau menghampirinya, maka biarlah dirinya yang akan menjemput Sarah dimana pun wanita itu sedang berada.

Dilangkahkan kakinya untuk berkeliling menuju beberapa kelas, tetapi tak kunjung ia dapati siluet tubuh Sarah di kelas mana pun yang ia datangi. Tak ingin menyerah terlalu dini, Reval membelokkan kakinya menuju ruang dosen. Dengan menggunakan kedok berpura-pura akan menyerahkan tugas pada Sarah, ia pun memberanikan diri untuk memasuki ruangan dosen.

Saat tak ia temui adanya Sarah di meja dosen yang biasanya ditempati wanita itu, Reval pun langsung menanyakan tentang Sarah kepada Dosen yang duduk tak jauh dari meja Sarah. 

“Permisi, Pak Ferdi. Saya ingin mengumpulkan tugas kepada Bu Sarah, tapi saya tidak melihat Bu Sarah berada di mejanya. Bapak tahu Ibu Sarah ada dimana?” tanya Reval kepada Bapak dosen yang pernah mengajar statistik di kelasnya setahun yang lalu.

“Bu Sarah sudah pulang dari tadi.” Begitulah jawaban yang Reval dapatkan dari Bapak Dosen berkepala plontos dan berkumis tebal tersebut.

Setelah mengucapkan terima kasih, Reval langsung berjalan cepat menuju ke tempat kendaraan terparkir. Dengan tangan terkepal, ia berjalan menahan sejuta kekesalan karena Bu Sarah tega sekali memberikan harapan palsu kepada dirinya.

Meski begitu, ia masih belum menyerah untuk bisa mendapatkan hati Bu Sarah, demi keberhasilan misi taruhan yang sedang ia jalankan dengan kedua temannya. Lihat saja, esok ia akan mendekati Sarah dengan pendekatan yang lebih ekstrem daripada hari ini.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Lelaki Muda   Bab 123 Ending

    Dua bulan berlalu sejak kasus penculikan yang dilakukan oleh Sonia dan Riko terhadap Leo. Kini, kedua orang tersebut telah menemui hasil persidangan yaitu mereka masing-masing dijatuhi hukuman 7 tahun penjara atas perbuatan yang mereka lakukan. Sekarang luka di punggung Dea sudah mengering dan ia pun sudah keluar dari rumah sakit. Tetapi, ia baru sanggup untuk menemui Mamanya di penjara setelah keluar jatuhnya masa hukuman untuk Mamanya. “Yakin enggak mau aku temenin sampai dalem?” tanya Leo yang hari ini mengantarkan kekasihnya ke tempat Mama Dea menjalani hukuman atas kasus penculikan terhadap dirinya. “Enggak usah, Kak. Aku bisa sendiri. Kakak tunggu di mobil aja,” tolak Dea karena ia ingin berbicara dari hati ke hati dengan Mamanya. Sebenarnya, Leo sudah menawark

  • Jerat Cinta Lelaki Muda   Bab 122 Hubungan Yang Membaik

    “Makasih ya, Pa. Papa tetap sayang dan perhatian sama Dea, padahal Papa udah tahu kalau Dea bukan anak kandung Papa. Dea jadi merasa enggak pantes dapet semuanya dari Papa lagi karena ternyata Dea enggak punya hubungan darah apa pun sama Papa.” lirih Dea berlinangan air mata.Ervan, bersama dengan Sarah dan Rafka memang baru saja datang beberapa menit yang lalu. Tetapi, seolah mengerti kalau Ervan membutuhkan waktu untuk membahas sesuatu yang privasi dengan Dea; Sarah dan Rafka pun mengajak Leo ke kafetaria rumah sakit dan memberikan waktu bagi Ervan dan Dea untuk saling bicara berdua dari hati ke hati.“Papa tidak peduli dengan apa pun yang kemarin Papa dengar. Bagi Papa selamanya kamu adalah putri Papa. Tak peduli jika kamu dan Papa tidak mempunyai hubungan darah sekali pun. Tapi, kamu akan selalu menjadi putri kecil Papa yang berharga.&rdqu

