Share

Seribu Kenangan

Air mata Nyonya Gisel bercucuran melihat siapa yang masuk ke dalam kamarnya, putra yang sangat ia rindukan. Putra yang telah ia sakiti hatinya. Alex Rayyan mendekati Pak Heru, tangan pria berumur itu dicium dengan hormat. Alexa berdiri dan memeluk kakaknya. Air matanya jatuh, melihat wajah tenang sang kakak, jalan hidupnya yang penuh duri tidak mengubah sedikitpun pribadinya, dia tetap menjadi seorang kakak yang sayang pada semuanya. 

“Kak Ray, gimana kabarnya?”

“Kakak baik.” rambut adiknya diusap dengan sayang.

Alex Rayyan melepaskan pelukannya, ia berjalan menghampiri surganya, tangan Nyonya Gisel diraih, dan dicium penuh kasih. 

“Maaf, Ma. Ray baru bisa pulang. Kenapa sampai sakit begini.” Wanita pertama dalam hidupnya, ibu yang melahirkan ia ke dunia dipeluk erat. 

“Maafkan, Mama. Maafkan Mama.” Nyonya Gisel masih terisak-isak dalam pelukan putranya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status