Share

Kepulangan Harris

“Bie, takkan you nak tinggalkan i di rumah ini sendiri.”

“Jangan berlebihan boleh tak Fina? Ada Mama dan yang lainnya, apa pula sendiri?” Harris meraih baju mandinya dan meninggalkan Safina yang sekarang seperti kucing kehilangan anaknya, gelisah. Ia tidak akan tenang jika Harris pulang ke istri pertamanya. Ia harus ikut bersama. Safina segera mengambil ponselnya. Ia menghubungi seseorang.

“Alisa, siapkan tiket dan pasport saya, dan urus visa untuk saya pergi ke Jakarta.”

Setelah mengakhiri telponnya, Safina tersenyum sarkastik, ia tidak akan tinggal diam kalau Harris pulang ke rumah istri pertamanya.

Dua hari berlalu, Harris sudah bersiap-siap untuk berangkat ke KLIA airport dan sedang menunggu taksi yang sudah dipesannya di bawah.

“Sudah siap, Is?” tanya Datin Maria meneliti penampilan sang putra.

“Iya, Mam. Is titip Safina.”

“Dia tidak ikut? Harusnya istri Is ikut kemanapun Is pergi, tempat seorang istri kan di samping suami.”

Safina turun dar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status