  • Jerat Cinta Lelaki Muda   Bab 121 Mengabulkan Permintaan

    “Ngapain sih lo pake nyelametin gue segala?! Kan jadi lo juga yang harus masuk rumah sakit kayak gini! Belum lagi lo pasti kesakitan karena dapet luka tusuk, ‘kan? Harusnya lo enggak perlu ngelindungin gue dan biarin gue aja yang menanggung semua kesakitan yang lo rasain sekarang!” Sudah sehari ini, Leo memang meminta pada Mama, Om Ervan, dan Bang Rafka untuk mengizinkannya menunggui Dea seorang diri di ruang rawat inap tempat Dea dirawat.Memang Dea baru saja sadar usai menjalankan operasi penjahitan dari luka tusuk yang didapatkannya. Oleh karena itu, usai Dea selesai dioperasi dan masih belum sadarkan diri, Leo sengaja meminta pada keluarganya untuk menjaga Dea seorang diri. Kebetulan luka-luka yang ia dapati karena insiden penculikan kemarin, telah selesai ditangani oleh tenaga medis di rumah sakit ini juga..Anggap lah ia melakukan ini sebagai ucapan terima kasih pada Dea karena telah menyelamatkannya. Toh, ia juga merasa bersalah karena demi melindungi dirinya, malah Dea yan

  • Jerat Cinta Lelaki Muda   Bab 120 Gadis Penyelamat

    Hati Ervan terasa remuk dan langkahnya meremang saat perlahan mendekati Sonia. Ia merasa seperti terhempas ke dalam labirin kebohongan yang tak terbayangkan sebelumnya. Marah dan kecewa menyatu dalam dirinya, membuatnya ingin melampiaskan semua emosinya di depan wanita itu.Sebagai seorang ayah yang selama ini yakin bahwa Dea adalah anak kandungnya, perasaannya hancur berkeping-keping ketika ada orang lain yang mengakui Dea sebagai anaknya dan seolah mengungkap bahwa Dea sebenarnya bukanlah darah dagingnya."Sonia!" pekik Ervan, suaranya penuh dengan rasa pahit. "apa arti dari semua ini? Katakan kepadaku, mengapa lelaki itu menyebut Dea sebagai anaknya? Apakah aku yang salah dengar atau memang benar begitu adanya?"Sonia menoleh dengan wajah pucat. "Ervan, aku..."Sonia tak bisa melanjutkan kata-katanya. Ia terlihat terpojok di bawah sorotan tajam Ervan. Ia menelan ludah, mencoba merangkai kata-kata yang tepat untuk memberikan penjelasan pada Ervan. Namun, sebelum Ia bisa menjawab, k

  • Jerat Cinta Lelaki Muda   Bab 119 Terbongkarnya Rahasia Sonia

    “Akhirnya kamu bertanya juga apa yang aku mau. Baiklah, aku akan mengatakannya langsung kalau yang kuinginkan agar bisa kubebaskan anak ini yaitu Ervan harus menyerahkan 80% harta dan aset yang kamu miliki kepadaku untuk menjamin masa depan Dea. Sedang kamu Rafka, harus memberikan 50% harta dan aset mu kepadaku kalau ingin anak ini kubebaskan tanpa luka yang lebih parah dari yang didapatkan saat ini.”“Kalau cuma harta, ambil lah sebanyak yang kamu mau, Son. Tapi, apakah kamu meragukan bahwa aku sebagai ayahnya tidak bisa menjamin kehidupan Dea selamanya? Sampai-sampai kamu harus memintaku menyerahkan hartamu untuk menjamin masa depannya?” tukas Ervan dengan tatapan terluka sekaligus ada perasaan kesal dalam hatinya.Sonia tersenyum masam. “Aku percaya padamu sebelum kutahu adanya anak harammu dengan Sarah. Tapi setelah itu, aku tak bisa percaya padamu lagi karena aku takut kamu tidak akan bisa dengan adil membagi harta warisanmu kepada Dea dan anak haram itu! Bagaimana pun anak haram

  • Jerat Cinta Lelaki Muda   Bab 118 Leo Babak Belur

    Setelah menaiki tangga berliku-liku; akhirnya Sarah, Rafka, dan Ervan berhasil menemukan Leo di lantai paling atas atau bagian atap. Namun, pemandangan yang mereka temui mampu menyayat hati dan membuat mereka bertiga tertegun bukan main.Leo terikat erat dan mulutnya ditutupi rapat oleh selembar solasi tebal, sehingga Leo hanya bisa memekik tertahan di balik mulut yang disumpal itu. Di samping Leo, mereka melihat Sonia yang berdiri dengan angkuh, dan di sebelahnya ada Riko, yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.Sekalipun Ervan kini adalah suami Sonia, tetapi bukan berarti ia sudah tahu kalau Riko adalah pacar Sonia dulu.Semantar itu, Mendapati orang-orang yang ia benci sudah ada di hadapannya, langsung saja Sonia menyuruh Riko untuk melancarkan tinjuan bertubi-tubi di wajah Leo yang telah sadar dari pingsannya.Wajah Leo yang tak tertutup lakban, terlihat mengkerut seolah Leo sedang berusaha keras untuk menahan rasa sakit dari tonjokkan tanpa henti yang sedang dilayangkan ke w

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status