Share

Pesan

Fjola menjerit saat tangan kurang ajar seorang serdadu meraba pahanya. Namun, tak ada siapa pun yang peduli. Mereka yang lewat hanya menoleh singkat, seolah pemandangan itu merupakan hal yang biasa terjadi di sana. Beberapa malah mendengkus.

Gadis itu menangis karena marah. Ia lantas menusuk mata sang serdadu yang tengah mabuk itu dengan kedua jarinya. Si prajurit mengaduh. Spontan, ia melepaskan pelukannya. Tangannya mengucek mata.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Fjola berlari. Ia menuju pintu belakang istana. Ia berniat masuk ke celah. Namun sayangnya, sebelum sampai, si prajurit berhasil menyambar tangan gadis itu.

Dengan wajah merah karena murka, dia mencengkeram kedua tangan Fjola, meguncinya ke atas dengan satu tangan sedangkan tangannya yang lain mulai menyobek bagian atas gaun gadis itu.

“Jangan,” Fjola meronta. Tetapi, tenaga prajurit itu begitu kuat. Ia kesulitan. Apalagi saat tungkai si prajurit mulai mendesak di antara k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status