Share

Bab 48. Sepersekian Detik Saja

Selamat membaca, jangan lupa follow instagram @elangayu22, @wahyuwidya22

“Bumi,” suara lirih Langit semakin mendesakkan hasrat yang selama ini selalu dijaganya dengan baik. Kewarasan kenapa selalu lenyap di saat genting seperti ini? Ia kembali ke bibir ranum gadis madu dalam pangkuan. Menyesapnya sangat dalam.

            “Mas...,” mata Bumi terbuka, melihat Langit yang reflek menghentikan ciuman. Nafas keduanya masih memburu, sama-sama menginginkan hal itu berlanjut hingga tuntas.

            “Kita nikmati Bumi...,” sahut Langit kembali ingin menyecap bibir di hadapannya, tapi wajah gadis ayu itu dimundurkan. Langit menarik tengkuknya, akhirnya hanya ciuman sesaat.

            “Sepersekian detik saja, Bumi.”

  &nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status