Share

Bab 45. Kecelakaan

Bumi menahan tangan Langit. Ditariknya tangan itu dari sana.

“Bumi?”

“Mas Langit aja, aku nungguin,” tolak Bumi halus.

“Hei, aku maunya sama kamu.”

“Dingin, Mas,” alasan yang masuk akan, kan?

“Kita pindah dalam.” Langit masih membujuk dengan segala cara.

Bumi menggelengkan kepala. 

“Airnya hangat di sana.”

“Aku lagi nggak pingin.”

Tanpa kata lagi tubuh semampai itu naik ke tepian kolam renang. Sore memang cerah, tapi dingin terus saja menusuk tulang. 

“Temani aku sebentar,” pinta Langit menarik tubuh eksotis itu kembali masuk kolam renang. Tubuh Bumi kembali masuk ke dalam kolam yang tak begitu dalam itu. 

Hanya helaan nafas panjang yang terdengar. Di dalam kolam, Langit memeluk Bumi dan menyecap bibir mungil Bumi dalam. Tak ada respon, Langit menghentikan ciumannya.

“Hei.”

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status