Share

52: Lebih ber-uang

Meja makan sudah tertata-rapi. Tinggal menunggu Dimas dan ayahnya pulang, lima orang sudah menunggu di meja makan sederhana yang ada di sana. Ini hasil jerih-payah, Wulan, Nau dan Mawar. Abizar akan sangat menghargainya.

Kegaduhan antara dua orang yang adu mulut terjadi di teras depan. “Bapak seharusnya tidak menghalangiku menghajar tiga orang brengsek itu! Lihat, salahsatu dari mereka tadi nyaris kubuat pecah kepalanya menggunakan batu! Kenapa Bapak malah menganggu?”

“Dimas,” suara kebapakan terdengar menghela napas. “Kamu bisa dipenjara jika membunuh seseorang, Nak. Ikhlaskan saja yang terjadi, jangan emosian begini. Toh Mawar juga ada di kota Semarang, dia baik-baik saja di sana.”

“Lah, mereka yang nyaris memerkosa seorang gadis baik-baik saja nggak dipenjara, apalagi aku! Seharusnya orang-orang tidak perlu memenjarakanku jika membunuh seorang brengsek yang menjadi terror baru untuk gadis-gadis di desa ini!”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status