Share

Para Penculik

Barrant memacu kudanya mengikuti Aguste yang berada di depan, menuntunnya menuju ke tempat di mana kekasihnya dibawa paksa. Gelap membuat matanya menyipit. Selain mereka berdua, ada Ishak yang ikut berkuda dengan Barrant. Ia tak bisa berkuda sendiri. Dulu, waktu kecil ia trauma menghadapi kuda.

Waktu itu ia yang merupakan anak lelaki paling bungsu dari keluarganya mendapat harapan paling tinggi dari ayahnya. Ayah Ishak sangat keras, apalagi terhadap putra-putranya.

Akan tetapi, Ishak juga yang paling disayag ibunya. Ibunya tidak bisa melepas, walau sedikit, perhatiannya terhadap anak bungsunya itu. Sebab, dibanding anak lain, Ishaklah yang paling mengerti ibunya. Dari kecil, ia ringan tangan membantu ibunya. Ia sering menemani ibunya menyulam di kamar, karena ibunya sering bersenandung sembari menyulam. Ia senang mendengar suara ibunya yang merdu. Kadang, jika ibunya selesai menyulam, Ishak menata kain-kain yang telah disulan ibunya ke peti. Kain itu terasa halus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
haduhh, ternyata kabur duluan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status