Share

Cinta Rania yang Semakin Pudar

Mata Rania membulat sempurna melihat siapa yang ada di depannya sekarang. Harris Iskandar sedang menatap tajam kepadanya. Di samping Harris, ada Safina yang sedang berdiri dengan pandangan mencemooh.

"Assalamualaikum, kapan Abang sampai?"

"Waalaikumussalam, Nia dari mana jam segini baru balik? siapa pria yang antar kamu pulang tadi? Nia lupa kalau sudah ada suami?"

Haris mencerca istri pertamanya dengan pertanyaan bertubi-tubi.

"Semua bisa Nia jelaskan, Abang," jawab Rania dengan tenang.

"Huh, nak jelaskan apa lagi? sudah terang lagi bersuluh kalau kamu itu bukan istri yang baik, malam begini pergi dengan jantan lain!" sindiran pedas dari Safina tidak digubris.

Rania bukan istri kurang ajar yang tidak tahu adab sopan santun terhadap suami. Wanita berparas cantik dengan busana sopan itu melangkah mendekati sang suami, tangan Harris diraih dan dicium dengan sopan.

Ia beralih pada Safina dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan wanita yang sudah menjadi madu di dalam rumah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status